"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan...."

Kamis, 10 November 2016

Pilkada Jakarta

Assalamualaikum,
Apa kabar temans, sudah lama udah gak posting di sini, harusnya sebagai blogger saya lebih rajin menulis tapi apa daya waktu dan kesibukan sepertinya menjajah keseharian jadinya blog ini sedikit terlantar jadinya..

Akhir akhir ini langit Jakarta sedikit kelam sebab sebentar lagi tepatnya 15 februari 2017 akan ada hajat besar warga Jakarta.. yup itulah Pilkada pemilihan gubernur periode selanjutnya, kali ini Basuki CP sebagai petahana yang naik jabatan dari wagub menggantikan Jokowi yang telah menjadi presiden akan bertarung melawan dua pasang calon yaitu pasangan Anis – Sandiaga dan Agus – Silvi..

Sampai sini prediksi saya jauh jauh hari sebelum ketiga calon ini resmi menjadi Cagub dan Cawagub bahwa Ummat islam suaranya akan dipecah sehingga melancarkan BCP-DJ kembali menjabat siapapun calonnya, ternyata prediksi saya benar.. saya cuma tertawa dalam hati.  Sebenernya saya gak masalah kalo BCP mencalonkan jadi Gubernur karena dia punya hak yang sama dimata konstitusi untuk mencalonkan diri, kalau seumpamanya ummat islam diserukan untuk tidak memilih BCP karena alasan religi itu buat saya gak salah karena dalam kitab suci islam memang ada seruannya. Kalau masih ada umat islam yang memilih beliau itupun tidak masalah karena memilih adalah hak masing masing individu warga Jakarta.

Setiap warga Jakarta dilindungi hak memilihnya oleh konstitusi, hatta jika seseorang tidak memilih pun dilindungi, jadi siapapun pilihan warga Jakarta dalam pilkada adalah bentuk kebebasan tidak usah dipermasalahka,  Siapapun yang temans pilih itu asal bisa memimpin Jakarta boleh boleh saja…

Yang jadi masalah adalah saat BCP menyinggung ummat islam dengan kata katanya mengenai Al Quran, terlepas apapun maksud dan tujuan BCP dia tidak berhak mengangkat tema yang tidak ia kuasai didepan publik, karena dia bukan muslim, tapi disinilah letak masalahnya. BCP melompati pagar yang sudah jelas jelas disepakati, lain halnya jika dia membahas tema tersebut di komunitas tertutup yang tidak ditujukan  untuk konsumsi umum.

Hal inilah yang menjadi gelombang protes dari kalangan islam,  akhirnya polemic ini berkepanjangan dengan segala ceritanya, bahkan sampai mengakibatkan gelombang aksi damai  besar di Jakarta 4 November 2016 lalu..  akhirnya presiden menyatakan agar kasus ini segera diselesaikan, kalau boleh taruhan saya akan bertaruh bahwa nanti keputusannya ahok dinyatakan tidak bersalah sayangnya dalam islam bertaruh tidak boleh..  

Sebenernya saya pribadi malas untuk membahas politik, tulisan ini hanya untuk menjadi pengingat saya saat bersikap nanti saat pilkada dilaksanakan, tapi kalau ditanya siapa pilihan saya nanti jawaban saya yang jelas bukan BCP-DJ, ingat ya ini hak saya, dan siapapun pilihan temans saya hargai, tidak usah dibahas apa alasan dan alasan temans, saya orang plegmatis soalnya hehehe…

Doa saya saat ini,
Ya Allah jadikan Indonesia ini negri yang aman dan damai
Berikan pada kami pemimpin yang adil nan takut pada Mu
Jadikan kami orang yang berserah diri dan tunduk pada perintah dan larangan Mu
Jangan jadikan kami orang yang mengambil keputusan tanpa petunjuk dari Mu

Ya Allah…
Jadikan Jakarta ini kota yang aman dan nyaman untuk ditinggali
Berikan kami tetangga yang juga takut pada Mu
Berikan kami teman2 yang menghargai pendapat yang berbeda
Berkahilah kota ini, jauhkan dari petaka akibat keberanian kami
Menantang perintah dan larangan Mu.. Naudzubillah..

Ya Allah
Ampuni dosa dosa kami
Ampuni penduduk negri ini
Ampuni Pemimpin kami
Beri Kami selalu petunjuk Mu
Aamiin ya Rabbal ‘alamiin…

Rumah ilmu, 12 Nov 2016

Tidak ada komentar: