"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan...."

Rabu, 14 Agustus 2013

Dinar emas


Dinar emas dan Dirham perak
Dinar emas berdasarkan Hukum Syari’ah Islam adalah uang emas murni yang memiliki berat 1 mitsqal atau setara dengan 1/7 troy ounce, sedangkan Dirham perak Islam memiliki kadar perak murni dengan berat 1/10 troy ounce,[1][2] atau setara dengan 3,11 gram.[3]
Khalifah Umar ibn Khattab menentukan standar antar keduanya berdasarkan beratnya masing-masing: "1 dinar harus setara dengan 15 dirham."
Wahyu menyatakan mengenai Dinar Dirham dan banyak sekali hukum hukum yang terkait dengannya seperti zakat, pernikahan, hudud dan lain sebagainya. Sehingga dalam Wahyu Dinar Dirham memiliki tingkat realita dan ukuran tertentu sebagai standar pernghitungan (untuk Zakat dan lain sebagainya) dimana sebuah keputusan dapat diukurkan kepadanya dibandingkan dengan alat tukar lainnya.[2]
Ibnu Khaldun dalam al-Muqaddimah menyebutkan bahwa terdapat ijma sejak awal Islam dan masa para Sahabat dan Tabi'in bahwa sepuluh dirham syariah sepadan dengan tujuh mitsqal (berat dinar) emas. Berat satu mitsqal emas adalah tujuh puluh dua butir gandum, sehingga tujuh-persepuluhnya adalah lima puluh dua-perlima butir gandum. Semua ukuran ini dengan kokoh ditetapkan oleh ijma.

Muslimin menggunakan emas dan perak berdasarkan beratnya dan Dinar Dirham yang digunakan merupakan cetakan dari bangsa Persia.
Koin awal yang digunakan oleh Muslimin merupakan duplikat dari Dirham perak Yezdigird III dari Sassania, yang dicetak dibawah otoritas Khalifah Utsman radhiyallahu anhu. Yang membedakan dengan koin aslinya adalah adanya tulisan Arab yang berlafazkan “Bismillah”. Sejak saat itu tulisan "Bismillah" dan bagian dari Al Qur’an menjadi suatu hal yang lazim ditemukan pada koin yang dicetak oleh Muslimin.
Standar dari koin yang ditentukan oleh Khalifah Umar ibn al-Khattab, berat dari 10 Dirham adalah sama dengan 7 Dinar (1 mitsqal). Pada tahun 75 Hijriah (695 Masehi) Khalifah Abdalmalik memerintahkan Al-Hajjaj untuk mencetak Dirham untuk pertama kalinya, dan secara resmi beliau menggunakan standar yang ditentukan oleh Khalifah Umar ibn Khattab. Khalifah Abdalmalik memerintahkan bahwa pada tiap koin yang dicetak terdapat tulisan: "Allahu ahad, Allahush shamad". Beliau juga memerintahkan penghentian cetakan dengan gambar wujud manusia dan binatang dari koin dan menggantinya dengan huruf-huruf.
Perintah ini diteruskan sepanjang sejarah Islam. Dinar dan Dirham biasanya berbentuk bundar, dan tulisan yang dicetak diatasnya memiliki tata letak yang melingkar. Lazimnya di satu sisi terdapat kalimat “tahlil” dan “tahmid”, yaitu, “La ilaha ill’Allah” dan “Alhamdulillah” sedangkan pada sisi lainnya terdapat nama Amir dan tanggal pencetakkan; dan pada masa masa selanjutnya menjadi suatu kelaziman juga untuk menuliskan shalawat kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, dan kadang-kadang, ayat-ayat Qur’an.
Koin emas dan perak menjadi mata uang resmi hingga jatuhnya kekhalifahan Turki dan kesultanan-kesultanan muslim lainnya. Sejak saat itu, lusinan mata uang dari beberapa negara dicetak di setiap negara era paska kolonialisme dimana negara-negara tersebut merupakan pecahan dari negeri-negeri muslim.
Perlu diingat bahwa Hukum Syariah Islam tidak pernah mengizinkan penggunaan surat janji pembayaran menjadi alat tukar yang sah.
Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Dinar_emas

Sebagai gambaran inilah perbandingan Dinar dan Dirham terhadap Rupiah..
NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
pertanggal 15-08-2013 , Kamis Pagi

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 1.015.000,-
Dinar - Rp. 2.030.000,-
Dinarayn - Rp. 4.060.000,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 11.600,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 35.000,-
Dirham - Rp. 70.000,-
Dirhamayn - Rp. 140.000,-
Khamsa - Rp. 350.000,-

1 Dinar Emas = 29 Dirham Perak

Source : http://www.wakalanusantara.com/

Emas sebagai mata uang sesungguhnya

teman2 mulai sekarang saya mencoba menulis tentang ekonomi dan bisnis, mungkin saya bukanlah ahlinya tapi ini adalah sumbangsih saya pada salah satu ketertarikan dalam hidup saya, ada dua hal yang menjadi ketertarikan saya dalam bidang ekonomi dan bisnis, pertama : tentang Penggunaan Emas sebagai sebagian besar dari penggerak ekonomi, kedua : Pemahaman Asuransi dimasyarakat awam, mengenai asuransi saya sudah sering bahas dalam artikel sebelumnya, silahkan disimak saja mungkin ada hal hal yang menarik yang bisa kita diskusikan dimasa yang akan datang saya juga akan tambahkan beberapa info tambahannya.

nah untuk kali ini saya pengen banget ngebahas soal emas, mungkin temans dapat melihat dalam gambar dibawah ini, gambar ini saya ambil dari majalah Tempo edisi Agustus 2013,

jadi inilah sesungguhnya emas itu, sebagai pegiat emas (trading,discussing,empowering) saya menganjurkan emas sebagai mata uang asli manusia, sebagai jenis investasi, dan sebagai tonggak ekonomi islam, terlalu banyak hal yang bisa di edukasi pada masyarakat tentang pentingnya memiliki emas, jadi saya pribadi tidak akan berhenti mensyiarkan tentang ilmu yang belum dikuasai masyarakat ini, masih ingatkan kisah sumbangan emas warga Atjeh kepada republik untuk membeli pesawat dinas presiden RI pertama? pasti masih ingat juga berapa emas kita yang dikeruk oleh Freeport amerika di bumi Papua? lalu kenapa kita masih memilih uang kertas? sebagai instrumen keuangan?? saya juga bukan orang yang anti uang tapi alangkah bijaknya jikalau kita mulai sekarang membuka diri pada emas dan turunannya.

mudah mudahan tulisan awal ini bisa membuka ruang diskusi yang panjang untuk mencerahkan kita sebagai warga negara, ummat islam, dan pribadi yang mapan. insyaAllah...

Senin, 12 Agustus 2013

Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

Temans kemaren saya liat postingan di sebuah profil FB, bagus isinya tentang dialog Nabi kita Muhammad dengan Iblis, mungkin ini bisa jadi bahan renungan kita sebagai umat muslim silahkan dibaca ya....

Biar lebih bermanfaat Like share kabar bahagia ini
Simak, renungkan dan fikirkan dialog antara Rasulullah SAW dengan Iblis...!!

Rasulullah: "Apa yang kau raskan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat ?"
Iblis: "Aku merasa panas dingin dan gemetar."

Rasulullah: "Kenapa ?"
Iblis: "Sebab, setiap seorang hamba bersujud satu kali kepada Allah, Allah mengangkatnya satu derajat."

Rasulullah: "Jika seorang umatku berpuasa ?"
Iblis: "Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka."

Rasulullah: "Jika ia berhaji ?"
Iblis: "Aku seperti orang gila."

Rasulullah: "Jika ia membaca Al-Qur'an ?"
Iblis: "Aku merasa meleleh laksana timah di atas api."

Rasulullah: "Jika ia bersedekah ?"
Iblis: "Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."

Rasulullah: "Mengapa bisa begitu ?"
Iblis: "Sebab, dalam sedekah ada empat keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala musibah akan terhalau dari dirinya."

Raulullah: "Apa yang dapat mematahkan pinggangmu ?"
Iblis: "Suara kuda perang di jalan Allah."

Rasulullah: "Apa yang dapat melelehkan tubuhmu ?"
Iblis: "Taubat orang yang bertaubat."

Rasulullah: "Apa yang dapat membakar hatimu ?"
Iblis: "Istighfar di waktu siang dan malam."

Rasulullah: "Apa yang dapat mencoreng wajahmu ?"
Iblis: "Sedekah yang diam-diam."

Rasulullah: "Apa yang dapat menusuk matamu ?"
Iblis: "Shalat Fajar ."

Rasulullah: "Apa yang dapat memukul kepalamu ?"
Iblis: "Shalat berjama'ah."

Rasulullah: "Apa yang paling mengganggumu ?"
Iblis: "Majelis para Ulama."

Rasulullah: "Bagaimana cara makanmu ?"
Iblis: "Dengan tangan kiri dan jariku."

Rasulullah: "Dimanakah kau menaungi anak-anakmu di musim panas ?"
Iblis: "Di bawah kuku manusia."

Lalu Rasulullah bertanya: "Siapa temanmu wahai Iblis ?"
Iblis menjawab: "Pemakan riba."

Rasulullah: "Siapa sahabatmu ?"
Iblis: "Pezina."

Rasulullah: "Siapa teman tidurmu ?"
Iblis: "Pemabuk."

Rasulullah: "Siapa tamumu ?"
Iblis: " Pencuri."

Rasulullah: "Siapa utusanmu ?"
Iblis: "Tukang sihir."

Rasulullah: "Apa yang membuatmu gembira ?"
Iblis: "Bersumpah dengan cerai."

Rasulullah: "Siapa kekasihmu ?"
Iblis: "Orang yang meninggalkan shalat Jum'at."

Rasulullah: "Siapa yang paling membahagiakanmu ?"
Iblis: "Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja."

Diriwayatkan dari Ma'adz bin Jabal r.a bahwa Ibnu Abbas r.a. Dikutip dari Syajaratul Kaun, doktrin tentang pribadi manusia pilihan, Muhammad SAW, yang ditulis oleh Asy-Syaikh Al-Akbar Muhyidin Ibnu Arabi Abdullah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali Al-Hatimi Ath-Tha'i Al-Andalusia),

Wallahu a'lam.

Sabtu, 03 Agustus 2013

Umat Islam sedang mengalami RABUN DEKAT

Setidaknya itulah yang dikatakan Dr.Muhammad Syafii Antonio dalam bukunya “Muhammad-Super Leader-Super Manager-, beliau melihat kenyataan tersebut berdasarkan fakta bahwa umat Islam (khusunya di Indonesia) tidak melihat nabi Muhammad adalah rolmodel dalam menjalani kehidupan sehari hari dibidang politik, militer, edukasi, legal, keluarga, social secara holistic dan dan lengkap, padahal beliau adalah Uswatun Hasanah yaitu teladan terbaik bagi ummatnya.

Dalam cakupan yang lebih luas ummat islam tidak mampu melihat bahwa ajaran islam yang diyakininya adalah petunjuk ilahiyah yang mampu menjawab permasalahan kehidupan, yaitu peradaban, ilmu pengetahuan dan budaya islam secara utuh dan menyeluruh.
Tidak bisa disalahkan juga ummat ini sebab ketidak tahuan mereka didasari oleh kurangnya informasi –yang sengaja- ditutup tutupi oleh musuh musuh islam bahkan oleh umma islam itu sendiri. Bahkan tidak semua ummat islam mengetahui Shirah nabawiah yang merupakan intisari kehidupan Sang Nabi. Bahkan ummat sekarang malu jika mendalami pengetahuan islam dibandingkan jika mereka belajar tentang ilmu ilmu yang ditulis oleh kaum barat.
Sebagai guru tentu saja ini sangat membuat saya gundah, sebab demikianlah yang terjadi di depan mata saya sendiri, kekurang tahuan dan ketiakmauan murid murid saya untuk mendalami ilmu agama membuat mereka minus dalam hal intelektualitas dan lebih parah lagi dalam hal moralitas. Tentu saja generasi genarasi yang konon akan memimpin bangsa ini akan membuat negri ini semakin terpuruk.

Padahal dalam islam tidak ada diversivikasi antara ilmu umum dan ilmu agama, hakikatnya ilmu muaranya adalah Allah itu sendiri karena ilmu itu adalah cahaya Ia ciptakan untuk menerangi kehidupan manusia yang menjalankan amanahnya sebagai khalifah dimuka bumi, keduanya bisa seiring berjalan bergandeng tangan dengan mesra menuju kegemilangan individu maupun ummat islam.
Saya masih ingat ketika duduk dibangku pesantren bahwa tidak ada beda kepentingan antara mempelajari bahasa arab dan bahasa inggris keduanya adalah mahkota bagi setiap santri, begitu juga mempelajari tafsir dan kimia, mempelajari Mawaris dengan tata Negara, mempelajari Fiqh dan ilmu kesehatan dlsb. Smua itu seiring sejalan, dan tak ada santri maupun guru yang merasa rugi untuk mempelajarinya, yang lebih hebat semangat mereka mempelajari semua ilmu itu adalah sebagaimana musafir yang menemukan Oase digurun pasir, gembira dan bersemangat.

Kembali pada topic awal tentang rabun dekat tadi. Seharusnya ummat islam menjadi actor utama dalam kehidupan ini sebab ummat ini telah memiliki modal yang tidak dimiliki ummat lain : janji Allah bahwa ummat islam adalah ummat terbaik yang pernah ada, tauladan dari Sang Nabi, Al Quran dan Sunnah yang menjadi Referensi untuk menjawab tantangan, dan tentu saja keimanan yang sudah terpatri dalam hati yang akan menjaga islam akan selalu ada dimuka bumi.
Maka tak ada jalan lain bagi ummat ini selain kembali pada fitrahnya sebagai muslim sejati dengan meneladani kehidupan Salafiyun yang telah menerangi bumi ini selama berabad abad, mari kita bangkitkan cahaya Allah dalam balutan islam dari diri kita masing-masing kemudian keluarga kita lalu dimplementasikan dalam kkehidupan bermasyarakat. Dengan demikian Ummat ini tidak lagi rabun dekat tapi ummat ini memiliki Visi yang sangat jauh kedepan yaitu Syurga yang telah dijanjikan Allah. Memang tidak mudah untuk mencapainya namun dengan kekuatan niat dan daoa serta ikhtiar yang tak henti henti saya yakin bahwa Ummat islam akan kembali memimpin dunia dalam panggung regional maupun internasional, InsyaAllah..

Ciracas, Jumat, 2 agustus 2013

Kamis, 01 Agustus 2013

Semangkuk Bakmi Panas

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia
mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu
berkata "Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?"
"Ya, tetapi, aku tdk membawa uang" jawab Ana dengan malu-malu

"Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu" jawab si pemilik kedai. "Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu".

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. "Ada apa nona?" Tanya si pemilik kedai. "tidak apa-apa" aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.

"Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !, tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah"
"Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri" katanya kepada pemilik kedai.


Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata "Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya"

Ana, terhenyak mendengar hal tsb. "Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk bakmi dr org yg baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg hrs diucapkan kpd ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang". Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain
disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih
kepada mereka seumur hidup Kita.





RENUNGAN:

BAGAIMANAPUN KITA TIDAK BOLEH MELUPAKAN JASA ORANG TUA KITA. SERINGKALI KITA MENGANGGAP PENGORBANAN MEREKA MERUPAKAN SUATU PROSES ALAMI YANG BIASA SAJA; TETAPI KASIH DAN KEPEDULIAN ORANG TUA KITA ADALAH HADIAH PALING BERHARGA YANG DIBERIKAN KEPADA KITA SEJAK KITA LAHIR. PIKIRKANLAH HAL ITU?? APAKAH KITA MAU MENGHARGAI PENGORBANAN TANPA SYARAT DARI ORANG TUA KITA?

HAI ANAK-ANAK, TAATILAH ORANG TUAMU DALAM SEGALA HAL, KARENA ITULAH YANG INDAH DIDALAM TUHAN.


source : pruDynamic Agency
Sharing is Caring...... .