"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan...."

Kamis, 23 November 2017

Jilbab/hijab Wanita Muslimah


----------------------------
Bismillah

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Bila ada wanita muslimah yang tidak mau berhijab/Jilbab maka Ia harus dinasehati dengan santun, dijelaskan dalil serta kebaikan mengenakan hijab serta bahaya melepaskan hijab baik di dunia maupun akhirat.
Tidak boleh bagi seorang wanita muslimah melepas jilbab dan pakaian yang sesuai dengan syariat Allāh, karena itu artinya ia melanggar, menentang dan memaksiati Allāh.
Allāh berfirman :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allāh dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allāh dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS Al-Ahzab : 36)

Adapun kriteria pakaian seorang wanita muslimah yang sesuai dengan ketentuan syariat adalah :

a). Menutup seluruh anggota badan kecuali yang diperkecualikan.

Imam Al-Albani menyatakan ketika menjelaskan makna ayat Al-Ahzab 59 di atas :

ففي الآية الأولى التصريح بوجوب ستر الزينة كلها وعدم إظهار شيء منها أمام الأجانب إلا ما ظهر بغير قصد منهن فلا يؤاخذن عليه إذا بادرن إلى ستره .

“Dalam ayat pertama tadi ada ketegasan akan wajibnya menuntup perhiasan seluruhnya dan tidak boleh menampakkannya di hadapan lelaki asing (yang bukan maram) kecuali yang biasa tampak darinya dengan tanpa kesengajaan. Pada kasus ini para wanita ini tidak mendapatkan dosa jika mereka bersegera menutupinya.”. (Jilbab Mar’ah Muslimah : 39).

b). Pakaian dan jilbab yang dikenakan tidak berupa hiasan.

Allah ta’ala berfirman :

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS Al-Ahzab : 33).

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ثلاثة لا تسأل عنهم: رجل فارق الجماعة وعصى إمامه ومات عاصيا، وأمة أو عبد أبق فمات، وامرأة غاب عنها زوجها قد كفاها مؤونة الدنيا فتبرجت بعده

“Ada tiga golongan manusia yang kalian jangan bertanya tentang mereka ; Lelaki yang memberontak kepada jamaah dan memaksiati penguasanya dan ia mati dalam kondisi tersebut. Budak wanita atau budak yang minggat lalu mati, serta istri yang ditinggal suaminya dan dicukupi kebutuhannya lalu ia keluar rumah dengan bersolek.” (HR Hakim : 1/119, Ahmad : 6/19).

c). Tidak tembus pandang

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

سيكون في آخر أمتي نساء كاسيات عاريات على رؤوسهن كأسنمة البخت العنوهن فإنهن ملعونات

“Akan ada sekelompok orang dari umatku para wanita yang berpakaian tetapi telanjang kepala mereka seperti punuk-punuk onta, laknatlah mereka karena mereka kaum yang terlaknat.” (HR Ahmad : 2/223, Ibnu Hibban : 13/64).

d). Longgar dan tidak sempit

Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma berkata :

كساني رسول الله صلى الله عليه وسلم قبطية كثيفة مما أهداها له دحية الكلبي فكسوتها امرأتي فقال : ما لك لم تلبس القبطية ؟ قلت : كسوتها امرأتي ، فقال : مرها فلتجعل تحتها غلالة ، فإني أخاف أن تصف حجم عظامها

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memakaikanku kain Qibtiyyah yang tebal yang dihadiahkan kepada beliau oleh Dhihyah Al-Kalbi. Aku lantas memberikannya kepada istriku
Nabi bertanya : Kenapa engkau tidak memakainya ?
Aku menjawab : Aku memberikannya kepada istriku.
Beliau berkata : Perintahkan kepada istrimu agar menambahkan bagian bawahnya aku khawatir kain itu membentuk tulang-tulangnya.” (HR Dhiya’ Al-Maqdisi dalam Al-Ahadits Al-Mukhtarah : 1/441).

e). Tidak diberi wewangian/parfum

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أيما امرأة استعطرت فمرت على قوم ليجدوا من ريحها فهي زانية

“Wanita mana saja yang keluar dengan memakai wewangian lalu ia lewat di hadapan suatu kaum hingga mereka mencium bau wanginya maka wanita ini adalah seorang pezina.”(HR Nasa’i dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Sunan An-Nasa’i : 5141).

f). Tidak menyerupai pakaian lelaki

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لعن النبي صلى الله عليه وسلم المخنثين من الرجال والمترجلات من النساء

“Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melaknat para lelaki yang kewanita-wanitaan (banci) dan para wanita yang kelelaki-lelakian (tomboy).” (HR. al-Bukhari : 5886).

g). Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir

h). Bukan pakaian syuhrah/pakaian ketenaran

Wallahu A’lam
Wabillahit Taufiq
--------------------------------
Dijelaskan dengan ringkas oleh :
*Ustadz Abul Aswad Al Bayati* حفظه الله

Sabtu, 18 November 2017

Mencari Jalan Pulang

Tulisan indah dari Ustadzah Irena Handono
.
Kita bukan penduduk bumi...
Kita adalah penduduk syurga...
Kita tidak berasal dari bumi...
Tapi kita berasal dari syurga...
Maka carilah bekal untuk kembali ke rumah...
Kembali ke kampung halaman...
Dunia bukan rumah kita...
Maka jangan cari kesenangan dunia...
Kita hanya pejalan kaki dalam perjalanan kembali ke rumah-Nya.
Bukankah mereka yang sedang dalam perjalanan pulang selalu mengingat rumahnya dan mereka mencari buah tangan untuk kekasih hatinya yang menunggu di rumah?
.
Lantas....
Apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita, Rabb yang mulia?
Dia hanya meminta amal sholeh dan keimanan, serta rasa rindu padaNya yang menanti di rumah.
Begitu beratkah memenuhi harapan-Nya?
Kita tidak berasal dari bumi...
Kita adalah penduduk syurga...
Rumah kita jauh lebih Indah di sana.
Kenikmatannya tiada terlukiskan...
Dihuni oleh orang-orang yang mencintai kita...
Serta tetangga dan kerabat yang menyejukkan hati.
.
Mereka rindu kehadiran kita...
Setiap saat menatap menanti kedatangan kita...
Mereka menanti kabar baik dari Malaikat Izrail...
Kapan keluarga mereka akan pulang?
Ikutilah peta (Al-Qur'an) yang Allah titipkan sebagai pedoman perjalanan...
Jangan sampai salah arah dan berbelok ke rumahnya Iblis Laknatullah yaitu jalan ke Neraka Jahannam.
.
Kita bukan penduduk bumi...
Kita penduduk syurga..
Bumi hanyalah dalam perjalanan...
Kembalilah ke rumah.
Selamat berikhtiar saudaraku semua...untuk kembali ke rumah kita di syurga.
Bismillah...
.
Sekarang anda mempunyai Dua pilihan
1. Biarkan Tulisan ini berada di page ini supaya orang lain tidak membaca.
2. menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik 'Bagikan' supaya orang lain ikut terinpirasi dan Inysaallah mendapat pahala.
.
Silahkan Di Share Ya...Semoga yang Klik Suka dan Share Akan Ditambahkan Rezekinya, Dan Diangkat Penyakitnya...Aamiin