"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan...."

Selasa, 06 Februari 2024

 

1. 1.       Qu’est-ce que c’est?

C’est ………………….(Papan tulis)

22. Qu’est-ce que c’est?

C’est ………………….( museum )

3.     3.   Qu’est-ce que c’est?

C’est …………………. (Rumah) 

4.  4. Qu’est-ce que c’est?

C’est ………………… (Pasar)

5. 5.       Qu’est-ce que c’est?

C’est …………………. (bioskop)


Senin, 29 Januari 2024

Bio Narasi Den Sitarela aka Denny E.Priyanto

 


Denny Eko Priyanto, S.Pd, Lahir di Jakarta tahun 1982, berdomisili di Jakarta Pusat. Aktifitasnya adalah mengajar di Madrasah dan sedang menempuh program magisternya di STAI Bina Madani, Tangerang. Kegemarannya adalah Membaca, fotografi, traveling dan menulis. Saat SMP Tulisannya pernah dimuat di Koran Cilik Harian Republika. Cerpen perdananya berjudul “Saksi Mata” dimuat di majalah Afkari Gontor. Sejak 2001 aktif menulis di Blog pribadinya di www.jariberkataa.blogspot.com dan menulis di Blog Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan mulai 2021.  Sedang merampungkan naskah novel, kumpulan cerpen dan puisinya. Sapa dia di Instagram : @priyantodenny, Facebook : Denny Priyanto, atau via email : dennypriyanto82@gmail.com

Buku :

1.      Antologi “Miracle of Ramadhan” (2022) bersama Ahmad Rifai’ Rif’an, Penerbit Alma Pustaka, 2022, ISBN : 9-786235-633091

2.      Antologi “Serba-serbi menjadi guru”(2022) bersama guru-guru madrasah, Penerbit Paskal Books, 2022. ISBN : 9-786235-312439

3.      Antologi Cerpen “Kisah-kisah inspiratif ramadhan” Penerbit : Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan, 2022. ISBN : 9-786235-633091

4.      Antologi Cerpen “Rona Ramadhan” 2022, Penerbit Penadiksi, 2022. ISBN : 9-786235-929534

5.      Antologi puisi : “Perjalan menuju Puisi”(2022) bersama Rahayu Apti,   ISBN : 9-786235-911316

6.      Buku Puisi Solo “Aku tak mengenalmu tapi ingin hatimu” Penerbit Ruang Karya Bersama, 2023

7.      Antologi Cerpen “Kue Sagu : Kumpulan Cerita Inspiratif Guru”, Penerbit Aleniaku, 2023

8.      Antologi cerpen “Catatan dari masa lalu”, Penerbit Ruang Karya Bersama, 2023

9.      Antologi cerpen bersama M.Yusuf Sumarjo “Puisi Dua Sisi” Penerbit Ruang Karya Bersama, 2023

Selasa, 14 Desember 2021

Teman


Writen by Denny 


dulu

Kita asik tertawa menangisi kemiskinan kita

Duduk bersama khayalan belaka

Entah terjadi atau tidak kita tak peduli

Yang penting kita hepi


Dulu

Kita menangis bersama atas kegagalan yang kita rasa

Saling mendukung untuk semua asa

Karena kita yakin aksara akan menjadi kata lalu berwujud cita-cita


Kita pernah berlari menyusuri hiruk pikuk kota di keheningan desa

Kita berada di Puncak bintang di angkasa

Atau jatuh di lembah bersama menertawakan kebodohan kita


Tak lama saat itu tiba

Keadaan yang memaksa kita tak lagi bersua

Kita sadar bahwa keadaan tak seindah yang terkira

Bahwa hidup tak sekedar tertawa tapi juga berusaha

Tak sekedar menangis tapi ada rezeki yang kita Kais


Sekarang

Nasib membawa kita jalan yang berbeda

Bisakah kita bertemu lalu  mengobrol yang tak jelas

Atau sekedar menyesap kopi di pinggir kali

Sambil mengenalkan keluarga kita masing-masing 

Atau mendengarkan cerita luar biasa dari kalian yang masih menikmati kesendirian? 


Teman

Di manakah kalian?

Sudahkah kalian temui apa yang kalian cari?

ayo Siapkan waktu untuk berbagi

Karena memang kalian pernah Dihati dan kenangan itu akan kita bawa sampai mati


Menteng, 8 Des 2021

Selasa, 27 Maret 2018

SAYANG



Berlalu sudah enam tahun
Suka duka kita terhimpun
Buah hati tlah lahir
Sudah saatnya ego terpinggir
                Sayang..jika langkahku tersesat
                Jangan biarkan aku dalam gelap
                Pegang tanganku erat
                Bawa aku pada insap
Jika amarah membuatku silap
Padamkankan dengan maap
Karena lelaki punya sikap
Agar istri selalu insyap
                Hidup tak melulu soal emas
                Kadang kita malu atau terhempas
Kesetiaan jadi tonggak
Kesabaran jadi pasak
Selama ridha yang kita cari
Jangan takut hilang rezeki
Kalau Allah jadi sandaran
Maka masalah jadi remahan
                Ku pinang kau dengan Basmalah
                Ku antar kau dengan Hamdalah
                Li ila kalimatillah
                Bi iznillah wa syukurillah

Cengkareng, 22 Maret 2018

Saatnya Berhenti

Kulihat langit sendu
Menunggu tetes yang akan jatuh
Angina menerpa hembuskan rindu
Aku disini bergemuruh
            Saat kau datang lepas lah bosan
Kita duduk berdua tanpa sungkan
            Cerita mengalir mengolah lisan
Kata terbentuk asa tersimpan
Tetiba kau mengingatkan
Kalau kita sudah berpasangan
Dengan orang lain dan berketurunan
Menjaga diri adalah harapan dan kebaikan
            Tak percaya dari bibirmu peringatan
Agar jarak kita berbatasan
Berat hati ku terdiam
Yakini diri itu dari hatimu terdalam
Ini waktu untuk berhenti
Menyayangimu dalam diri dan hati
Saatnya kubur kisah yang tak lagi abadi
Memantapkan hati pada belahan jiwa sejati

Cengkareng, 22 Maret 2018

Sakit


Sehat adalah segalanya
Saat semua anggota tubuh
Bekerja sesuai fungsinya
Dan tak ada gangguan berlabuh
Saat sakit menjelang
Badan menandainya dengan meriang
Atau pening menyerang
Bisa juga jantung yang berdegub kencang
Mungkin kita memang harus berhenti
Dari kesibukan yang melenakan diri
Dan bertarung demi mimpi dan harga diri
Tuk Sejenak kita tanyakan tujuan hati
Sakit adalah berkah
Dosa berguguran
Penggantinya adalah berserah
Lalu Tuhan datang dalam ingatan
Menyapa hamba Nya berlahan
“aku rindu mendengar suaramu” Dia Berfirman
Hati terenyuh karena alpa tersimpan
Hati yang hitam perlahan menghujam dalam
Jangan bersedih saat sakit kawan
Sebab sakit adalah utusan Nya
Agar zikir di hati tertanam
Agar dibaca kembali Sang Quran

Duri Kosambi. 20 Maret 2018

Kamis, 23 November 2017

Jilbab/hijab Wanita Muslimah


----------------------------
Bismillah

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Bila ada wanita muslimah yang tidak mau berhijab/Jilbab maka Ia harus dinasehati dengan santun, dijelaskan dalil serta kebaikan mengenakan hijab serta bahaya melepaskan hijab baik di dunia maupun akhirat.
Tidak boleh bagi seorang wanita muslimah melepas jilbab dan pakaian yang sesuai dengan syariat Allāh, karena itu artinya ia melanggar, menentang dan memaksiati Allāh.
Allāh berfirman :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allāh dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allāh dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS Al-Ahzab : 36)

Adapun kriteria pakaian seorang wanita muslimah yang sesuai dengan ketentuan syariat adalah :

a). Menutup seluruh anggota badan kecuali yang diperkecualikan.

Imam Al-Albani menyatakan ketika menjelaskan makna ayat Al-Ahzab 59 di atas :

ففي الآية الأولى التصريح بوجوب ستر الزينة كلها وعدم إظهار شيء منها أمام الأجانب إلا ما ظهر بغير قصد منهن فلا يؤاخذن عليه إذا بادرن إلى ستره .

“Dalam ayat pertama tadi ada ketegasan akan wajibnya menuntup perhiasan seluruhnya dan tidak boleh menampakkannya di hadapan lelaki asing (yang bukan maram) kecuali yang biasa tampak darinya dengan tanpa kesengajaan. Pada kasus ini para wanita ini tidak mendapatkan dosa jika mereka bersegera menutupinya.”. (Jilbab Mar’ah Muslimah : 39).

b). Pakaian dan jilbab yang dikenakan tidak berupa hiasan.

Allah ta’ala berfirman :

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS Al-Ahzab : 33).

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ثلاثة لا تسأل عنهم: رجل فارق الجماعة وعصى إمامه ومات عاصيا، وأمة أو عبد أبق فمات، وامرأة غاب عنها زوجها قد كفاها مؤونة الدنيا فتبرجت بعده

“Ada tiga golongan manusia yang kalian jangan bertanya tentang mereka ; Lelaki yang memberontak kepada jamaah dan memaksiati penguasanya dan ia mati dalam kondisi tersebut. Budak wanita atau budak yang minggat lalu mati, serta istri yang ditinggal suaminya dan dicukupi kebutuhannya lalu ia keluar rumah dengan bersolek.” (HR Hakim : 1/119, Ahmad : 6/19).

c). Tidak tembus pandang

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

سيكون في آخر أمتي نساء كاسيات عاريات على رؤوسهن كأسنمة البخت العنوهن فإنهن ملعونات

“Akan ada sekelompok orang dari umatku para wanita yang berpakaian tetapi telanjang kepala mereka seperti punuk-punuk onta, laknatlah mereka karena mereka kaum yang terlaknat.” (HR Ahmad : 2/223, Ibnu Hibban : 13/64).

d). Longgar dan tidak sempit

Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma berkata :

كساني رسول الله صلى الله عليه وسلم قبطية كثيفة مما أهداها له دحية الكلبي فكسوتها امرأتي فقال : ما لك لم تلبس القبطية ؟ قلت : كسوتها امرأتي ، فقال : مرها فلتجعل تحتها غلالة ، فإني أخاف أن تصف حجم عظامها

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memakaikanku kain Qibtiyyah yang tebal yang dihadiahkan kepada beliau oleh Dhihyah Al-Kalbi. Aku lantas memberikannya kepada istriku
Nabi bertanya : Kenapa engkau tidak memakainya ?
Aku menjawab : Aku memberikannya kepada istriku.
Beliau berkata : Perintahkan kepada istrimu agar menambahkan bagian bawahnya aku khawatir kain itu membentuk tulang-tulangnya.” (HR Dhiya’ Al-Maqdisi dalam Al-Ahadits Al-Mukhtarah : 1/441).

e). Tidak diberi wewangian/parfum

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أيما امرأة استعطرت فمرت على قوم ليجدوا من ريحها فهي زانية

“Wanita mana saja yang keluar dengan memakai wewangian lalu ia lewat di hadapan suatu kaum hingga mereka mencium bau wanginya maka wanita ini adalah seorang pezina.”(HR Nasa’i dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Sunan An-Nasa’i : 5141).

f). Tidak menyerupai pakaian lelaki

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لعن النبي صلى الله عليه وسلم المخنثين من الرجال والمترجلات من النساء

“Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melaknat para lelaki yang kewanita-wanitaan (banci) dan para wanita yang kelelaki-lelakian (tomboy).” (HR. al-Bukhari : 5886).

g). Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir

h). Bukan pakaian syuhrah/pakaian ketenaran

Wallahu A’lam
Wabillahit Taufiq
--------------------------------
Dijelaskan dengan ringkas oleh :
*Ustadz Abul Aswad Al Bayati* حفظه الله