"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan...."

Sabtu, 09 Maret 2013

Kenapa Harus Ikut Asuransi Jiwa?



Siang itu saya dan kawan- kawan memutuskan untuk bermain ke rumah salah seorang teman sekolah, sebut saja A. Sekitar jam dua siang, telepon di rumah A berdering dan mengabarkan bahwa teman kami yang bernama Ida, diminta segera pulang karena ada yang sakit di rumah. Ida pun bergegas pulang ditemani salah seorang dari kami, sedangkan yang lainnya melanjutkan bermain. Sekitar satu jam kemudian, kami mendengar kabar bahwa Ida diminta pulang karena ayahnya meninggal dunia. Kejadian ini mengejutkan kami semua karena selama ini ayah Ida sehat-sehat saja dan usianya masih 42 tahun.

Sepeninggal ayahnya, Ida menjadi pendiam. Mulanya saya kira Ida masih merasa sedih kehilangan ayahnya. Namun keadaan ini berlanjut hingga setahun setelah ayahnya meninggal. Ida bercerita bahwa ternyata ibunya kesulitan membiayai keluarga mereka. Ayah Ida adalah pemberi nafkah utama keluarga, namun ia tidak meninggakan harta yang cukup untuk menghidupi keluarganya dalam jangka panjang. Selama ini kehidupan mereka baik-baik saja karena pekerjaan ayah Ida dapat memenuhi kebutuhan keluarga, sedangkan ibu Ida adalah ibu rumah tangga yang kadang-kadang menerima pesanan catering dari tetangga untuk sedikit ikut berkontribusi dalam keuangan keluarga mereka.

Peristiwa ini terjadi 18 tahun yang lalu. Namun, saya masih ingat pelajaran itu sampai hari ini. Bahwa usia ada batasnya dan kita tidak akan pernah tahu kapan giliran kita meninggalkan dunia ini. Orang sering berpesan agar kita menyiapkan amal ibadah untuk kita bawa ke akhirat nanti. Jarang ingat bahwa ada keluarga yang harus kita rawat secara finansial. Kalau saya bertanya, siapkah keluarga Anda secara finansial jika Anda tiba-tiba meninggalkan mereka? Apakah jawaban Anda?

Well, it’s never too late. Saatnya kita melihat kondisi keluarga masing-masing dan mulai menganalisa situasinya. Adakah anggota keluarga yang tidak bisa makan, tidak bisa sekolah, tidak bisa bayar sewa rumah, tidak bisa bayar listrik dan lain-lain, jika Anda tidak ada? Jika Anda menjawab ya, ada baiknya Anda menyiapkan kondisi finansial keluarga sepeninggal Anda. Caranya? Miliki asuransi jiwa.

Secara sederhana, asuransi jiwa adalah asuransi yang mengeluarkan sejumlah uang pertanggungan kepada ahli waris jika Tertanggung, atau orang yang diasuransikan dalam polis meninggal dunia dalam jangka waktu pertanggungan. Besarnya uang pertanggungan dan lamanya jangka perlindungan tergantung pada pendapatan Anda dan situasi Anda masing-masing. Seorang kepala keluarga dengan dua anak usia sekolah dan pasangan yang tidak bekerja tentunya membutuhkan perlindungan yang berbeda dengan seseorang yang belum menikah namun menanggung orangtuanya.

Berapa lamakah sebaiknya jangka waktu perlindungannya? Jangka waktu yang ideal dari asuransi jiwa adalah sampai usia produktif berakhir. Misalnya, Anda berencana pensiun di usia 55 tahun dan sekarang usia Anda adalah 38 tahun, maka Anda membutuhkan asuransi jiwa dengan jangka waktu perlindungan 15 tahun. Walaupun kita ingin berumur panjang, kita tidak membutuhkan asuransi jiwa seumur hidup karena idealnya kita harus menyiapkan dana pensiun selain asuransi jiwa. Asuransi jiwa ini hanya kita butuhkan sebagai penyangga selama kita menyiapkan aset aktif.

Seseorang dengan kekayaan bersih yang tinggi dan dapat menutupi kebutuhan keluarganya untuk jangka waktu lama dari kekayaannya tersebut, mungkin tidak membutuhkan asuransi jiwa walaupun masih tergolong dalam usia produktif. Karena aset-asetnya dapat dikelola dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga walaupun orang tersebut sudah meninggal dunia.

Jika ternyata Anda membutuhkan asuransi jiwa, pastikan uang pertanggungan atau uang yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga Anda dalam jangka waktu yang lama apabila pencari nafkah utama meninggal dunia. Uang pertanggungan yang terlalu rendah tidak akan banyak berguna untuk jangka panjang.

Ingatlah bahwa nilai uang yang sama akan semakin menurun nilainya di masa depan akibat adanya inflasi. Sederhananya, nilai uang satu milyar, lima belas tahun lagi akan sama nilainya dengan Rp 239.000.000 hari ini. Sedangkan Uang Pertanggungan yang terlalu tinggi akan menyulitkan Anda saat pembayaran preminya, maka pertimbangkan juga hal ini ketika Anda membeli asuransi jiwa.

Dengan berjuang keras, akhirnya keluarga Ida berhasil melewati cobaan finansial mereka dan mengantar adiknya yang bungsu lulus kuliah. Saat ini Ida sudah menikah, memiliki seorang anak serta asuransi jiwa atas nama suaminya karena suaminya adalah pemberi nafkah utama keluarga. Mudah-mudahan pengalaman Ida bisa menjadi pelajaran bagi kita akan pentingnya asuransi jiwa.

Jadi, kenapa asuransi jiwa? Kenapa tidak?!

dikutip dari :
Yasmeen Danu, QM Planner
@yasmeen__

Kamis, 07 Maret 2013

Anakku yang terpilih

Alangkah indahnya hidup ini aku rasakan, sebab setelah pernikahaan ku dengan istri tercinta Desy Ayu Saputri 6 juni 2012 lalu kami langsung dipercaya Allah untuk dititipi seorang calon bayi dan setelah sembilan bulan akhirnya bayi itu lahir ke dunia ini tepatnya hari Ahad tanggal 3/3/2013 rasanya tak bisa diungkapkan bahagianya senang, haru, bangga, rindu bercampur jadi satu dalam dada hingga tak terasa air mata mengalir dengan deeras dipelupuk mata...Allahu akbar...

hari ini adalah hari ke 6 dari kelahirannya besok kami akan mengadakan syukuran anak kami yang insyaAllah kami beri nama Akhtar Awwaly Priyanto dengan memotong 2 kambing sesuai ajaran nabi.. banyak ucapan selamat dan doa yang aku terima dari wall facebook, foto profil, sms maupun dari Blackberry messenger dari penjuru indonesia bahkan teman teman dinegara lain turut bersuka cita atas kelahiran Akhtar. Adapun nama anakku adalah pilihan aku dan istriku, Akhtar artinya Yang Terpilih dari bahasa arab nama ini kudapat dari internet meskipun arti sebenarnya adalah aku memilih dalam bahasa yang sama tapi tak apa kata dasarnya sama yaitu PILIH, sedangkan Awwaly juga berasal dari kata arab yang berarti Pertama ini adalah nama pilihanku dan istriku setuju, tadinya ia meminta Yusuf sebagai nama setelah akhtar tapi aku tolak sebab jika nama nabi tersebut jadi maka tidak ada sumbangan apapun dari ku untuk nama anakku sendiri akhirnya istripun menyetujui nama Awwaly, dan yang terakhir Priyanto ini adalah namaku sendiri karena nama lengkapku adalah Denny Eko Priyanto istriku memohon agar namaku ada dibelakang nama anakku jika ia laki laki jadi kumohon balik padanya jika aku memiliki anak wanita maka kuminta nama ibunya dibelakang namanya yaitu Saputri.

ya Allah ...aku mohon pada Mu lindungi annakku dari godaan Syaithan, jadikan ia anak yang shaleh dan berbakti bagi nusa bangsa dan agama Mu jadilah ia pemimpin yang kuat lagi wibawa tumbuhkan rasa takut dalam dirinya pada Mu seiring tumbuhnya keberanian untuk melawan kebathilan. Ya Allah jadikkan akhtar penghapal Al Quran agar ia dapat memahami pesan pesanmu dalam setiap nafas kehidupannya, berikan ia kekuatan dalam kelemah lembutan, berikan ia cahaya dalam kegelapan, berikan ia petunjuk agar tak sesat, ampuni dia jika bersalah, mudahkan hatinya menerima kebenaran, jadikan ia penegak kalimat Laa Ilaaha Illallah Muhammad rasuulullah..
Amiin ya Rabb..

Senin, 04 Maret 2013

“Tentang Allah”

Anakku..
Dengarlah suaraku di telingamu
Kumandangkan azan berseru
Dendangkan iqomah mengharu

Anakku..
Aku ingin Allah  bersemayam
Di qalbu dan fikirmu
Menggerakan akal berbuat
Menerangkan nurani bersyahadat

Anakku..
Dia tak jauh dari sukma
Juga dalam daksa
Bahkan dia lebih dekat

Berurat dan mengalir dalam nafasmu