Tampilkan postingan dengan label Tausiah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tausiah. Tampilkan semua postingan
Kamis, 23 November 2017
Jilbab/hijab Wanita Muslimah
----------------------------
Bismillah
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in
Bila ada wanita muslimah yang tidak mau berhijab/Jilbab maka Ia harus dinasehati dengan santun, dijelaskan dalil serta kebaikan mengenakan hijab serta bahaya melepaskan hijab baik di dunia maupun akhirat.
Tidak boleh bagi seorang wanita muslimah melepas jilbab dan pakaian yang sesuai dengan syariat Allāh, karena itu artinya ia melanggar, menentang dan memaksiati Allāh.
Allāh berfirman :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allāh dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allāh dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS Al-Ahzab : 36)
Adapun kriteria pakaian seorang wanita muslimah yang sesuai dengan ketentuan syariat adalah :
a). Menutup seluruh anggota badan kecuali yang diperkecualikan.
Imam Al-Albani menyatakan ketika menjelaskan makna ayat Al-Ahzab 59 di atas :
ففي الآية الأولى التصريح بوجوب ستر الزينة كلها وعدم إظهار شيء منها أمام الأجانب إلا ما ظهر بغير قصد منهن فلا يؤاخذن عليه إذا بادرن إلى ستره .
“Dalam ayat pertama tadi ada ketegasan akan wajibnya menuntup perhiasan seluruhnya dan tidak boleh menampakkannya di hadapan lelaki asing (yang bukan maram) kecuali yang biasa tampak darinya dengan tanpa kesengajaan. Pada kasus ini para wanita ini tidak mendapatkan dosa jika mereka bersegera menutupinya.”. (Jilbab Mar’ah Muslimah : 39).
b). Pakaian dan jilbab yang dikenakan tidak berupa hiasan.
Allah ta’ala berfirman :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS Al-Ahzab : 33).
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ثلاثة لا تسأل عنهم: رجل فارق الجماعة وعصى إمامه ومات عاصيا، وأمة أو عبد أبق فمات، وامرأة غاب عنها زوجها قد كفاها مؤونة الدنيا فتبرجت بعده
“Ada tiga golongan manusia yang kalian jangan bertanya tentang mereka ; Lelaki yang memberontak kepada jamaah dan memaksiati penguasanya dan ia mati dalam kondisi tersebut. Budak wanita atau budak yang minggat lalu mati, serta istri yang ditinggal suaminya dan dicukupi kebutuhannya lalu ia keluar rumah dengan bersolek.” (HR Hakim : 1/119, Ahmad : 6/19).
c). Tidak tembus pandang
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
سيكون في آخر أمتي نساء كاسيات عاريات على رؤوسهن كأسنمة البخت العنوهن فإنهن ملعونات
“Akan ada sekelompok orang dari umatku para wanita yang berpakaian tetapi telanjang kepala mereka seperti punuk-punuk onta, laknatlah mereka karena mereka kaum yang terlaknat.” (HR Ahmad : 2/223, Ibnu Hibban : 13/64).
d). Longgar dan tidak sempit
Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma berkata :
كساني رسول الله صلى الله عليه وسلم قبطية كثيفة مما أهداها له دحية الكلبي فكسوتها امرأتي فقال : ما لك لم تلبس القبطية ؟ قلت : كسوتها امرأتي ، فقال : مرها فلتجعل تحتها غلالة ، فإني أخاف أن تصف حجم عظامها
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memakaikanku kain Qibtiyyah yang tebal yang dihadiahkan kepada beliau oleh Dhihyah Al-Kalbi. Aku lantas memberikannya kepada istriku
Nabi bertanya : Kenapa engkau tidak memakainya ?
Aku menjawab : Aku memberikannya kepada istriku.
Beliau berkata : Perintahkan kepada istrimu agar menambahkan bagian bawahnya aku khawatir kain itu membentuk tulang-tulangnya.” (HR Dhiya’ Al-Maqdisi dalam Al-Ahadits Al-Mukhtarah : 1/441).
e). Tidak diberi wewangian/parfum
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أيما امرأة استعطرت فمرت على قوم ليجدوا من ريحها فهي زانية
“Wanita mana saja yang keluar dengan memakai wewangian lalu ia lewat di hadapan suatu kaum hingga mereka mencium bau wanginya maka wanita ini adalah seorang pezina.”(HR Nasa’i dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Sunan An-Nasa’i : 5141).
f). Tidak menyerupai pakaian lelaki
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لعن النبي صلى الله عليه وسلم المخنثين من الرجال والمترجلات من النساء
“Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melaknat para lelaki yang kewanita-wanitaan (banci) dan para wanita yang kelelaki-lelakian (tomboy).” (HR. al-Bukhari : 5886).
g). Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir
h). Bukan pakaian syuhrah/pakaian ketenaran
Wallahu A’lam
Wabillahit Taufiq
--------------------------------
Dijelaskan dengan ringkas oleh :
*Ustadz Abul Aswad Al Bayati* حفظه الله
Sabtu, 18 November 2017
Mencari Jalan Pulang
Tulisan indah dari Ustadzah Irena Handono
.
Kita bukan penduduk bumi...
Kita adalah penduduk syurga...
Kita tidak berasal dari bumi...
Tapi kita berasal dari syurga...
Maka carilah bekal untuk kembali ke rumah...
Kembali ke kampung halaman...
Dunia bukan rumah kita...
Maka jangan cari kesenangan dunia...
Kita hanya pejalan kaki dalam perjalanan kembali ke rumah-Nya.
Bukankah mereka yang sedang dalam perjalanan pulang selalu mengingat rumahnya dan mereka mencari buah tangan untuk kekasih hatinya yang menunggu di rumah?
.
Lantas....
Apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita, Rabb yang mulia?
Dia hanya meminta amal sholeh dan keimanan, serta rasa rindu padaNya yang menanti di rumah.
Begitu beratkah memenuhi harapan-Nya?
Kita tidak berasal dari bumi...
Kita adalah penduduk syurga...
Rumah kita jauh lebih Indah di sana.
Kenikmatannya tiada terlukiskan...
Dihuni oleh orang-orang yang mencintai kita...
Serta tetangga dan kerabat yang menyejukkan hati.
.
Mereka rindu kehadiran kita...
Setiap saat menatap menanti kedatangan kita...
Mereka menanti kabar baik dari Malaikat Izrail...
Kapan keluarga mereka akan pulang?
Ikutilah peta (Al-Qur'an) yang Allah titipkan sebagai pedoman perjalanan...
Jangan sampai salah arah dan berbelok ke rumahnya Iblis Laknatullah yaitu jalan ke Neraka Jahannam.
.
Kita bukan penduduk bumi...
Kita penduduk syurga..
Bumi hanyalah dalam perjalanan...
Kembalilah ke rumah.
Selamat berikhtiar saudaraku semua...untuk kembali ke rumah kita di syurga.
Bismillah...
.
Sekarang anda mempunyai Dua pilihan
1. Biarkan Tulisan ini berada di page ini supaya orang lain tidak membaca.
2. menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik 'Bagikan' supaya orang lain ikut terinpirasi dan Inysaallah mendapat pahala.
.
Silahkan Di Share Ya...Semoga yang Klik Suka dan Share Akan Ditambahkan Rezekinya, Dan Diangkat Penyakitnya...Aamiin
.
Kita bukan penduduk bumi...
Kita adalah penduduk syurga...
Kita tidak berasal dari bumi...
Tapi kita berasal dari syurga...
Maka carilah bekal untuk kembali ke rumah...
Kembali ke kampung halaman...
Dunia bukan rumah kita...
Maka jangan cari kesenangan dunia...
Kita hanya pejalan kaki dalam perjalanan kembali ke rumah-Nya.
Bukankah mereka yang sedang dalam perjalanan pulang selalu mengingat rumahnya dan mereka mencari buah tangan untuk kekasih hatinya yang menunggu di rumah?
.
Lantas....
Apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita, Rabb yang mulia?
Dia hanya meminta amal sholeh dan keimanan, serta rasa rindu padaNya yang menanti di rumah.
Begitu beratkah memenuhi harapan-Nya?
Kita tidak berasal dari bumi...
Kita adalah penduduk syurga...
Rumah kita jauh lebih Indah di sana.
Kenikmatannya tiada terlukiskan...
Dihuni oleh orang-orang yang mencintai kita...
Serta tetangga dan kerabat yang menyejukkan hati.
.
Mereka rindu kehadiran kita...
Setiap saat menatap menanti kedatangan kita...
Mereka menanti kabar baik dari Malaikat Izrail...
Kapan keluarga mereka akan pulang?
Ikutilah peta (Al-Qur'an) yang Allah titipkan sebagai pedoman perjalanan...
Jangan sampai salah arah dan berbelok ke rumahnya Iblis Laknatullah yaitu jalan ke Neraka Jahannam.
.
Kita bukan penduduk bumi...
Kita penduduk syurga..
Bumi hanyalah dalam perjalanan...
Kembalilah ke rumah.
Selamat berikhtiar saudaraku semua...untuk kembali ke rumah kita di syurga.
Bismillah...
.
Sekarang anda mempunyai Dua pilihan
1. Biarkan Tulisan ini berada di page ini supaya orang lain tidak membaca.
2. menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik 'Bagikan' supaya orang lain ikut terinpirasi dan Inysaallah mendapat pahala.
.
Silahkan Di Share Ya...Semoga yang Klik Suka dan Share Akan Ditambahkan Rezekinya, Dan Diangkat Penyakitnya...Aamiin
Selasa, 17 September 2013
SURAT DARI BAYI YANG DIABORSI
Teruntuk, Bundaku tersayang...
Dear Bunda...
Bagaimana kabar bunda hari ini? Smoga bunda baik-baik saja...nanda juga di sini baik-baik saja bunda... Allah sayang banget deh sama nanda. Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda.... J
Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat...
Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama tinggal di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini... tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda. Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, sakit banget bunda....badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik... dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.
Tapi nanda tidak kecewa kok bunda... karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga Nya.
Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Allah bilang, bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram... anak haram itu apa ya Allah? Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah... Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah, ya Allah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu? Kecuali nabi Adam dan Isa? Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah dan Allah Ridhoi. Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.
Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah, walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja, pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda? Hehe,,,maaf ya bunda, nanda bawel banget... nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu J
Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga. Di situ banyak orang yang dibakar pake api lho bunda...minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya...yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh bunda.
Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya...di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ.... nanda sayang bunda... nanda kangen dan ingin bertemu bunda... nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga... nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu...
Lalu, dengan lembut malaikat berkata... nak,kata Allah kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka... sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu.
Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda, menurut nanda Allah itu baik banget bunda.... Allah akan memaafkan semua kesalahan makhluk Nya asal mereka mau bertaubat nasuha... bunda taubat ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini... nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh... nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di sana panas banget bunda... antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu... tapi bunda jangan khawatir, Allah janji, walaupun rame kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian.
Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya.... biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda...jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.
Sudah dulu ya bunda... nanda mau main-main dulu di syurga.... nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini... nanda sayang banget sama bunda..
Dear Bunda...
Bagaimana kabar bunda hari ini? Smoga bunda baik-baik saja...nanda juga di sini baik-baik saja bunda... Allah sayang banget deh sama nanda. Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda.... J
Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat...
Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama tinggal di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini... tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda. Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, sakit banget bunda....badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik... dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.
Tapi nanda tidak kecewa kok bunda... karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga Nya.
Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Allah bilang, bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram... anak haram itu apa ya Allah? Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah... Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah, ya Allah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu? Kecuali nabi Adam dan Isa? Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah dan Allah Ridhoi. Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.
Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah, walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja, pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda? Hehe,,,maaf ya bunda, nanda bawel banget... nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu J
Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga. Di situ banyak orang yang dibakar pake api lho bunda...minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya...yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh bunda.
Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya...di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ.... nanda sayang bunda... nanda kangen dan ingin bertemu bunda... nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga... nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu...
Lalu, dengan lembut malaikat berkata... nak,kata Allah kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka... sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu.
Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda, menurut nanda Allah itu baik banget bunda.... Allah akan memaafkan semua kesalahan makhluk Nya asal mereka mau bertaubat nasuha... bunda taubat ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini... nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh... nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di sana panas banget bunda... antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu... tapi bunda jangan khawatir, Allah janji, walaupun rame kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian.
Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya.... biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda...jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.
Sudah dulu ya bunda... nanda mau main-main dulu di syurga.... nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini... nanda sayang banget sama bunda..
Tak kenal maka kenalan .. (sama iblis)
Nama :Iblis
Gelar : Laknatullah ‘Alaihi(semoga Allah melaknatnya)
Lahir : Sebelum diciptakan manusia
Tempat tinggal : Toilet dan rumah yang tidak disebut nama Allah ketika memasukinya
Singgasana : Di atas air Rumah
masa depan : Neraka Jahanam,seburuk-buruk tempat tinggal
Agama : Kafir
Jabatan : Pimpinan Umum orang- orang yang dimurkai Allah dan sesat Masa
Jabatan : Hingga hari Kiamat
Karyawan : Setan, jin , iblis dan setan manusia
Partner bekerja : Orang yang diam dari kebenaran
Agen : Dukun dan paranormal
Musuh : kaum muslimin
Kekasih : Wanita yang hobi telanjang dan pamer aurat
Keluarga : Para thaghut (penyembah selain Allah dan memakai hukum selain Al Quran)
Cita-cita : Ingin membuat semua manusia kafir
Motto : Kemunafikan adalah akhlak yang paling utama
Hobi : Menyesatkan manusia dan menjerumuskan ke dalam dosa
Mata pencaharian : Mencari harta yang haram
Makanan favorit : Bangkai manusia (ghibah)
Tempat favorit :Tempat-tempat najis dan tempat maksiat
Tempat yang dibenci :Majlis ilmu dan tempat-tempat ketaatan
Alat komunikasi : ghibah(menggunjing), namimah (adu domba) , dan dusta
Jurus Andalan : 1. Memoles kebathilan 2. Menamakan Maksiat dengan nama yang indah 3. Menamakan Ketaatan dengan nama yang tidak disukai 4. Masuk melalui pintu yang disukai manusia 5.Menyesatkan manusia secara bertahap 6. Menghalang-halangi manusia dari kebenaran 7.Berlagak sebagai penasihat
Kelemahan : 1. Tidak berkutik dihadapan orang yang ikhlas 2.kewalahan menghadapi orang yang berilmu 3. Lari dari suara adzan 4. Lari dari rumah yang dibacakan Ayat2 Allah (Alquran) 5.Menyingkir dari orang yang berdzikir kepada Allah 6.Menangis ketika melihat orang bersujud kepada Allah
Sebarkan artikel ini, semoga kita semua mendapat manfaat. InsyaAllah
Source : status seorang teman.
Gelar : Laknatullah ‘Alaihi(semoga Allah melaknatnya)
Lahir : Sebelum diciptakan manusia
Tempat tinggal : Toilet dan rumah yang tidak disebut nama Allah ketika memasukinya
Singgasana : Di atas air Rumah
masa depan : Neraka Jahanam,seburuk-buruk tempat tinggal
Agama : Kafir
Jabatan : Pimpinan Umum orang- orang yang dimurkai Allah dan sesat Masa
Jabatan : Hingga hari Kiamat
Karyawan : Setan, jin , iblis dan setan manusia
Partner bekerja : Orang yang diam dari kebenaran
Agen : Dukun dan paranormal
Musuh : kaum muslimin
Kekasih : Wanita yang hobi telanjang dan pamer aurat
Keluarga : Para thaghut (penyembah selain Allah dan memakai hukum selain Al Quran)
Cita-cita : Ingin membuat semua manusia kafir
Motto : Kemunafikan adalah akhlak yang paling utama
Hobi : Menyesatkan manusia dan menjerumuskan ke dalam dosa
Mata pencaharian : Mencari harta yang haram
Makanan favorit : Bangkai manusia (ghibah)
Tempat favorit :Tempat-tempat najis dan tempat maksiat
Tempat yang dibenci :Majlis ilmu dan tempat-tempat ketaatan
Alat komunikasi : ghibah(menggunjing), namimah (adu domba) , dan dusta
Jurus Andalan : 1. Memoles kebathilan 2. Menamakan Maksiat dengan nama yang indah 3. Menamakan Ketaatan dengan nama yang tidak disukai 4. Masuk melalui pintu yang disukai manusia 5.Menyesatkan manusia secara bertahap 6. Menghalang-halangi manusia dari kebenaran 7.Berlagak sebagai penasihat
Kelemahan : 1. Tidak berkutik dihadapan orang yang ikhlas 2.kewalahan menghadapi orang yang berilmu 3. Lari dari suara adzan 4. Lari dari rumah yang dibacakan Ayat2 Allah (Alquran) 5.Menyingkir dari orang yang berdzikir kepada Allah 6.Menangis ketika melihat orang bersujud kepada Allah
Sebarkan artikel ini, semoga kita semua mendapat manfaat. InsyaAllah
Source : status seorang teman.
Jumat, 06 September 2013
Surat terbuka untuk Liliana Tanoesudibjo
Kepada Yth : Ibu Liliana Tanoesudibjo
Di Tempat
Hal : Imbauan Pembatalan Kontes Miss World 2013 di Indonesia
Salam hormat, dan Keselamatan bagi yang mengikuti Petunjuk Allah SWT
Perkenalkan, kami segenap jajaran pengurus Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI), menyampaikan salam hormat kami kepada Ibu dan segenap keluarga. Melalui surat ini, kami bermaksud menyampaikan pandangan dan imbauan kami seputar rencana pelaksanaan kontes Miss World di Indonesia tahun 2013 ini. Surat ini kami sampaikan sebagai manifestasi dari kewajiban kami sebagai Muslim yang diperintahkan oleh Allah SWT agar senantiasa menegakkan aktivitas “al-amru bil-ma’ruf wa-nahyu ‘anil munkar”, yakni kewajiban yang melekat pada setiap muslim untuk menegakkan kebenaran dan mencegah kejahatan.
Surat ini kami sampaikan kepada Ibu Liliana, mengingat Ibu adalah orang yang paling berwenang dalam penyelenggaraan kontes Miss World tahun ini di Indonesia. Tentu Ibu sudah membaca dan mendengar tentang kontroversi yang sudah muncul seputar rencana penyelenggaraan kontes kecantikan sedunia itu.
Kami menyadari, bahwa masalah kontes Miss World sudah menjadi ajang kontroversi sejak kontes ini diselenggarakan tahun 1951 dalam bentuk kontes pakaian renang. Berbagai argumen sudah dikemukakan. Saya percaya, Ibu Liliana sudah membacanya. Dalam hal ini, posisi dan sikap kami sangat jelas: kami tidak setuju dengan kontes Miss World, dengan alasan utama, kontes ini mengumbar dan pamer aurat – yang semestinya ditutupi – sesuai ajaran Islam.
Juga, kontes Miss World merupakan konsep yang salah dalam pemberdayaan perempuan, karena lebih melihat aspek fisik yang merupakan anugerah Tuhan yang alami. Kontes semacam ini bertentangan dengan konsep pembangunan manusia Indonesia yang lebih mengedepankan aspek jiwa dan prestasi. Dalam pandangan kami, tidak patut dilakukan kontes bibir, mata, payudara, pantat, perut, dan betis perempuan. Yang patut dilombakan adalah prestasi atau kinerja perempuan yang membawa kemaslahatan bagi masyarakat. Semboyan “beauty, brain, behavior” yang diusung dalam kontes kecantikan semacam ini menunjukkan, bahwa aspek “beauty” tetaplah yang utama. Tidak mungkin seorang perempuan tua renta, cebol, cacat fisik, dan sebagainya, dapat memenangi lomba semacam ini, meskipun si perempuan memiliki prestasi dan jasa besar dalam pembangunan bangsa.
Kami berharap, Ibu Liliana bersedia menggunakan Hati Nurani yang tulus dan lapang merenungkan berbagai kritik yang disampaikan berbagai pihak tentang kekeliruan konsep Miss World dan sejenisnya dalam pemberdayaan perempuan. Berikut kami kutipkan kritik yang pernah ditulis oleh mantan Menteri P&K, Dr.Daoed Joesoef seperti ditulis dalam memoarnya “Dia dan Aku: Memoar Pencari Kebenaran” (Jakarta: Kompas, 2006):
“Pemilihan ratu-ratuan seperti yang dilakukan sampai sekarang adalah suatu penipuan, di samping pelecehan terhadap hakikat keperempuanan dari makhluk (manusia) perempuan. Tujuan kegiatan ini adalah tak lain dari meraup keuntungan berbisnis, bisnis tertentu; perusahaan kosmetika, pakaian renang, rumah mode, salon kecantikan, dengan mengeksploitasi kecantikan yang sekaligus merupakan kelemahan perempuan, insting primitif dan nafsu elementer laki-laki dan kebutuhan akan uang untuk bisa hidup mewah. Sebagai ekonom aku tidak a priori anti kegiatan bisnis. Adalah normal mencari keuntungan dalam berbisnis, namun bisnis tidak boleh mengenyampingkan begitu saja etika. Janganlah menutup-nutupi target keuntungan bisnis itu dengan dalih muluk-muluk, sampai-sampai mengatasnamakan bangsa dan negara,” tulis Daoed Joesoef.
“Pendek kata kalau di zaman dahulu para penguasa (raja) saling mengirim hadiah berupa perempuan, zaman sekarang pebisnis yang berkedok lembaga kecantikan, dengan dukungan pemerintah dan restu publik, mengirim perempuan pilihan untuk turut “meramaikan” pesta kecantikan perempuan di forum internasional.”
“Apa kata inteleknya tidak perlu dipersoalkan, karena sekarang ini keintelektualan bisa disewa per hari, per minggu, per bulan, per tahun, bahkan permanen, dengan honor yang lumayan. Artinya, even seorang intelek bisa saja melacurkan kemurnian inteleknya karena nurani sudah diredam oleh uang,”
“Namun tampil berbaju renang melenggang di catwalk, ini soal yang berbeda. Gadis itu bukan untuk mandi, tapi disiapkan, didandani, dengan sengaja, supaya enak ditonton, bisa dinikmati penonjolan bagian tubuh keperempuanannya, yang biasanya tidak diobral untuk setiap orang…”
“… setelah dibersihkan lalu diukur badan termasuk buah dada (badan)nya dan kemudian diperas susunya untuk dijual, tanpa menyadari bahwa dia sebenarnya sudah dimanfaatkan, dijadikan sapi perah. Untuk kepentingan dan keuntungan siapa?”
Terhadap alasan kegunaan kontes ratu kecantikan untuk promosi wisata dan penarikan devisa, Daoed Joesoef menyebutnya sebagai wishful thinking belaka, untuk menarik simpati masyarakat dan dukungan pemerintah. Kalau keamanan terjamin, jaringan transpor bisa diandalkan, sistem komunikasi lancar, bisa on time, pelayanan hotel prima, maka keindahan alam Indonesia saja cukup bisa menarik wisatawan. Karena itu, ia mengimbau:
“Stop all those nonsense! Hentikan semua kegiatan pemilihan ratu kecantikan yang jelas mengeksploitasi perempuan dan pasti merendahkan martabatnya!”….
“Kalaupun gadis-gadis kita yang cantik jelita lagi terpelajar, cerdas dan terampil serta berbudi pekerti terpuji dan berani, masih berhasrat menyalurkan energinya yang menggebu-gebu ke kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, siapkanlah diri mereka agar menjadi IBU yang ideal, memenuhi perempuan yang sebenarnya dalam keluarga, perannya yang paling alami. Jadi bukan peran sembarangan, karena mendidik makhluk ciptaan Tuhan yang dipercayakan oleh Tuhan kepadanya. Jangan anggap bahwa mengasuh, membesarkan dan mendidik anak secara benar bukan suatu pekerjaan yang terhormat. Pekerjaan ini memang tidak menghasilkan uang, pasti tidak membuahkan popularitas, tentu tidak akan ditampilkan oleh media massa dengan penuh kemegahan, tetapi ia pasti mengandung suatu misi yang suci…”
Semoga Ibu berkenan melapangkan Hati Nurani dalam memahami kritik-kritik yang membangun, demi kebaikan bersama bangsa kita di masa yang akan datang.
****
Ibu Liliana Yth….
Saya membaca di sebuah situs , bahwa Ibu adalah seorang penganut Kristen yang taat. Dalam situs itu diceritakan penjelasan dari Bapak Hary Tanoe: “Mulai tahun 2000 kemarin pun, saya selalu mengusahakan mezbah keluarga setiap hari. Kalau hari itu saya tidak bisa, maka istri yang memimpin. Dan ketika anak pertama saya sekolah di Sydney tahun 2005, kami pakai telepon untuk bisa melakukan mezbah keluarga bersamanya supaya dia tidak tertinggal. Jadi intinya, kita harus kembali ke yang paling basic, yaitu hubungan dengan Tuhan.”(http://www.jawaban.com/news/spiritual/detail.php?id_news=090704142609).
Membaca berita itu, kami bertanya-tanya, apakah kontes kecantikan semacam Miss World – yang selama ini jelas-jelas mengeksploitasi tubuh perempuan – dibenarkan dalam agama Kristen? Sebab, yang kami tahu, dalam 1Korintus 11:5-6, dijelaskan tentang keharusan perempuan Kristen mengenakan “tudung kepala”:
”Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.”
Sebagai Kristen yang taat, tentu Ibu sudah paham tentang masalah etika berpakaian dalam agama Kristen. Tentang masalah ini, Ibu Liliana bisa membaca sebuah artikel bermutu dalam situs berikut: http://voices.yahoo.com/should-christian-woman-wear-immodest-dress-like-6014534.html. Artikel tersebut dengan jelas menggambarkan, bagaimana seharusnya seorang Kristen berpakaian yang sopan dan beradab. Baik kita renungkan beberapa bagian dari artikel tersebut:
5. Worldly fashion is moral confusion: Today’s fashion says that are women are sex objects and can ignore God’s purpose for clothing. The goal of many women today is not dressing to be Godly and covering up nakedness, but rather to be sexy. Sex crimes have increased in numbers and women’s dress habits have contributed to this problem. Some women are good at trying to use their physical beauty, their charms, their bodies to “win” with the men in their world. Todays fashions are unbelieving designers without the true Spirit of Christ. Fashion or style is not bad as long as it does not violate the modesty and sobriety standard of the Scriptures-I Timothy 2:9.
We are living in a time of moral confusion, and our generation’s indifference to moral concerns is reflected in many of today’s styles. Christians should be concerned that many fashions, particularly for women, are harlot-like and amount to public undress. A swimsuit will expose nakedness and I have seen some men and women defending themselves that swimsuit will cover important parts. We think that if we get on a swimsuit, our genitals are covered and we are clothed. God says no, you don’t just cover your genitals. You cover the thigh. Plus the swimsuit shows off the form and the figure, and is not shamefacedness. It doesn’t flow. It is not long. It is not modest.
The Bible says we are not to be conformed to the world, in Romans 12:2. And in Proverbs 25:29, the Bible teaches us that “the fear of man bringeth a snare.” We don’t have to have the latest style. We do not have to be afraid of fashion. But at the same time, First Corinthians 7:31 says, “And they that use this world, as not abusing it: for the fashion of this world passeth away.” So we don’t want to be a slave of fashion.
The fashion industry does not believe that the principle purpose of clothing is to cover the body; it believes that the principal purpose of clothing is sexual attraction. At the beach or pool, nakedness is on parade. Wearing a bikini is sinful because the purpose of it is to show off as much flesh as possible while still covering the absolute essentials of private parts. There is nothing God-honoring about bikinis and much that is gratifying to the flesh: for men to leer and for women to show off their bodies. Scripture calls us to live and dress modestly, not to gratify the flesh. It calls us to do everything to the glory of God: wearing bathing suits that are designed to cause men to lust and women to publicly display their bodies is the opposite of glorifying God. Clothes that begin to reveal what should be covered, such as low necklines and skirts with slits up the side. Many young ladies have fallen to the trend of wearing spaggetti straps that don’t cover their under garments. The harlot of Proverbs 7:10, intentionally dresses in such a way to lure men to her body in a sexual way. much of the modern ladies clothing that we see today would be even more revealing than the harlot’s clothing years ago. There is no reason why decent leg coverings can’t be worn under a dress or skirt. They may cry out, “but what about my Christian Liberty?” Please turn your attention to what God says in Galatians and Romans:
Galatians 5:13 For, brethren, ye have been called unto liberty; only use not liberty for an occasion to the flesh, but by love serve one another.
Romans 13:14 But put ye on the Lord Jesus Christ, and make not provision for the flesh, to fulfil the lusts thereof.
6. Some women dress immodestly even in Churches: There are some other women who says that they are Christians but still dress inappropriately even in churches. There are some women comes to church wearing garments which will display all their inner garments. Revealing clothes that attempt to draw attention to yourself in a sexual way, that begins to reveal your “nakedness” , that will cause others to “lust” or “commit adultery” even in their imagination.
The Bible says: Today’s fashions, on the contrary, dishonor and corrupt the Christian woman. Christians should dress in a modest and decent way, showing respect for God, themselves, and others. A woman professing to be godly would never knowingly adorn herself in a way that excites lust in another person.
Modesty then clearly involves an attitude of reservedness, propriety, moderation, of one professing godliness, chaste conduct, one who fears God, whose hidden person of the heart reflects a gentle and quiet spirit – meekness. A great inner spiritual strength that comes to be manifested in the outward demeanor of the woman. Prophets of God have always counseled His children to dress modestly. The way you dress is a reflection of what you are on the inside. Your dress and grooming send messages about you to others and influence the way you and others act. Today, the fashions are so pervasively broadcast over every media outlet that everyone dresses the same when they swim. But, there are lots of people in our churches who think that if you are swimming or competing in track and field, it is ok to go half naked or wear revealing clothing.
Sebagai penganut Kristen yang taat, mohon Ibi Liliana sudi merenungkan berulang-ulang kalimat-kalimat dalam artikel tersebut: “Today’s fashion says that are women are sex objects and can ignore God’s purpose for clothing. The goal of many women today is not dressing to be Godly and covering up nakedness, but rather to be sexy. Sex crimes have increased in numbers and women’s dress habits have contributed to this problem. Some women are good at trying to use their physical beauty, their charms, their bodies to “win” with the men in their world. Todays fashions are unbelieving designers without the true Spirit of Christ.”
Jika Ibu penganut Kristen yang taat, sungguh kami sangat tidak memahami, nilai-nilai yang mana yang Ibu gunakan sebagai standar dalam pembenaran kontes eksploitasi tubuh perempuan semacam kontes Miss World? Apakah benar berbagai kritik yang disampaikan selama ini, bahwa kontes Miss World adalah sebenarnya adalah usaha mengeruk keuntungan dengan mengeksploitasi tubuh dan naluri perempuan? Kami berharap, Ibu bersikap jujur sesuai Hati Nurani yang tulus.
Penulis artikel tersebut mengingatkan kepada kaum Kristen, termasuk suami-suami yang justru merestui istrinya untuk pamer kemolekan tubuhnya:
“It sickens me to hear of “Christian” men who actually encourage their wives to dress in a revealing way in public. By so doing, they not only encourage their wife to sin; they also encourage sin in the lives of any that would look with lust upon her. The man who encourages his wife to dress immodestly has no business condemning her if she commits adultery against him. The Bible speaks of “the attire of a harlot” (Prov. 7:10). If a man is going to encourage his wife to dress like a harlot, he has no business blaming her for acting like one.
Shorts, mini Skirts attract unnecessary attention, by wearing provocative clothing increase the temptation and chances for an accidental look. Modesty in dress reveals a modesty and godliness of the heart, attitudes that should be the desire of all women who live to please and honor God.
Glorify God with your body. Do not allow your body to be on display for the whole world to gaze upon. If you do, you are not glorifying God. You may be glorifying yourself, and you will be leading others into sin.”
Jadi, diimbau agar kaum perempuan Kristen memuliakan tubuhnya, dengan tidak menjadikan tubuhnya sebagai tontonan global. Sungguh ini sebuah imbauan yang simpatik, yang semoga Ibu Liliana – sebagai penganut Kristen – bersedia menggunakan Hati Nurani untuk memahaminya.
****
Ibu Liliana yth…
Kami orang Muslim Indonesia sudah lama memahami, bahwa sejak zaman penjajahan, kami senantiasa menjadi target pendangkalan aqidah Islam dan moral Islami. Sebab, oleh penjajah, Islam dipandang sebagai penghalang bagi keberlangsungan penjajahan. Sejak dulu, kaum penjajah bersama misionaris Kristen bekerjasama untuk melemahkan Islam dan mengadudomba sesama muslim. Mengutip pengakuan Alb C. Kruyt (tokoh Nederlands bijbelgenootschap) dan OJH Graaf van Limburg Stirum, Dr. Aqib Suminto dalam disertasinya di Leiden University mencatat:
“Bagaimanapun juga Islam harus dihadapi, karena semua yang menguntungkan Islam di Kepulauan ini akan merugikan kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Dalam hal ini diakui bahwa kristenisasi merupakan faktor penting dalam proses penjajahan dan zending Kristen merupakan rekan sepersekutuan bagi pemerintah kolonial, sehingga pemerintah akan membantu menghadapi setiap rintangan yang menghambat perluasan zending.” (Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda, LP3ES, Jakarta, 1985, hal. 26).
Dalam buku “Panggilan Kita di Indonesia Dewasa Ini” (1964), tokoh Kristen Indonesia, Dr. W.B. Sidjabat, menulis bab khusus tentang tantangan Islam bagi misi Kristen di Indonesia.
”Saudara2, kenjataan2 jang saja telah paparkan ini telah menundjukkan adanya suatu tantangan jang hebat sekali untuk ummat Kristen… Dalam hubungan ini saja hendak menundjukkan kepada ummat Kristen bahwa sekarang ini djumlah jang menunggu2 Indjil Kristus Jesus djauh lebih banyak daripada djumlah jang dihadapi oleh Rasul2 pada abad pertama tarich Masehi…Pekabaran Indjil di Indonesia, kalau demikian, masih akan terus menghadapi “challenge” Islam dinegara gugusan ini… Seluruhnya ini menundjukkan bahwa pertemuan Indjil dengan Islam dalam bidang-tjakup jang lebih luas sudah “dimulai”. Saja bilang “dimulai”, bukan dengan melupakan Pekabaran Indjil kepada ummat Islam sedjak abad jang ketudjuh, melainkan karena kalau kita perhatikan dengan seksama maka “konfrontasi” Indjil dan Agama2 didunia ini dalam bidang-tjakup jang seluas2nya, dan dalam hal ini dengan Islam, barulah “dimulai” dewasa ini setjara mendalam. Dan bagi orang2 jang berkejakinan atas kuasa Allah Bapa, jesus Kristus dan Roch Kudus, setiap konfrontasi seperti ini akan selalu dipandangnja sebagai undangan untuk turut mengerahkan djiwa dan raga memenuhi tugas demi kemuliaan Allah.” (W.B. Sidjabat, Panggilan Kita di Indonesia Dewasa Ini, (Badan Penerbit Kristen, 1964), hal. 133-135).
Pada tahun 2010, dalam rangka memperingati 150 tahun Huria Kristen Batak Prostestan, Sekolah Tinggi Teologia Jakarta, bekerjasama dengan Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, Ecole francaise d,Extreme-Orient, dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia menerbitkan sebuah buku berjudul Utusan Damai di Kemelut Perang, Peran Zending dalam Perang Toba: Berdasarkan Laporan L.I. Nommensen dan Penginjil RMG Lain, karya Prof. Dr. Uli Kozok, seorang profesor kelahiran Jerman. Dalam bukunya, Prof Uli Kozok juga menyebutkan persekutuan Ludwig Ingwer (L.I.) Nommensen, tokoh misionaris Jerman di Tanah Batak, dengan pasukan Belanda untuk melawan gerakan perlawanan para pahlawan Batak yang dipimpin Sisingamangaraja XII.
”Pemerintah Belanda akhirnya mengabulkan permintaan Nommensen, sehingga terbentuk koalisi Injil dan pedang yang sangat sukses karena kedua belah pihak memiliki musuh yang sama: Sisingamangaraja XII yang oleh zending dicap sebagai “musuh bebuyutan pemerintah Belanda dan zending Kristen.” Bersama-sama mereka berangkat untuk mematahkan perjuangan Sisingamangaraja. Pihak pemerintah dibekali dengan persenjataan, organisasi, dan ilmu pengetahuan peperangan modern, sementara pihak zending dibekali dengan pengetahuan adat istiadat dan bahasa. Kedua belah pihak, zending Batak dan pemerintah kolonial, saling membutuhkan dan saling melengkapi, dan tujuan mereka pun pada hakikatnya sama: memastikan bahwa orang Batak “terbuka pada pengaruh Eropa dan tunduk pada kekuasaan Eropa. (BRMG 1882:202)” (hal. 92).
Juga dikatakan: ”Oleh sebab itu, “dapat dimengerti bahwa penginjil kita sangat menghendaki agar pemerintah Belanda menduduki Samosir.” Lagipula, konferensi penginjil tahun 1897 telah memutuskan bahwa “penginjilan dapat dilakukan dengan lebih tenang dan dengan lebih banyak sukses di bawah perlindungan pemerintah Eropa.” (hal. 103).
Bukti-bukti sejarah lainnya – seperti teori ‘asosiasi’ dari orientalis penjajah Kristen Snouck Hurgronje — sangat mendukung persekutuan antara “Pembaratan” dan “Pengkristenan” Indonesia. Karena itu, sangat wajar, jika kami kaum Muslim melihat usaha-usaha penyebaran paham dan praktik liberalism Barat, seperti penyelenggaraan Kontes Miss World di Indonesia adalah bagian dari usaha untuk melemahkan keimanan umat Islam, merusak akhlak masyarakat Muslim. Dengan cara itulah, umat Islam semakin dijauhkan dari agamanya, sehingga kemudian mudah untuk secara perlahan-lahan dijauhkan dan dilepaskan dari ikatan agamanya.
Tentu saja cara-cara misionaris semacam ini sangat tidak etis, sebagaimana penggunaan bantuan sosial untuk tujuan-tujuan misi Kristen. Kami berharap, bahwa Ibu Liliana dengan program Miss World-nya tidak sedang menjalankan politik Kristenisasi semacam ini, dengan tujuan untuk melemahkan dan mengadu domba sesame Muslim. Sebab, dengan kekuatan dana, jaringan informasi, dan dukungan opini internasional, Ibu Liliana dapat melakukan “apa saja” yang Ibu inginkan. Kami sadar, suara-suara seperti kami ini, meskipun sarat dengan rasionalitas, akan dilecehkan dan dianggap sok moralis dan mengada-ada. Kami sadar itu. Tapi, ajakan dan imbauan ini kami sampaikan, semata-mata untuk menjalankan kewajiban kami, yang juga bertujuan untuk kebaikan negeri kita.
Karena itulah, kami berharap, demi kebaikan kita bersama sebagai sattu bangsa, Ibu Liliana benar-benar menggunakan Hati Nurani, untuk tidak meneruskan rencana penyelenggaraan Miss World di Indonesia.
****
Ibu Liliana Yth….
Dengan berbagai penjelasan tersebut, kami segenap jajaran Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) dengan tulus mengajak Ibu untuk memikirkan kembali rencana penyelenggaraan kontes Miss World di Indonesia. Jika Ibu menginginkan kebaikan bagi bangsa Indonesia dan khususnya kaum perempuan Indonesia lebih baik Ibu menyelenggarakan acara-acara yang bermanfaat dan tidak menimbulkan kontroversi, apalagi sampai menimbulkan hiruk-pikuk dan memecah belah bangsa Indonesia. Manfaat yang akan didapat oleh bangsa ini belum jelas, tetapi mudharatnya sudah pasti akan terjadi.
Misalnya, Ibu dapat menyelenggarakan pemilihan intelektual perempuan teladan, mahasiswi atau pelajar berprestasi, ibu rumah tangga teladan, dan sebagainya yang lebih menekankan kepada aspek prestasi kehidupan; bukan pada pagelaran yang lebih mengeksploitasi kemolekan tubuh perempuan.
Dengan kekuasaan yang Ibu Liliana miliki sekarang, baik berupa kekuatan materi maupun kekuatan jaringan opini, kami berharap Ibu tidak menampilkan sikap yang semena-mena untuk menjalankan semua keinginan yang Ibu mau. Kita semua warga bangsa Indonesia menginginkan kebaikan bagi negeri kita. Alangkah baiknya jika kita menjaga keharmonisan dan kemartabatan bangsa kita, yang bagaimana pun saat ini dikenal sebagai bangsa dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
Akhirul kalam, kami benar-benar mengajak Ibu Liliana untuk menggunakan hati nurani dan secara sukarela bersedia membatalkan kontes Miss World 2013 yang akan Ibu selenggarakan di sejumlah lokasi di Indonesia. Kami sadar benar, ini keputusan yang berat bagi Ibu dan segenap kolega Ibu. Tapi, demi kebaikan bersama sebagai satu bangsa, pengorbanan Ibu untuk membatalkan acara Miss World 2013 di Indonesia, akan memberikan suatu sumbangan yang luar biasa bagi terciptanya keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikian surat kami. Penjelasan dan saran ini semata-mata kami sampaikan terkait dengan kewajiban kami sebagai orang Muslim, sebagai warga bangsa Indonesia, yang diberikan anugerah oleh Allah SWT dengan sedikit ilmu. Dengan menyampaikan surat ini, berarti sebagian kewajiban kami untuk melaksanakan al-amru bil-ma’ruf wal-nahyu ‘anil munkar, dalam agama kami, sudah kami tunaikan. Dan sesuai dengan amanah Nabi terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW, kami juga akan terus berusaha menegakkan kebenaran dan mencegah kemunkaran, semampu kami, sesuai dengan ajaran Islam yang cinta kebenaran dan kedamaian.
Terimakasih atas kesediaan menelaah surat kami. Besar harapan kami, Ibu Liliana bersedia memenuhi ajakan kami.
Salam,
Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.Phil, M.A Bachtiar Nasir
Ketua Majelis Pimpinan Sekjen MIUMI
(samirmusa/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/09/06/surat-miumi-liliana-harry-tanoesoedibjo.html#sthash.HCpcNui7.dpuf
Di Tempat
Hal : Imbauan Pembatalan Kontes Miss World 2013 di Indonesia
Salam hormat, dan Keselamatan bagi yang mengikuti Petunjuk Allah SWT
Perkenalkan, kami segenap jajaran pengurus Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI), menyampaikan salam hormat kami kepada Ibu dan segenap keluarga. Melalui surat ini, kami bermaksud menyampaikan pandangan dan imbauan kami seputar rencana pelaksanaan kontes Miss World di Indonesia tahun 2013 ini. Surat ini kami sampaikan sebagai manifestasi dari kewajiban kami sebagai Muslim yang diperintahkan oleh Allah SWT agar senantiasa menegakkan aktivitas “al-amru bil-ma’ruf wa-nahyu ‘anil munkar”, yakni kewajiban yang melekat pada setiap muslim untuk menegakkan kebenaran dan mencegah kejahatan.
Surat ini kami sampaikan kepada Ibu Liliana, mengingat Ibu adalah orang yang paling berwenang dalam penyelenggaraan kontes Miss World tahun ini di Indonesia. Tentu Ibu sudah membaca dan mendengar tentang kontroversi yang sudah muncul seputar rencana penyelenggaraan kontes kecantikan sedunia itu.
Kami menyadari, bahwa masalah kontes Miss World sudah menjadi ajang kontroversi sejak kontes ini diselenggarakan tahun 1951 dalam bentuk kontes pakaian renang. Berbagai argumen sudah dikemukakan. Saya percaya, Ibu Liliana sudah membacanya. Dalam hal ini, posisi dan sikap kami sangat jelas: kami tidak setuju dengan kontes Miss World, dengan alasan utama, kontes ini mengumbar dan pamer aurat – yang semestinya ditutupi – sesuai ajaran Islam.
Juga, kontes Miss World merupakan konsep yang salah dalam pemberdayaan perempuan, karena lebih melihat aspek fisik yang merupakan anugerah Tuhan yang alami. Kontes semacam ini bertentangan dengan konsep pembangunan manusia Indonesia yang lebih mengedepankan aspek jiwa dan prestasi. Dalam pandangan kami, tidak patut dilakukan kontes bibir, mata, payudara, pantat, perut, dan betis perempuan. Yang patut dilombakan adalah prestasi atau kinerja perempuan yang membawa kemaslahatan bagi masyarakat. Semboyan “beauty, brain, behavior” yang diusung dalam kontes kecantikan semacam ini menunjukkan, bahwa aspek “beauty” tetaplah yang utama. Tidak mungkin seorang perempuan tua renta, cebol, cacat fisik, dan sebagainya, dapat memenangi lomba semacam ini, meskipun si perempuan memiliki prestasi dan jasa besar dalam pembangunan bangsa.
Kami berharap, Ibu Liliana bersedia menggunakan Hati Nurani yang tulus dan lapang merenungkan berbagai kritik yang disampaikan berbagai pihak tentang kekeliruan konsep Miss World dan sejenisnya dalam pemberdayaan perempuan. Berikut kami kutipkan kritik yang pernah ditulis oleh mantan Menteri P&K, Dr.Daoed Joesoef seperti ditulis dalam memoarnya “Dia dan Aku: Memoar Pencari Kebenaran” (Jakarta: Kompas, 2006):
“Pemilihan ratu-ratuan seperti yang dilakukan sampai sekarang adalah suatu penipuan, di samping pelecehan terhadap hakikat keperempuanan dari makhluk (manusia) perempuan. Tujuan kegiatan ini adalah tak lain dari meraup keuntungan berbisnis, bisnis tertentu; perusahaan kosmetika, pakaian renang, rumah mode, salon kecantikan, dengan mengeksploitasi kecantikan yang sekaligus merupakan kelemahan perempuan, insting primitif dan nafsu elementer laki-laki dan kebutuhan akan uang untuk bisa hidup mewah. Sebagai ekonom aku tidak a priori anti kegiatan bisnis. Adalah normal mencari keuntungan dalam berbisnis, namun bisnis tidak boleh mengenyampingkan begitu saja etika. Janganlah menutup-nutupi target keuntungan bisnis itu dengan dalih muluk-muluk, sampai-sampai mengatasnamakan bangsa dan negara,” tulis Daoed Joesoef.
“Pendek kata kalau di zaman dahulu para penguasa (raja) saling mengirim hadiah berupa perempuan, zaman sekarang pebisnis yang berkedok lembaga kecantikan, dengan dukungan pemerintah dan restu publik, mengirim perempuan pilihan untuk turut “meramaikan” pesta kecantikan perempuan di forum internasional.”
“Apa kata inteleknya tidak perlu dipersoalkan, karena sekarang ini keintelektualan bisa disewa per hari, per minggu, per bulan, per tahun, bahkan permanen, dengan honor yang lumayan. Artinya, even seorang intelek bisa saja melacurkan kemurnian inteleknya karena nurani sudah diredam oleh uang,”
“Namun tampil berbaju renang melenggang di catwalk, ini soal yang berbeda. Gadis itu bukan untuk mandi, tapi disiapkan, didandani, dengan sengaja, supaya enak ditonton, bisa dinikmati penonjolan bagian tubuh keperempuanannya, yang biasanya tidak diobral untuk setiap orang…”
“… setelah dibersihkan lalu diukur badan termasuk buah dada (badan)nya dan kemudian diperas susunya untuk dijual, tanpa menyadari bahwa dia sebenarnya sudah dimanfaatkan, dijadikan sapi perah. Untuk kepentingan dan keuntungan siapa?”
Terhadap alasan kegunaan kontes ratu kecantikan untuk promosi wisata dan penarikan devisa, Daoed Joesoef menyebutnya sebagai wishful thinking belaka, untuk menarik simpati masyarakat dan dukungan pemerintah. Kalau keamanan terjamin, jaringan transpor bisa diandalkan, sistem komunikasi lancar, bisa on time, pelayanan hotel prima, maka keindahan alam Indonesia saja cukup bisa menarik wisatawan. Karena itu, ia mengimbau:
“Stop all those nonsense! Hentikan semua kegiatan pemilihan ratu kecantikan yang jelas mengeksploitasi perempuan dan pasti merendahkan martabatnya!”….
“Kalaupun gadis-gadis kita yang cantik jelita lagi terpelajar, cerdas dan terampil serta berbudi pekerti terpuji dan berani, masih berhasrat menyalurkan energinya yang menggebu-gebu ke kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, siapkanlah diri mereka agar menjadi IBU yang ideal, memenuhi perempuan yang sebenarnya dalam keluarga, perannya yang paling alami. Jadi bukan peran sembarangan, karena mendidik makhluk ciptaan Tuhan yang dipercayakan oleh Tuhan kepadanya. Jangan anggap bahwa mengasuh, membesarkan dan mendidik anak secara benar bukan suatu pekerjaan yang terhormat. Pekerjaan ini memang tidak menghasilkan uang, pasti tidak membuahkan popularitas, tentu tidak akan ditampilkan oleh media massa dengan penuh kemegahan, tetapi ia pasti mengandung suatu misi yang suci…”
Semoga Ibu berkenan melapangkan Hati Nurani dalam memahami kritik-kritik yang membangun, demi kebaikan bersama bangsa kita di masa yang akan datang.
****
Ibu Liliana Yth….
Saya membaca di sebuah situs , bahwa Ibu adalah seorang penganut Kristen yang taat. Dalam situs itu diceritakan penjelasan dari Bapak Hary Tanoe: “Mulai tahun 2000 kemarin pun, saya selalu mengusahakan mezbah keluarga setiap hari. Kalau hari itu saya tidak bisa, maka istri yang memimpin. Dan ketika anak pertama saya sekolah di Sydney tahun 2005, kami pakai telepon untuk bisa melakukan mezbah keluarga bersamanya supaya dia tidak tertinggal. Jadi intinya, kita harus kembali ke yang paling basic, yaitu hubungan dengan Tuhan.”(http://www.jawaban.com/news/spiritual/detail.php?id_news=090704142609).
Membaca berita itu, kami bertanya-tanya, apakah kontes kecantikan semacam Miss World – yang selama ini jelas-jelas mengeksploitasi tubuh perempuan – dibenarkan dalam agama Kristen? Sebab, yang kami tahu, dalam 1Korintus 11:5-6, dijelaskan tentang keharusan perempuan Kristen mengenakan “tudung kepala”:
”Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.”
Sebagai Kristen yang taat, tentu Ibu sudah paham tentang masalah etika berpakaian dalam agama Kristen. Tentang masalah ini, Ibu Liliana bisa membaca sebuah artikel bermutu dalam situs berikut: http://voices.yahoo.com/should-christian-woman-wear-immodest-dress-like-6014534.html. Artikel tersebut dengan jelas menggambarkan, bagaimana seharusnya seorang Kristen berpakaian yang sopan dan beradab. Baik kita renungkan beberapa bagian dari artikel tersebut:
5. Worldly fashion is moral confusion: Today’s fashion says that are women are sex objects and can ignore God’s purpose for clothing. The goal of many women today is not dressing to be Godly and covering up nakedness, but rather to be sexy. Sex crimes have increased in numbers and women’s dress habits have contributed to this problem. Some women are good at trying to use their physical beauty, their charms, their bodies to “win” with the men in their world. Todays fashions are unbelieving designers without the true Spirit of Christ. Fashion or style is not bad as long as it does not violate the modesty and sobriety standard of the Scriptures-I Timothy 2:9.
We are living in a time of moral confusion, and our generation’s indifference to moral concerns is reflected in many of today’s styles. Christians should be concerned that many fashions, particularly for women, are harlot-like and amount to public undress. A swimsuit will expose nakedness and I have seen some men and women defending themselves that swimsuit will cover important parts. We think that if we get on a swimsuit, our genitals are covered and we are clothed. God says no, you don’t just cover your genitals. You cover the thigh. Plus the swimsuit shows off the form and the figure, and is not shamefacedness. It doesn’t flow. It is not long. It is not modest.
The Bible says we are not to be conformed to the world, in Romans 12:2. And in Proverbs 25:29, the Bible teaches us that “the fear of man bringeth a snare.” We don’t have to have the latest style. We do not have to be afraid of fashion. But at the same time, First Corinthians 7:31 says, “And they that use this world, as not abusing it: for the fashion of this world passeth away.” So we don’t want to be a slave of fashion.
The fashion industry does not believe that the principle purpose of clothing is to cover the body; it believes that the principal purpose of clothing is sexual attraction. At the beach or pool, nakedness is on parade. Wearing a bikini is sinful because the purpose of it is to show off as much flesh as possible while still covering the absolute essentials of private parts. There is nothing God-honoring about bikinis and much that is gratifying to the flesh: for men to leer and for women to show off their bodies. Scripture calls us to live and dress modestly, not to gratify the flesh. It calls us to do everything to the glory of God: wearing bathing suits that are designed to cause men to lust and women to publicly display their bodies is the opposite of glorifying God. Clothes that begin to reveal what should be covered, such as low necklines and skirts with slits up the side. Many young ladies have fallen to the trend of wearing spaggetti straps that don’t cover their under garments. The harlot of Proverbs 7:10, intentionally dresses in such a way to lure men to her body in a sexual way. much of the modern ladies clothing that we see today would be even more revealing than the harlot’s clothing years ago. There is no reason why decent leg coverings can’t be worn under a dress or skirt. They may cry out, “but what about my Christian Liberty?” Please turn your attention to what God says in Galatians and Romans:
Galatians 5:13 For, brethren, ye have been called unto liberty; only use not liberty for an occasion to the flesh, but by love serve one another.
Romans 13:14 But put ye on the Lord Jesus Christ, and make not provision for the flesh, to fulfil the lusts thereof.
6. Some women dress immodestly even in Churches: There are some other women who says that they are Christians but still dress inappropriately even in churches. There are some women comes to church wearing garments which will display all their inner garments. Revealing clothes that attempt to draw attention to yourself in a sexual way, that begins to reveal your “nakedness” , that will cause others to “lust” or “commit adultery” even in their imagination.
The Bible says: Today’s fashions, on the contrary, dishonor and corrupt the Christian woman. Christians should dress in a modest and decent way, showing respect for God, themselves, and others. A woman professing to be godly would never knowingly adorn herself in a way that excites lust in another person.
Modesty then clearly involves an attitude of reservedness, propriety, moderation, of one professing godliness, chaste conduct, one who fears God, whose hidden person of the heart reflects a gentle and quiet spirit – meekness. A great inner spiritual strength that comes to be manifested in the outward demeanor of the woman. Prophets of God have always counseled His children to dress modestly. The way you dress is a reflection of what you are on the inside. Your dress and grooming send messages about you to others and influence the way you and others act. Today, the fashions are so pervasively broadcast over every media outlet that everyone dresses the same when they swim. But, there are lots of people in our churches who think that if you are swimming or competing in track and field, it is ok to go half naked or wear revealing clothing.
Sebagai penganut Kristen yang taat, mohon Ibi Liliana sudi merenungkan berulang-ulang kalimat-kalimat dalam artikel tersebut: “Today’s fashion says that are women are sex objects and can ignore God’s purpose for clothing. The goal of many women today is not dressing to be Godly and covering up nakedness, but rather to be sexy. Sex crimes have increased in numbers and women’s dress habits have contributed to this problem. Some women are good at trying to use their physical beauty, their charms, their bodies to “win” with the men in their world. Todays fashions are unbelieving designers without the true Spirit of Christ.”
Jika Ibu penganut Kristen yang taat, sungguh kami sangat tidak memahami, nilai-nilai yang mana yang Ibu gunakan sebagai standar dalam pembenaran kontes eksploitasi tubuh perempuan semacam kontes Miss World? Apakah benar berbagai kritik yang disampaikan selama ini, bahwa kontes Miss World adalah sebenarnya adalah usaha mengeruk keuntungan dengan mengeksploitasi tubuh dan naluri perempuan? Kami berharap, Ibu bersikap jujur sesuai Hati Nurani yang tulus.
Penulis artikel tersebut mengingatkan kepada kaum Kristen, termasuk suami-suami yang justru merestui istrinya untuk pamer kemolekan tubuhnya:
“It sickens me to hear of “Christian” men who actually encourage their wives to dress in a revealing way in public. By so doing, they not only encourage their wife to sin; they also encourage sin in the lives of any that would look with lust upon her. The man who encourages his wife to dress immodestly has no business condemning her if she commits adultery against him. The Bible speaks of “the attire of a harlot” (Prov. 7:10). If a man is going to encourage his wife to dress like a harlot, he has no business blaming her for acting like one.
Shorts, mini Skirts attract unnecessary attention, by wearing provocative clothing increase the temptation and chances for an accidental look. Modesty in dress reveals a modesty and godliness of the heart, attitudes that should be the desire of all women who live to please and honor God.
Glorify God with your body. Do not allow your body to be on display for the whole world to gaze upon. If you do, you are not glorifying God. You may be glorifying yourself, and you will be leading others into sin.”
Jadi, diimbau agar kaum perempuan Kristen memuliakan tubuhnya, dengan tidak menjadikan tubuhnya sebagai tontonan global. Sungguh ini sebuah imbauan yang simpatik, yang semoga Ibu Liliana – sebagai penganut Kristen – bersedia menggunakan Hati Nurani untuk memahaminya.
****
Ibu Liliana yth…
Kami orang Muslim Indonesia sudah lama memahami, bahwa sejak zaman penjajahan, kami senantiasa menjadi target pendangkalan aqidah Islam dan moral Islami. Sebab, oleh penjajah, Islam dipandang sebagai penghalang bagi keberlangsungan penjajahan. Sejak dulu, kaum penjajah bersama misionaris Kristen bekerjasama untuk melemahkan Islam dan mengadudomba sesama muslim. Mengutip pengakuan Alb C. Kruyt (tokoh Nederlands bijbelgenootschap) dan OJH Graaf van Limburg Stirum, Dr. Aqib Suminto dalam disertasinya di Leiden University mencatat:
“Bagaimanapun juga Islam harus dihadapi, karena semua yang menguntungkan Islam di Kepulauan ini akan merugikan kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Dalam hal ini diakui bahwa kristenisasi merupakan faktor penting dalam proses penjajahan dan zending Kristen merupakan rekan sepersekutuan bagi pemerintah kolonial, sehingga pemerintah akan membantu menghadapi setiap rintangan yang menghambat perluasan zending.” (Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda, LP3ES, Jakarta, 1985, hal. 26).
Dalam buku “Panggilan Kita di Indonesia Dewasa Ini” (1964), tokoh Kristen Indonesia, Dr. W.B. Sidjabat, menulis bab khusus tentang tantangan Islam bagi misi Kristen di Indonesia.
”Saudara2, kenjataan2 jang saja telah paparkan ini telah menundjukkan adanya suatu tantangan jang hebat sekali untuk ummat Kristen… Dalam hubungan ini saja hendak menundjukkan kepada ummat Kristen bahwa sekarang ini djumlah jang menunggu2 Indjil Kristus Jesus djauh lebih banyak daripada djumlah jang dihadapi oleh Rasul2 pada abad pertama tarich Masehi…Pekabaran Indjil di Indonesia, kalau demikian, masih akan terus menghadapi “challenge” Islam dinegara gugusan ini… Seluruhnya ini menundjukkan bahwa pertemuan Indjil dengan Islam dalam bidang-tjakup jang lebih luas sudah “dimulai”. Saja bilang “dimulai”, bukan dengan melupakan Pekabaran Indjil kepada ummat Islam sedjak abad jang ketudjuh, melainkan karena kalau kita perhatikan dengan seksama maka “konfrontasi” Indjil dan Agama2 didunia ini dalam bidang-tjakup jang seluas2nya, dan dalam hal ini dengan Islam, barulah “dimulai” dewasa ini setjara mendalam. Dan bagi orang2 jang berkejakinan atas kuasa Allah Bapa, jesus Kristus dan Roch Kudus, setiap konfrontasi seperti ini akan selalu dipandangnja sebagai undangan untuk turut mengerahkan djiwa dan raga memenuhi tugas demi kemuliaan Allah.” (W.B. Sidjabat, Panggilan Kita di Indonesia Dewasa Ini, (Badan Penerbit Kristen, 1964), hal. 133-135).
Pada tahun 2010, dalam rangka memperingati 150 tahun Huria Kristen Batak Prostestan, Sekolah Tinggi Teologia Jakarta, bekerjasama dengan Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, Ecole francaise d,Extreme-Orient, dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia menerbitkan sebuah buku berjudul Utusan Damai di Kemelut Perang, Peran Zending dalam Perang Toba: Berdasarkan Laporan L.I. Nommensen dan Penginjil RMG Lain, karya Prof. Dr. Uli Kozok, seorang profesor kelahiran Jerman. Dalam bukunya, Prof Uli Kozok juga menyebutkan persekutuan Ludwig Ingwer (L.I.) Nommensen, tokoh misionaris Jerman di Tanah Batak, dengan pasukan Belanda untuk melawan gerakan perlawanan para pahlawan Batak yang dipimpin Sisingamangaraja XII.
”Pemerintah Belanda akhirnya mengabulkan permintaan Nommensen, sehingga terbentuk koalisi Injil dan pedang yang sangat sukses karena kedua belah pihak memiliki musuh yang sama: Sisingamangaraja XII yang oleh zending dicap sebagai “musuh bebuyutan pemerintah Belanda dan zending Kristen.” Bersama-sama mereka berangkat untuk mematahkan perjuangan Sisingamangaraja. Pihak pemerintah dibekali dengan persenjataan, organisasi, dan ilmu pengetahuan peperangan modern, sementara pihak zending dibekali dengan pengetahuan adat istiadat dan bahasa. Kedua belah pihak, zending Batak dan pemerintah kolonial, saling membutuhkan dan saling melengkapi, dan tujuan mereka pun pada hakikatnya sama: memastikan bahwa orang Batak “terbuka pada pengaruh Eropa dan tunduk pada kekuasaan Eropa. (BRMG 1882:202)” (hal. 92).
Juga dikatakan: ”Oleh sebab itu, “dapat dimengerti bahwa penginjil kita sangat menghendaki agar pemerintah Belanda menduduki Samosir.” Lagipula, konferensi penginjil tahun 1897 telah memutuskan bahwa “penginjilan dapat dilakukan dengan lebih tenang dan dengan lebih banyak sukses di bawah perlindungan pemerintah Eropa.” (hal. 103).
Bukti-bukti sejarah lainnya – seperti teori ‘asosiasi’ dari orientalis penjajah Kristen Snouck Hurgronje — sangat mendukung persekutuan antara “Pembaratan” dan “Pengkristenan” Indonesia. Karena itu, sangat wajar, jika kami kaum Muslim melihat usaha-usaha penyebaran paham dan praktik liberalism Barat, seperti penyelenggaraan Kontes Miss World di Indonesia adalah bagian dari usaha untuk melemahkan keimanan umat Islam, merusak akhlak masyarakat Muslim. Dengan cara itulah, umat Islam semakin dijauhkan dari agamanya, sehingga kemudian mudah untuk secara perlahan-lahan dijauhkan dan dilepaskan dari ikatan agamanya.
Tentu saja cara-cara misionaris semacam ini sangat tidak etis, sebagaimana penggunaan bantuan sosial untuk tujuan-tujuan misi Kristen. Kami berharap, bahwa Ibu Liliana dengan program Miss World-nya tidak sedang menjalankan politik Kristenisasi semacam ini, dengan tujuan untuk melemahkan dan mengadu domba sesame Muslim. Sebab, dengan kekuatan dana, jaringan informasi, dan dukungan opini internasional, Ibu Liliana dapat melakukan “apa saja” yang Ibu inginkan. Kami sadar, suara-suara seperti kami ini, meskipun sarat dengan rasionalitas, akan dilecehkan dan dianggap sok moralis dan mengada-ada. Kami sadar itu. Tapi, ajakan dan imbauan ini kami sampaikan, semata-mata untuk menjalankan kewajiban kami, yang juga bertujuan untuk kebaikan negeri kita.
Karena itulah, kami berharap, demi kebaikan kita bersama sebagai sattu bangsa, Ibu Liliana benar-benar menggunakan Hati Nurani, untuk tidak meneruskan rencana penyelenggaraan Miss World di Indonesia.
****
Ibu Liliana Yth….
Dengan berbagai penjelasan tersebut, kami segenap jajaran Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) dengan tulus mengajak Ibu untuk memikirkan kembali rencana penyelenggaraan kontes Miss World di Indonesia. Jika Ibu menginginkan kebaikan bagi bangsa Indonesia dan khususnya kaum perempuan Indonesia lebih baik Ibu menyelenggarakan acara-acara yang bermanfaat dan tidak menimbulkan kontroversi, apalagi sampai menimbulkan hiruk-pikuk dan memecah belah bangsa Indonesia. Manfaat yang akan didapat oleh bangsa ini belum jelas, tetapi mudharatnya sudah pasti akan terjadi.
Misalnya, Ibu dapat menyelenggarakan pemilihan intelektual perempuan teladan, mahasiswi atau pelajar berprestasi, ibu rumah tangga teladan, dan sebagainya yang lebih menekankan kepada aspek prestasi kehidupan; bukan pada pagelaran yang lebih mengeksploitasi kemolekan tubuh perempuan.
Dengan kekuasaan yang Ibu Liliana miliki sekarang, baik berupa kekuatan materi maupun kekuatan jaringan opini, kami berharap Ibu tidak menampilkan sikap yang semena-mena untuk menjalankan semua keinginan yang Ibu mau. Kita semua warga bangsa Indonesia menginginkan kebaikan bagi negeri kita. Alangkah baiknya jika kita menjaga keharmonisan dan kemartabatan bangsa kita, yang bagaimana pun saat ini dikenal sebagai bangsa dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
Akhirul kalam, kami benar-benar mengajak Ibu Liliana untuk menggunakan hati nurani dan secara sukarela bersedia membatalkan kontes Miss World 2013 yang akan Ibu selenggarakan di sejumlah lokasi di Indonesia. Kami sadar benar, ini keputusan yang berat bagi Ibu dan segenap kolega Ibu. Tapi, demi kebaikan bersama sebagai satu bangsa, pengorbanan Ibu untuk membatalkan acara Miss World 2013 di Indonesia, akan memberikan suatu sumbangan yang luar biasa bagi terciptanya keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikian surat kami. Penjelasan dan saran ini semata-mata kami sampaikan terkait dengan kewajiban kami sebagai orang Muslim, sebagai warga bangsa Indonesia, yang diberikan anugerah oleh Allah SWT dengan sedikit ilmu. Dengan menyampaikan surat ini, berarti sebagian kewajiban kami untuk melaksanakan al-amru bil-ma’ruf wal-nahyu ‘anil munkar, dalam agama kami, sudah kami tunaikan. Dan sesuai dengan amanah Nabi terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW, kami juga akan terus berusaha menegakkan kebenaran dan mencegah kemunkaran, semampu kami, sesuai dengan ajaran Islam yang cinta kebenaran dan kedamaian.
Terimakasih atas kesediaan menelaah surat kami. Besar harapan kami, Ibu Liliana bersedia memenuhi ajakan kami.
Salam,
Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.Phil, M.A Bachtiar Nasir
Ketua Majelis Pimpinan Sekjen MIUMI
(samirmusa/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/09/06/surat-miumi-liliana-harry-tanoesoedibjo.html#sthash.HCpcNui7.dpuf
Senin, 12 Agustus 2013
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
Temans kemaren saya liat postingan di sebuah profil FB, bagus isinya tentang dialog Nabi kita Muhammad dengan Iblis, mungkin ini bisa jadi bahan renungan kita sebagai umat muslim silahkan dibaca ya....
Biar lebih bermanfaat Like share kabar bahagia ini
Simak, renungkan dan fikirkan dialog antara Rasulullah SAW dengan Iblis...!!
Rasulullah: "Apa yang kau raskan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat ?"
Iblis: "Aku merasa panas dingin dan gemetar."
Rasulullah: "Kenapa ?"
Iblis: "Sebab, setiap seorang hamba bersujud satu kali kepada Allah, Allah mengangkatnya satu derajat."
Rasulullah: "Jika seorang umatku berpuasa ?"
Iblis: "Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka."
Rasulullah: "Jika ia berhaji ?"
Iblis: "Aku seperti orang gila."
Rasulullah: "Jika ia membaca Al-Qur'an ?"
Iblis: "Aku merasa meleleh laksana timah di atas api."
Rasulullah: "Jika ia bersedekah ?"
Iblis: "Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."
Rasulullah: "Mengapa bisa begitu ?"
Iblis: "Sebab, dalam sedekah ada empat keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala musibah akan terhalau dari dirinya."
Raulullah: "Apa yang dapat mematahkan pinggangmu ?"
Iblis: "Suara kuda perang di jalan Allah."
Rasulullah: "Apa yang dapat melelehkan tubuhmu ?"
Iblis: "Taubat orang yang bertaubat."
Rasulullah: "Apa yang dapat membakar hatimu ?"
Iblis: "Istighfar di waktu siang dan malam."
Rasulullah: "Apa yang dapat mencoreng wajahmu ?"
Iblis: "Sedekah yang diam-diam."
Rasulullah: "Apa yang dapat menusuk matamu ?"
Iblis: "Shalat Fajar ."
Rasulullah: "Apa yang dapat memukul kepalamu ?"
Iblis: "Shalat berjama'ah."
Rasulullah: "Apa yang paling mengganggumu ?"
Iblis: "Majelis para Ulama."
Rasulullah: "Bagaimana cara makanmu ?"
Iblis: "Dengan tangan kiri dan jariku."
Rasulullah: "Dimanakah kau menaungi anak-anakmu di musim panas ?"
Iblis: "Di bawah kuku manusia."
Lalu Rasulullah bertanya: "Siapa temanmu wahai Iblis ?"
Iblis menjawab: "Pemakan riba."
Rasulullah: "Siapa sahabatmu ?"
Iblis: "Pezina."
Rasulullah: "Siapa teman tidurmu ?"
Iblis: "Pemabuk."
Rasulullah: "Siapa tamumu ?"
Iblis: " Pencuri."
Rasulullah: "Siapa utusanmu ?"
Iblis: "Tukang sihir."
Rasulullah: "Apa yang membuatmu gembira ?"
Iblis: "Bersumpah dengan cerai."
Rasulullah: "Siapa kekasihmu ?"
Iblis: "Orang yang meninggalkan shalat Jum'at."
Rasulullah: "Siapa yang paling membahagiakanmu ?"
Iblis: "Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja."
Diriwayatkan dari Ma'adz bin Jabal r.a bahwa Ibnu Abbas r.a. Dikutip dari Syajaratul Kaun, doktrin tentang pribadi manusia pilihan, Muhammad SAW, yang ditulis oleh Asy-Syaikh Al-Akbar Muhyidin Ibnu Arabi Abdullah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali Al-Hatimi Ath-Tha'i Al-Andalusia),
Wallahu a'lam.
Biar lebih bermanfaat Like share kabar bahagia ini
Simak, renungkan dan fikirkan dialog antara Rasulullah SAW dengan Iblis...!!
Rasulullah: "Apa yang kau raskan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat ?"
Iblis: "Aku merasa panas dingin dan gemetar."
Rasulullah: "Kenapa ?"
Iblis: "Sebab, setiap seorang hamba bersujud satu kali kepada Allah, Allah mengangkatnya satu derajat."
Rasulullah: "Jika seorang umatku berpuasa ?"
Iblis: "Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka."
Rasulullah: "Jika ia berhaji ?"
Iblis: "Aku seperti orang gila."
Rasulullah: "Jika ia membaca Al-Qur'an ?"
Iblis: "Aku merasa meleleh laksana timah di atas api."
Rasulullah: "Jika ia bersedekah ?"
Iblis: "Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."
Rasulullah: "Mengapa bisa begitu ?"
Iblis: "Sebab, dalam sedekah ada empat keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala musibah akan terhalau dari dirinya."
Raulullah: "Apa yang dapat mematahkan pinggangmu ?"
Iblis: "Suara kuda perang di jalan Allah."
Rasulullah: "Apa yang dapat melelehkan tubuhmu ?"
Iblis: "Taubat orang yang bertaubat."
Rasulullah: "Apa yang dapat membakar hatimu ?"
Iblis: "Istighfar di waktu siang dan malam."
Rasulullah: "Apa yang dapat mencoreng wajahmu ?"
Iblis: "Sedekah yang diam-diam."
Rasulullah: "Apa yang dapat menusuk matamu ?"
Iblis: "Shalat Fajar ."
Rasulullah: "Apa yang dapat memukul kepalamu ?"
Iblis: "Shalat berjama'ah."
Rasulullah: "Apa yang paling mengganggumu ?"
Iblis: "Majelis para Ulama."
Rasulullah: "Bagaimana cara makanmu ?"
Iblis: "Dengan tangan kiri dan jariku."
Rasulullah: "Dimanakah kau menaungi anak-anakmu di musim panas ?"
Iblis: "Di bawah kuku manusia."
Lalu Rasulullah bertanya: "Siapa temanmu wahai Iblis ?"
Iblis menjawab: "Pemakan riba."
Rasulullah: "Siapa sahabatmu ?"
Iblis: "Pezina."
Rasulullah: "Siapa teman tidurmu ?"
Iblis: "Pemabuk."
Rasulullah: "Siapa tamumu ?"
Iblis: " Pencuri."
Rasulullah: "Siapa utusanmu ?"
Iblis: "Tukang sihir."
Rasulullah: "Apa yang membuatmu gembira ?"
Iblis: "Bersumpah dengan cerai."
Rasulullah: "Siapa kekasihmu ?"
Iblis: "Orang yang meninggalkan shalat Jum'at."
Rasulullah: "Siapa yang paling membahagiakanmu ?"
Iblis: "Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja."
Diriwayatkan dari Ma'adz bin Jabal r.a bahwa Ibnu Abbas r.a. Dikutip dari Syajaratul Kaun, doktrin tentang pribadi manusia pilihan, Muhammad SAW, yang ditulis oleh Asy-Syaikh Al-Akbar Muhyidin Ibnu Arabi Abdullah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali Al-Hatimi Ath-Tha'i Al-Andalusia),
Wallahu a'lam.
Jumat, 19 Juli 2013
MAUT
Assalaamu'alaikum..
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
BETAPA sering malaikat maut melihat dan menatap wajah seseorang, yaitu dalam waktu 24 jam sebanyak 70 kali
Andainya manusia sadar hakikat tersebut, niscaya dia tidak akan lupa untuk mengingat mati. Tetapi oleh karena malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak melihat kehadirannya, sebab itu manusia tidak menyadari apa yang dilakukan oleh Malaikat Izrail.
Justru itu, tidak heran, jika banyak manusia yang masih mampu bersenang-senang dan bergelak-tawa, seolah-olah dia tidak memiliki masalah yang perlu dipikirkan dan direnungkan dalam hidupnya. Walaupun dia adalah seorang yang miskin amal kebajikan serta tidak memiliki apapun bekal amal untuk akhiratnya, dan sebaliknya banyak pula melakukan dosa.
Sebuah hadis Nabi Salallahu Alaihi Wassalam yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra, bahwa Rasulullah bersabda yang maksudnya:
“Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Malaikat Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang bergelak-tawa. Maka berkata Izrail: Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah Ta’ala untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih bersuka ria dan bergelak tawa.”
Manusia tidak akan sadar bahwa dirinya selalu diperhatikan oleh malaikat maut, kecuali orang-orang saleh yang selalu mengingat mati. Golongan ini tidak lalai dan senantiasa sadar terhadap kehadiran malaikat maut, karena mereka selalu meneliti hadis-hadis Nabi saw yang menjelaskan tentang hal-hal gaib, terutama mengenai urusan mati dan hubungannya dengan malaikat maut.
Meski mata manusia hanya mampu melihat benda yang nyata, tidak mungkin dapat melihat kehadiran malaikat maut itu. Namun pandangan mata hati mampu melihat alam ghaib, yaitu memandang dengan keyakinan Iman dan Ilmu.
Sebenarnya manusia itu sadar bahwa setiap makhluk yang hidup pasti akan mati, tetapi manusia menilai kematian dengan berbagai tanggapan. Ada yang menganggap kematian itu adalah suatu hal yang biasa seperti pendapat golongan atheis, dan tidak kurang pula yang mengaitkan kematian itu dengan sebab-sebab yang dzahir saja. Dia mengambil logika, bahwa banyak kematian disebabkan oleh sesuatu tragedi/peristiwa, seperti diakibatkan oleh peperangan, bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kebakaran dan juga kecelakaan baik diudara, laut dan daratan termasuk kecelakaan mobil.
Selain itu, mereka juga melihat kematian disebabkan oleh serangan penyakit yang berbahaya seperti kanker, sakit jantung, AIDS, demam malaria dan sebagainya. Karena manusia melihat kematian hanya dari sudut nalar yang lumrah, maka manusia sering mengaitkan kematian itu dengan kejadian-kejadian yang tersebut di atas. Jika terjadi kematian dikalangan mereka, lantas mereka bertanya, sebab apa si fulan itu mati, sakitkah atau kemalangankah? .
Tidak banyak manusia yang mengaitkan kematian itu dengan kehadiran malaikat maut yang datang tepat pada saat ajal seseorang sudah sampai, sedangkan malaikat maut senantiasa beredar di sekeliling manusia.
Sesungguhnya malaikat maut menjalankan perintah Allah SWT dengan tepat dan sempurna, dia tidak diutus hanya untuk mencabut roh orang sakit saja, atau roh orang yang mendapat kecelakaan dan malapetaka. Jika Allah SWT menetapkan kematian seseorang ketika terjadi kecelakaan, atau ketika diserang sakit keras, maka Izrail mencabut roh orang itu ketika kejadian tersebut.
Namun ajal tidak mengenal orang yang sehat, atau orang-orang berkecukupan yang sedang hidup dibuai kesenangan. Malaikat maut datang tepat pada waktunya tanpa mengira orang itu sedang ketawa riang atau mengerang kesakitan. Bila ajal mereka sudah tiba, maka kematiannya tidak akan tertangguh walau sesaat.
Namun, ada saatnya Allah SWT jadikan berbagai sebab untuk satu kematian, yang demikian itu ada hikmah disebaliknya. Misalnya sakit keras yang ditanggung berbulan-bulan oleh seseorang, ia akan menjadi rahmat bagi orang yang beriman dan sabar, karena Allah Taala memberi peluang dan menyadarkan manusia agar dia mengingat mati, untuk itu dia akan menggunakan waktu atau usia yang ada untuk berbuat sesuatu, memperbaiki dan bertobat dari dosa dan kesalahan serta memperbaiki perilaku, serta menambahkan bekal untuk akhirat, jangan sampai menjadi orang merugi di akhirat kelak.
Begitu juga orang yang mati mendadak karena kecelakaan, ia akan menjadi pengajaran dan memberi peringatan kepada orang-orang yang masih hidup supaya mereka waspada dan tidak lalai dari berusaha memperbaiki diri, menambah amal kebajikan dan meninggalkan segala kejahatan. Karena jika ajal datang secara tiba-tiba pasti akan membawa penyesalan yang tidak berguna.
Kalangan orang solihin menganggap bahwa sakit yang ditimpakan kepada dirinya adalah sebagai tanda bahwa Allah SWT masih menyayanginya. Karena betapa malangnya bagi pandangan mereka, jika Allah SWT mengambil roh dengan tiba-tiba, tanpa peringatan terlebih dahulu. Seolah-olah Allah SWT sedang murka terhadap dirinya, sebab itulah Allah SWT tidak memperingatkan terlebih dahulu kepadanya. Keadaan orang itu ibarat orang yang tidak menyadari adanya bahaya di hadapannya, jika ada peringatan terlebih dahulu niscaya dia akan terjerumus ke lembah bahaya itu.
Selain itu, Allah Ta’ala menjadikan sebab-sebab kematian itu untuk memenuhi janji-Nya kepada malaikat maut, sebagaimana diriwayatkan oleh Abbas RA dalam sebuah hadis Nabi yang panjang. Antara lain menjelaskan bahwa Izrail merasakan kesedihan apabila dibebankan dengan tugasnya untuk mencabut roh makhluk bernyawa karena di antara makhluk bernyawa itu termasuk manusia yang terdiri dari kekasih-kekasih Allah SWT yaitu para Rasul, nabi-nabi, wali-wali dan orang-orang soleh.
Selain itu juga, malaikat maut mengadu kepada Allah betapa dirinya tidak disenangi oleh keturunan Adam AS, dia mungkin dicemooh karena dia ditugaskan mencabut roh manusia, yang menyebabkan orang bersedih hati, karena kehilangan sanak-saudara dan orang-orang yang tersayang di kalangan mereka.
Diriwayatkan bahwa Allah SWT berjanji akan menjadikan berbagai sebab ke kematian yang akan dilalui oleh keturunan Adam AS sehingga keturunan Adam itu akan memikirkan dan mengaitkan kematian itu dengan sebab-sebab yang dialami oleh mereka. Bila terjadi kematian, mereka akan berkata bahwa si anu itu mati karena mengidap sakit, atau karena mendapat kecelakaan, mereka akan lupa mengaitkan malaikat maut dengan kematian yang terjadi itu.
Ketika itu, Izrail tidak perlu bersedih karena manusia tidak mengaitkan kematian tersebut dengan kehadiran malaikat maut, yang memang diutus oleh Allah SWT pada saat malapetaka atau sakit keras seseorang itu bertepatan dengan ajal mereka yang sebenarnya telah tiba.
Namun pada hakikatnya bahwa ajal itu adalah ketetapan Allah, yang telah termaktub sejak azali. Semuanya telah nyata di dalam takdir Allah, bahwa kematian pasti tiba pada saat yang ditetapkan. Izrail hanyalah tentara-tentara Allah yang menjalankan tugas seperti yang dipercayakan kepadanya.
Namun adalah menjadi hak Allah Taala untuk menentukan kematian seseorang itu baik tujuan atau tidak, sebagai mana yang dinyatakan pada awal tulisan ini bahwa ada saatnya malaikat maut hendak mencabut roh seseorang, tetapi manusia yang dikunjungi malaikat maut sedang dalam keadaan suka ria, bergelak-tawa, hingga malaikat maut merasa heran terhadap manusia itu. Ini membuktikan bahwa kematian itu tidak pernah mengenal apakah seseorang yang sedang sakit atau pun ketika sehat dan segar-bugar.
Firman Allah Ta’ala yang bermaksud:
Setiap umat memiliki ajal, maka apabila telah datang ajalnya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) mempercepatkannya. (Surah Al Araf ayat 34)
Wallahu’alam bishowab….
Teguran untukku, untukmu, dan untuk semua.
Semoga bermanfaat..
Wassalaamu'alaikum...
(Syifa Fuadah, FB bloger)
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
BETAPA sering malaikat maut melihat dan menatap wajah seseorang, yaitu dalam waktu 24 jam sebanyak 70 kali
Andainya manusia sadar hakikat tersebut, niscaya dia tidak akan lupa untuk mengingat mati. Tetapi oleh karena malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak melihat kehadirannya, sebab itu manusia tidak menyadari apa yang dilakukan oleh Malaikat Izrail.
Justru itu, tidak heran, jika banyak manusia yang masih mampu bersenang-senang dan bergelak-tawa, seolah-olah dia tidak memiliki masalah yang perlu dipikirkan dan direnungkan dalam hidupnya. Walaupun dia adalah seorang yang miskin amal kebajikan serta tidak memiliki apapun bekal amal untuk akhiratnya, dan sebaliknya banyak pula melakukan dosa.
Sebuah hadis Nabi Salallahu Alaihi Wassalam yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra, bahwa Rasulullah bersabda yang maksudnya:
“Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Malaikat Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang bergelak-tawa. Maka berkata Izrail: Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah Ta’ala untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih bersuka ria dan bergelak tawa.”
Manusia tidak akan sadar bahwa dirinya selalu diperhatikan oleh malaikat maut, kecuali orang-orang saleh yang selalu mengingat mati. Golongan ini tidak lalai dan senantiasa sadar terhadap kehadiran malaikat maut, karena mereka selalu meneliti hadis-hadis Nabi saw yang menjelaskan tentang hal-hal gaib, terutama mengenai urusan mati dan hubungannya dengan malaikat maut.
Meski mata manusia hanya mampu melihat benda yang nyata, tidak mungkin dapat melihat kehadiran malaikat maut itu. Namun pandangan mata hati mampu melihat alam ghaib, yaitu memandang dengan keyakinan Iman dan Ilmu.
Sebenarnya manusia itu sadar bahwa setiap makhluk yang hidup pasti akan mati, tetapi manusia menilai kematian dengan berbagai tanggapan. Ada yang menganggap kematian itu adalah suatu hal yang biasa seperti pendapat golongan atheis, dan tidak kurang pula yang mengaitkan kematian itu dengan sebab-sebab yang dzahir saja. Dia mengambil logika, bahwa banyak kematian disebabkan oleh sesuatu tragedi/peristiwa, seperti diakibatkan oleh peperangan, bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kebakaran dan juga kecelakaan baik diudara, laut dan daratan termasuk kecelakaan mobil.
Selain itu, mereka juga melihat kematian disebabkan oleh serangan penyakit yang berbahaya seperti kanker, sakit jantung, AIDS, demam malaria dan sebagainya. Karena manusia melihat kematian hanya dari sudut nalar yang lumrah, maka manusia sering mengaitkan kematian itu dengan kejadian-kejadian yang tersebut di atas. Jika terjadi kematian dikalangan mereka, lantas mereka bertanya, sebab apa si fulan itu mati, sakitkah atau kemalangankah? .
Tidak banyak manusia yang mengaitkan kematian itu dengan kehadiran malaikat maut yang datang tepat pada saat ajal seseorang sudah sampai, sedangkan malaikat maut senantiasa beredar di sekeliling manusia.
Sesungguhnya malaikat maut menjalankan perintah Allah SWT dengan tepat dan sempurna, dia tidak diutus hanya untuk mencabut roh orang sakit saja, atau roh orang yang mendapat kecelakaan dan malapetaka. Jika Allah SWT menetapkan kematian seseorang ketika terjadi kecelakaan, atau ketika diserang sakit keras, maka Izrail mencabut roh orang itu ketika kejadian tersebut.
Namun ajal tidak mengenal orang yang sehat, atau orang-orang berkecukupan yang sedang hidup dibuai kesenangan. Malaikat maut datang tepat pada waktunya tanpa mengira orang itu sedang ketawa riang atau mengerang kesakitan. Bila ajal mereka sudah tiba, maka kematiannya tidak akan tertangguh walau sesaat.
Namun, ada saatnya Allah SWT jadikan berbagai sebab untuk satu kematian, yang demikian itu ada hikmah disebaliknya. Misalnya sakit keras yang ditanggung berbulan-bulan oleh seseorang, ia akan menjadi rahmat bagi orang yang beriman dan sabar, karena Allah Taala memberi peluang dan menyadarkan manusia agar dia mengingat mati, untuk itu dia akan menggunakan waktu atau usia yang ada untuk berbuat sesuatu, memperbaiki dan bertobat dari dosa dan kesalahan serta memperbaiki perilaku, serta menambahkan bekal untuk akhirat, jangan sampai menjadi orang merugi di akhirat kelak.
Begitu juga orang yang mati mendadak karena kecelakaan, ia akan menjadi pengajaran dan memberi peringatan kepada orang-orang yang masih hidup supaya mereka waspada dan tidak lalai dari berusaha memperbaiki diri, menambah amal kebajikan dan meninggalkan segala kejahatan. Karena jika ajal datang secara tiba-tiba pasti akan membawa penyesalan yang tidak berguna.
Kalangan orang solihin menganggap bahwa sakit yang ditimpakan kepada dirinya adalah sebagai tanda bahwa Allah SWT masih menyayanginya. Karena betapa malangnya bagi pandangan mereka, jika Allah SWT mengambil roh dengan tiba-tiba, tanpa peringatan terlebih dahulu. Seolah-olah Allah SWT sedang murka terhadap dirinya, sebab itulah Allah SWT tidak memperingatkan terlebih dahulu kepadanya. Keadaan orang itu ibarat orang yang tidak menyadari adanya bahaya di hadapannya, jika ada peringatan terlebih dahulu niscaya dia akan terjerumus ke lembah bahaya itu.
Selain itu, Allah Ta’ala menjadikan sebab-sebab kematian itu untuk memenuhi janji-Nya kepada malaikat maut, sebagaimana diriwayatkan oleh Abbas RA dalam sebuah hadis Nabi yang panjang. Antara lain menjelaskan bahwa Izrail merasakan kesedihan apabila dibebankan dengan tugasnya untuk mencabut roh makhluk bernyawa karena di antara makhluk bernyawa itu termasuk manusia yang terdiri dari kekasih-kekasih Allah SWT yaitu para Rasul, nabi-nabi, wali-wali dan orang-orang soleh.
Selain itu juga, malaikat maut mengadu kepada Allah betapa dirinya tidak disenangi oleh keturunan Adam AS, dia mungkin dicemooh karena dia ditugaskan mencabut roh manusia, yang menyebabkan orang bersedih hati, karena kehilangan sanak-saudara dan orang-orang yang tersayang di kalangan mereka.
Diriwayatkan bahwa Allah SWT berjanji akan menjadikan berbagai sebab ke kematian yang akan dilalui oleh keturunan Adam AS sehingga keturunan Adam itu akan memikirkan dan mengaitkan kematian itu dengan sebab-sebab yang dialami oleh mereka. Bila terjadi kematian, mereka akan berkata bahwa si anu itu mati karena mengidap sakit, atau karena mendapat kecelakaan, mereka akan lupa mengaitkan malaikat maut dengan kematian yang terjadi itu.
Ketika itu, Izrail tidak perlu bersedih karena manusia tidak mengaitkan kematian tersebut dengan kehadiran malaikat maut, yang memang diutus oleh Allah SWT pada saat malapetaka atau sakit keras seseorang itu bertepatan dengan ajal mereka yang sebenarnya telah tiba.
Namun pada hakikatnya bahwa ajal itu adalah ketetapan Allah, yang telah termaktub sejak azali. Semuanya telah nyata di dalam takdir Allah, bahwa kematian pasti tiba pada saat yang ditetapkan. Izrail hanyalah tentara-tentara Allah yang menjalankan tugas seperti yang dipercayakan kepadanya.
Namun adalah menjadi hak Allah Taala untuk menentukan kematian seseorang itu baik tujuan atau tidak, sebagai mana yang dinyatakan pada awal tulisan ini bahwa ada saatnya malaikat maut hendak mencabut roh seseorang, tetapi manusia yang dikunjungi malaikat maut sedang dalam keadaan suka ria, bergelak-tawa, hingga malaikat maut merasa heran terhadap manusia itu. Ini membuktikan bahwa kematian itu tidak pernah mengenal apakah seseorang yang sedang sakit atau pun ketika sehat dan segar-bugar.
Firman Allah Ta’ala yang bermaksud:
Setiap umat memiliki ajal, maka apabila telah datang ajalnya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) mempercepatkannya. (Surah Al Araf ayat 34)
Wallahu’alam bishowab….
Teguran untukku, untukmu, dan untuk semua.
Semoga bermanfaat..
Wassalaamu'alaikum...
(Syifa Fuadah, FB bloger)
Selasa, 18 Oktober 2011
Keajaiban Islam
Met pagi temanz.....td gw liat situs tentang orang orang yang masuk islam wah seru deh bikin iman bertambah dan semangat mempelajari islam lebih jauh....mereka aja yang baru masuk bisa ngerasain indah dan nikmatnya menjadi muslim trus kenapa kita yang lahir dan besar jadi islam malu untuk menjadi muslim yang kaaffah??? so you must check this one out . . . . .
1. way to Allah
2. eruvadi
3. eramuslim
4. Mualaf online
5. kisah mualaf
6. Mualaf belanda
7. tarbiyah mualaf
8. mualaf answering
selamat membaca dan semoga bermanfaat...
1. way to Allah
2. eruvadi
3. eramuslim
4. Mualaf online
5. kisah mualaf
6. Mualaf belanda
7. tarbiyah mualaf
8. mualaf answering
selamat membaca dan semoga bermanfaat...
Minggu, 19 Juni 2011
JIKA
Aku mohon kekuatan...
Dan Allah memberiku kesulitan kesulitan supaya aku kuat
Aku mohon kebijakan ...
Dan Allah memberiku berbagai masalah untuk aku pecahkan.
Aku mohon kemakmuran ...
Dan Allah memberiku otak dan otot untuk bekerja dan berkarya
Aku mohon keberanian...
Dan Allah memberiku bahaya untuk aku lewati
Aku mohon cinta ...
Dan Allah memberiku memberi orang orang bermasalah untuk aku tolong
Aku mohon kemurahan hati...
Dan Allah memberiku berbagai kesempatan
Aku mohon keluarga yang baik ...
Dan Allah memberiku kesempatan untuk memperbaiki diri
Aku mohon cahaya dalam hidup ini...
Dan Allah memberiku kegelapan untuk aku lewati
Aku tidak mendapat apa pun yang aku inginkan ...
Aku menerima apapun yang aku butuhkan
Dan Allah memberiku kesulitan kesulitan supaya aku kuat
Aku mohon kebijakan ...
Dan Allah memberiku berbagai masalah untuk aku pecahkan.
Aku mohon kemakmuran ...
Dan Allah memberiku otak dan otot untuk bekerja dan berkarya
Aku mohon keberanian...
Dan Allah memberiku bahaya untuk aku lewati
Aku mohon cinta ...
Dan Allah memberiku memberi orang orang bermasalah untuk aku tolong
Aku mohon kemurahan hati...
Dan Allah memberiku berbagai kesempatan
Aku mohon keluarga yang baik ...
Dan Allah memberiku kesempatan untuk memperbaiki diri
Aku mohon cahaya dalam hidup ini...
Dan Allah memberiku kegelapan untuk aku lewati
Aku tidak mendapat apa pun yang aku inginkan ...
Aku menerima apapun yang aku butuhkan
Sabtu, 25 September 2010
Doa dan Amalan untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal
Kamis, 30/09/2010 13:24 WIB |eramuslim.com
Assalamualaikum Warohmatuloh Wabarokatuh.
ustadz sigit yang dirahmati Allah SWT
Ayah saya sudah meninggal 2 tahun lalu karena sakit.
sebelumnya beliau sakit stroke selama 2 tahun tidak bisa shalat dan puasa, kami sudah mencoba menuntunnya utk sholat tp beliau hanya mampu sebentar saja. Kami selalu menjaga dan merawatnya , namun pada saat akhir hayatnya kami sedang tertidur karena lelah , dan beliau meninggal tidak ada yang menemani dan tidak ada yang menuntunnya menyebut asma Allah. Saya sangat menyesal,
Apa yang dapat saya lakukan untuk menebus rasa penyesalan saya ini, doa apa dan amalan apa yang dapat saya berikan untuk membantu ayah saya selama di alam kubur hingga hari perhitungan nanti.
Karena saya merasa apa yg saya lakukanselama merawat beliau belum cukup untuk membalas jasa 2x beliau kepada saya.
Jazakumullah , Ustadz
Wassalamualaikum wrwb
Yanti Sayekti
Jawaban
Waalaikumussalam Wr Wb
Semoga Allah swt mengampuni segala dosa ayah anda, merahmatinya, memaafkan kesalahan-kesalahannya, memuliakan kedudukannya, melapangkan kuburnya dan memasukkannya bersama orang-orang shaleh di surga-Nya.
Berbakti kepada orang tua menempati posisi yang tinggi didalam islam. Hal itu ditunjukkan dengan perintah berbuat baik kepadanya mengikuti perintah beribadah hanya kepada Allah swt saja, seperti disebutkan didalam firman-Nya.
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra : 23)
Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya dilakukan ketika dia masih hidup akan tetapi juga setelah dia meninggal dunia. Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah As Sa'idi ia berkata, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari bani Salamah datang kepada beliau.
Laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah masih ada ruang untuk aku berbuat baik kepada kedua orang tuaku setelah mereka meninggal?" beliau menjawab: "Ya. Mendoakan dan memintakan ampunan untuk keduanya, melaksanakan wasiatnya, menyambung jalinan silaturahim mereka dan memuliakan teman mereka." Meskipun hadits ini lemah namun dalam hal ini bisa diamalkan.
Beberapa perbuatan baik yang bisa dilakukan terhadap orang tua yang telah meninggal dunia, diantaranya :
1. Mendoakan dan memohonkan ampunan baginya.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, hamba itu kemudian berkata; 'Wahai Rabb, dari mana semua ini? ' maka Allah berfirman; 'Dari istighfar anakmu.'"
Diantara bentuk-bentuk doa dan permohonan ampunan tersebut adalah :
ROBBIGH FIRLI WA LIWALIDAYYA
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ
Artinya : “Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku.” (QS. Nuh : 28)
ROBBIRHAMHUMA KAMAA ROBBAYANI SHOGHIRO
وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Artinya : “Dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al Isra : 24)
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari dari Jubair bin Nufair ia mendengarnya berkata, saya mendengar Auf bin Malik berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menshalatkan jenazah, dan saya hafal do'a yang beliau ucapkan: "ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA 'AAFIHI WA'FU 'ANHU WA AKRIM NUZULAHU WA WASSI' MUDKHALAHU WAGHSILHU BILMAA`I WATS TSALJI WAL BARADI WA NAQQIHI MINAL KHATHAAYAA KAMAA NAQQAITATS TSAUBAL ABYADLA MINAD DANASI WA ABDILHU DAARAN KHAIRAN MIN DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA ADKHILHUL JANNATA WA A'IDZHU MIN 'ADZAABIL QABRI AU MIN 'ADZAABIN NAAR
(Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnyak, bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya -di dunia- dengan rumah yang lebih baik -di akhirat- serta gantilah keluarganya -di dunia- dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka)." Hingga saya berangan seandainya saya saja yang menjadi mayit itu.
2. Melaksanakan wasiatnya selama wasiat tersebut tidak memerintahkan kemaksiatan terhadap Allah swt dan tidak bertentangan dengan hukum syariat, sebagaimana firman Allah swt :
كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِن تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
Artinya : “Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqoroh : 180)
Imam Bukhori meriwayatkan dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mendengar dan taat adalah haq (kewajiban) selama tidak diperintah berbuat maksiat. Apabila diperintah berbuat maksiat maka tidak ada (kewajiban) untuk mendengar dan taat".
3. Menghubungkan tali silaturahim orang tua anda yang telah meninggal serta berbuat baik kepada tema-teman dan kerabatnya.
Imam Muslim meriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seseorang melanjutkan hubungan (silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya."
Didalam hadits ini terdapat keutamaan menghubungkan silaturahim kawan-kawan ayah yang telah meninggal, berbuat baik dan memuliakan mereka.
4. Bersedekah atas namannya
Kaum muslimin telah bersepakat bahwa sedekah mengatasnamakan orang yang sudah meninggal maka hal itu akan sampai kepadanya, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori dari 'Aisyah bahwa ada seorang laki-laki berkata, kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam: "Ibuku meninggal dunia dengan mendadak, dan aku menduga seandainya dia sempat berbicara dia akan bersedekah. Apakah dia akan memperoleh pahala jika aku bersedekah untuknya (atas namanya)?". Beliau menjawab: "Ya, benar".
Walahu A’lam
Assalamualaikum Warohmatuloh Wabarokatuh.
ustadz sigit yang dirahmati Allah SWT
Ayah saya sudah meninggal 2 tahun lalu karena sakit.
sebelumnya beliau sakit stroke selama 2 tahun tidak bisa shalat dan puasa, kami sudah mencoba menuntunnya utk sholat tp beliau hanya mampu sebentar saja. Kami selalu menjaga dan merawatnya , namun pada saat akhir hayatnya kami sedang tertidur karena lelah , dan beliau meninggal tidak ada yang menemani dan tidak ada yang menuntunnya menyebut asma Allah. Saya sangat menyesal,
Apa yang dapat saya lakukan untuk menebus rasa penyesalan saya ini, doa apa dan amalan apa yang dapat saya berikan untuk membantu ayah saya selama di alam kubur hingga hari perhitungan nanti.
Karena saya merasa apa yg saya lakukanselama merawat beliau belum cukup untuk membalas jasa 2x beliau kepada saya.
Jazakumullah , Ustadz
Wassalamualaikum wrwb
Yanti Sayekti
Jawaban
Waalaikumussalam Wr Wb
Semoga Allah swt mengampuni segala dosa ayah anda, merahmatinya, memaafkan kesalahan-kesalahannya, memuliakan kedudukannya, melapangkan kuburnya dan memasukkannya bersama orang-orang shaleh di surga-Nya.
Berbakti kepada orang tua menempati posisi yang tinggi didalam islam. Hal itu ditunjukkan dengan perintah berbuat baik kepadanya mengikuti perintah beribadah hanya kepada Allah swt saja, seperti disebutkan didalam firman-Nya.
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra : 23)
Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya dilakukan ketika dia masih hidup akan tetapi juga setelah dia meninggal dunia. Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah As Sa'idi ia berkata, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari bani Salamah datang kepada beliau.
Laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah masih ada ruang untuk aku berbuat baik kepada kedua orang tuaku setelah mereka meninggal?" beliau menjawab: "Ya. Mendoakan dan memintakan ampunan untuk keduanya, melaksanakan wasiatnya, menyambung jalinan silaturahim mereka dan memuliakan teman mereka." Meskipun hadits ini lemah namun dalam hal ini bisa diamalkan.
Beberapa perbuatan baik yang bisa dilakukan terhadap orang tua yang telah meninggal dunia, diantaranya :
1. Mendoakan dan memohonkan ampunan baginya.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, hamba itu kemudian berkata; 'Wahai Rabb, dari mana semua ini? ' maka Allah berfirman; 'Dari istighfar anakmu.'"
Diantara bentuk-bentuk doa dan permohonan ampunan tersebut adalah :
ROBBIGH FIRLI WA LIWALIDAYYA
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ
Artinya : “Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku.” (QS. Nuh : 28)
ROBBIRHAMHUMA KAMAA ROBBAYANI SHOGHIRO
وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Artinya : “Dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al Isra : 24)
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari dari Jubair bin Nufair ia mendengarnya berkata, saya mendengar Auf bin Malik berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menshalatkan jenazah, dan saya hafal do'a yang beliau ucapkan: "ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA 'AAFIHI WA'FU 'ANHU WA AKRIM NUZULAHU WA WASSI' MUDKHALAHU WAGHSILHU BILMAA`I WATS TSALJI WAL BARADI WA NAQQIHI MINAL KHATHAAYAA KAMAA NAQQAITATS TSAUBAL ABYADLA MINAD DANASI WA ABDILHU DAARAN KHAIRAN MIN DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA ADKHILHUL JANNATA WA A'IDZHU MIN 'ADZAABIL QABRI AU MIN 'ADZAABIN NAAR
(Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnyak, bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya -di dunia- dengan rumah yang lebih baik -di akhirat- serta gantilah keluarganya -di dunia- dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka)." Hingga saya berangan seandainya saya saja yang menjadi mayit itu.
2. Melaksanakan wasiatnya selama wasiat tersebut tidak memerintahkan kemaksiatan terhadap Allah swt dan tidak bertentangan dengan hukum syariat, sebagaimana firman Allah swt :
كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِن تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
Artinya : “Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqoroh : 180)
Imam Bukhori meriwayatkan dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mendengar dan taat adalah haq (kewajiban) selama tidak diperintah berbuat maksiat. Apabila diperintah berbuat maksiat maka tidak ada (kewajiban) untuk mendengar dan taat".
3. Menghubungkan tali silaturahim orang tua anda yang telah meninggal serta berbuat baik kepada tema-teman dan kerabatnya.
Imam Muslim meriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seseorang melanjutkan hubungan (silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya."
Didalam hadits ini terdapat keutamaan menghubungkan silaturahim kawan-kawan ayah yang telah meninggal, berbuat baik dan memuliakan mereka.
4. Bersedekah atas namannya
Kaum muslimin telah bersepakat bahwa sedekah mengatasnamakan orang yang sudah meninggal maka hal itu akan sampai kepadanya, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori dari 'Aisyah bahwa ada seorang laki-laki berkata, kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam: "Ibuku meninggal dunia dengan mendadak, dan aku menduga seandainya dia sempat berbicara dia akan bersedekah. Apakah dia akan memperoleh pahala jika aku bersedekah untuknya (atas namanya)?". Beliau menjawab: "Ya, benar".
Walahu A’lam
Senin, 30 Agustus 2010
Tanda tanda kiamat
temen kemarin gw denger ceramah ustadz di mesjid waktu lagi tarwih malem senin kemarin, namanya ust.Qomaruddin,S.Ag di mesjid Almuhajirin kunciran, beliau cerita tentang tanda-tanda datangnya kiamat, gw mau sharing nih mudah mudahan masih ingat ya, bismillah..
tanda-tanda kiamat diantaranya :
1. Waktu yang semakin cepat berlalu
2. Orang semakin sedikit beramal shalih
3. Banyak orang kaya yang Kikir
4. Banyak orang pandai yang pelit berbagi ilmu
demikianlah diantara tanda tanda kiamat, setahu gw sih masih banyak tapi ntar kalo ada lagi ditambah ya.
thx udah baca blog ini.
tanda-tanda kiamat diantaranya :
1. Waktu yang semakin cepat berlalu
2. Orang semakin sedikit beramal shalih
3. Banyak orang kaya yang Kikir
4. Banyak orang pandai yang pelit berbagi ilmu
demikianlah diantara tanda tanda kiamat, setahu gw sih masih banyak tapi ntar kalo ada lagi ditambah ya.
thx udah baca blog ini.
Rabu, 26 Mei 2010
Berkah ilmu
Suatu saat Imam Syafi’I bertanya pada gurunya tentang sulitnya ia mengapal (pelajaran), lalu maka sang guru menasihatinya “Wahai anak muda ketahuilah bahwasanya ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan pada seorang yang bermaksiat”.
Sampai sekarang gw masih terngiang ngiang cerita ini, cerita yang semua santri santri tempat gw menuntut ilmu pasti mendengarkan lalu mengukirnya dalam sanubari masing masing, ya ini adalah cerita y ng penuh hikmah meski hanya beberapa baris namun sarat makna. Gw coba ulas sedikit tentang kisah klasik tersebut : Pertama imam syafi’I selalu berkonsultasi pada gurunya, mendekatkan diri pada orang alim, beliau curhat tentang suatu hal yang menggusarkan hatiya yaitu sulitnya ia menghapal pelajaran yang diberikan gurunya. Kedua, gurunya adalah seorang guru yang tidak hanya berilmu tapi ia adalah orang yang selalu menyandarkan ilmunya pada sang Khaliq Allah SWT yang telah memberikan ilmunya pada ummat manusia shaleh. Ketiga : ternyata ilmu bukanlah sekedar materi yang bisa dibagi bagikan layaknya benda namun lebih dari itu ia adalah cahaya yang dapat menembus hati dan akal seorang manusia, ilu tak bisa diraba tapi ia dapat dirasakan, dan salah satu cara untuk merasakan hadirnya ilmu dalam hati dan pikiran adalah dengan mendekatkan diri pada pemilik ilmu, Allah SWT. dengan tidak membuatnya murka dengan maksiat yang dilakukan seorang penuntut ilmu, seperti kaca yang bening cahaya akan mudah menembusnya, lain halnya kaca yang berdebu yaitu debu maksiat maka cahayapun akan sulit menembus kaca tersebut kecuali kaca tersebut telah dibersihkan oleh siempunya.
Ilmu apapun disiplinnya, apapun materinya adalah berkah yang tidak dapat diterima semua orang kecuali orang tersebut ingin mempelajarinya dengan kesungguhan hati dan iman. Demikianlah Waqi’ Sang guru dari Imam Syafi’I menjelaskan hakikat ilmu, dan pahamlah Sang murid maksud dari kata-kata gurunya.
Gw beruntung pernah mendengar kisah ini, di dunia pesantren ilmu adalah harta berharga yang harus didapatkan dengan perjuangan darah dan air mata. Tidak berlebihan gw pikir, kalo teman ga percaya tanyalah orang orang yang pernah mondok (istilah untuk kaum santri), bagaimana mereka berjuang melawan kantuk, melawan rasa malas, membunuh kenikmatan bermain dalam usia mereka yang relatif muda, menyingkirkan pikiran untuk bersanta-santai hanya untuk mendapatkan ilmu. Akibatnya santri lulusan pesantren memiliki ilmu yang mumpuni untuk bekal mereka terjun ke masyarakat, dan tentu saja ilmu mereka penuh dengan berkah karena jauh dari maksiat.
Dalam suasana belajar yang sunguh kondusif itulah nilai-nilai kejujuran dalam menuntut ilmu dikedepankan dan menjadi prioritas utama, tidak ada istilah mencontek dalam setiap ujian yang mereka lewati, bagi mereka mencontek dalam ujian adalah maksiat besar karena ancamannya adalah dijemur di tengah lapangan dengan disertai tulisan “Jangan ikuti kami yang mencontek saat ujian” atau tidak naik kelas. Siswapun mengerti dari siswa kelas 1 hingga para asatidz pun memahami kondisi tersebut. Sebab dengan mencontek seseorang telah menipu dirinya sendiri, karena berbuat sesuatu yang membohongi dan merugiakan dirinya sendiri.
Sesaat mencontek memberikan hembusan udara segar untuk memiliki harapan untuk lulus ujian dengan nilai yang bagus tapi lebih jauh dari itu sebenarnya ia telah membunuh karakternya sendiri, sebagai manusia merdeka dan tunduk pada kemauan orang lain yang ‘mengakui’ nilai bagusnya.Betapa merugi manusia seperti itu.
Mudah mudahan siswa/siswi yang pernah gw ajarin menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam menuntut ilmu sebab apa lagi yang dicari setelah kita mendapatkan ilmu selain BERKAh bukan??
Wallahu’alam.
Sabtu, 13 Februari 2010
Valentin haram buat orang muslim
Valentine, Lubang Biawak Di Bulan Februari
Jumat, 12/02/2010 13:11 WIB | email | cetak | share
Pada bulan ini, kita selalu saja menyaksikan media massa, mal-mal, pusat-pusat hiburan bersibuk-ria berlomba menarik perhatian. Anak-anak muda berlomba mengucapkan "selamat hari Valentine", berkirim kartu dan bunga, saling bertukar pasangan, saling curhat, menyatakan sayang atau cinta karena anggapan saat itu adalah “hari kasih sayang”.
Kita mungkin selama ini telah banyak menyaksikan Valentine terjadi di negeri yang Muslimnya paling banyak ini. Sebenarnya apa Valentine ini?
Rasul Shallallaahu alaihi wa Salam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam: “Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. At-Tirmidzi). Dan kita sudah hafal pula bahwa Valentine adalah kebiasaan orang-orang non-Muslim.
Pandangan Ibnul Qayyim Al-Jauziyah
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Karena berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah.
Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid’ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah.”
Sejarah dan Latar Belakang Valentine
Sekadar mengingatkan saja jika Valentine itu budaya turun-termurun dari nenek moyang orang Barat. Pada awalnya orang-orang Romawi merayakan hari besar mereka yang jatuh pada tanggal 15 Februari yang diberi nama Lupercalia. Peringatan ini adalah sebagai penghormatan kepada Juno (Tuhan wanita dan perkawinan) serta Pan (Tuhan dari alam ini) seperti apa yang mereka percayai. Setelah penyebaran agama Kristen, para pemuka gereja mencoba memberikan pengertian ajaran Kristen terhadap para pemuja berhala itu. Pada tahun 496 Masehi, Paus Gelasius (Pope Gelasius) mengganti peringatan Lupercalia itu menjadi Saint Valentine’s Day, yaitu Hari Kasih Sayang Untuk Orang-Orang Suci.
Dalam sejarah perayaan Valentine, para ahli sejarah tidak setuju dengan adanya upaya untuk menghubungkan hal itu dengan St. Valentine, seorang pendeta yang hidup di Roma pada tahun 200 masehi, di bawah kekuasaan Kaisar Claudius II. St. Valentine ini pernah ditangkap oleh orang-orang Romawi dan dimasukkan ke dalam penjara, karena dituduh membantu satu pihak untuk memusuhi dan menentang Kaisar. St. Valentine ini berhasil ditangkap pada akhir tahun 270 masehi. Kemudian orang-orang Romawi memenggal kepalanya di Palatine Hill (Bukit Palatine) dekat altar Juno.
Dalam kaitannya dengan acara Valentine’s Day, banyak pula orang mengkaitkan dengan St. Valentine yang lain. St. Valentine ini adalah seorang bishop (pendeta) di Terni, satu tempat sekitar 60 mil dari Roma. Iapun dikejar-kejar karena memengaruhi beberapa keluarga Romawi dan memasukkan mereka ke dalam agama Kristen. Kemudian ia dipancung di Roma sekitar tahun 273 masehi. Sebelum kepalanya dipenggal, bishop itu mengirim surat kepada para putri penjaga-penjaga penjara dengan mendoakan semoga bisa melihat dan mendapat kasih sayang Tuhan dan kasih sayang manusia. “Dari Valentinemu” demikian tulis Valentine pada akhir suratnya itu. Surat itu tertanggal 14 Februari 270 M. sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai Valentine’s Day atau Hari Kasih Sayang. Nah, jelaskan?
Valentine: Lubang Biawak Untuk Orang Islam
Kita sekarang melihat bahwa Valentine ini dijadikan begitu spesial oleh orang-orang di sekeliling kita. Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a bahwa Rasulullah Muhammad saw bersabda: "Kamu akan mengikuti sunnah (kebiasaan) orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak (buaya) kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" (HR. Bukhori dan Muslim).
Notes:
Valentine selalu diidentikan dengan malaikat kecil bersayap yang membawa panah cinta. Malaikat itu bernama Cupid (berarti: The Desire). Konon, menurut kabar burung dari negeri dongeng, ia adalah putra Nimrod “the hunter” Dewa Matahari. Cupid disebut juga Tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri! Naudzubillahimindzalik! (sa/ind/berbagaisumber) -
Klik disini :
1. http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/valentine-lubang-biawak-di-bulan-februari.htm
2. www.dudung.net/buletin-gaul-islam/arti-kesucian-bagi-perempuan.html
3. www.stmikmj.ac.id/berita/stmi-mj/56-perayaan-valentine-haram.html
4. www.pikiran-rakyat.com/prprint-php?
5. www.spenasa-blogger.blogspot.com
dark valentine
hari ini tanggal 13 februari, besok adalah tanggal 14, tentu saja besok adalah hari besar untuk umat kristiani untuk merayakan hari Orang suci mereka yang bernama Saint Valentine..konon si Valentine ini banyak menikahkan sepasang pemuda pemudi di Roma waktu itu secara diam diam karena pernikahan dilarang oleh raja Romawi demi menjadikan pasukan dan bala tentaranya kuat tak tertandingi, akibat perbuatannya tersebut pendeta Valentine di jatuhi hukuman mati oleh si raja, sejak itulah hari kasih sayang dirayakan untuk mengenang jasa si Valentine ini...dan sudah jelas ini adalah budaya Umat kristiani dan bukan budaya Umat Islam..
Dewasa ini hari kasih sayang atau hari valentin di jadikan sebagai hari mengungkapkan kasih sayang kepada orang yang dicintai, lebih jauh lagi ungkapan tersebut mulai menjajah ruang ruang privat sepasang muda mudi yang sedang dimabuk cinta, maka pada tanggal tersebut penjualan bunga mawar, hotel-hotel, dan tentu saja kondom melonjak drastis.. semua demi memuaskan nafsu yang tak terbendung oleh desakan syahwat.
Mungkin gw bukan orang suci yang sok ingin memberikan pandangan pandangan religi pada catatan ini tapi gw miris melihat data-data yang di lansir media cetak maupun di media massa yang membeberkan bahwa 62,7% siswi SMP dan SMA sudah tidak perawan lagi, dan 21% siswi SMU sudah pernah melakukan aborsi....astagfirullah..perasaan gw antara sedih, marah dan sakit membaca berita tersebut, apakah sedemikian murah harga sebuah kegadisan zaman ini?gw ga bisa jawab yang gw pikirin adalah gimana jika yang masuk dalam hitungan tadi adalah Siswi gw, Saudari gw, anak gw, cucu gw atau orang orang dekat yang dekat di sekeliling gw..
mungkin temans berfikir gw adalah orang aneh, atau orang munafik atau apalah...tapi gw realistis aja inilah dunia kita saat ini, ketika suatu kebohongan yang diucapkan dan di kumandangkan secara terus menerus maka ia akan menjadi sebuah kebenaran bahkan bisa menjadi adat kebiasaan!!! termasuk dalam hal merayakan valentin..waspadalah...
"tidaklah ridha dan ikhlas orang orang yahudi dan nasrani sampai umat islam mengikuti pola pikir mereka"(alQuran)
Gw ga bisa komentar apa2 tentang hari valentin ini, yang jelas MUI sudah menfatwakan HARAM bagi orang muslim yang merayakannya,yang lebih penting lagi dan perlu teman tau bahwa Cinta adalah suatu yang agung, ia bermakna sangaaaaat luas...jadi jangan persempit makna itu menjadi ungkapan hewani yang sangat rendah.oke...
so mohon maaf kalo gw ga ngerayain valentine mudah mudahan gw juga ga tergoda untuk ngerayainnya amiiin...
Jumat, 11 September 2009
7 keajaiban dalam islam
Diposkan oleh Zuse MarafaYunianto
www.beritanyata.com
Menara Pisa, Tembok Cina, Candi Borobudur, Taaj Mahal, Ka’bah, Menara Eiffel, dan Piramida di mesir, inilah semua keajaiban dunia yang kita kenal. Namun sebenarnya semua itu belum terlalu ajaib, karena di sana masih ada tujuh keajaiban dunia yang lebih ajaib lagi. Mungkin para pembaca bertanya-tanya, keajaiban apakah itu?
Memang tujuh keajaiban lain yang kami akan sajikan di hadapan pembaca sekalian belum pernah ditayangkan di TV, tidak pernah disiarkan di radio-radio dan belum pernah dimuat di media cetak. Tujuh keajaiban dunia itu adalah:
* Hewan Berbicara di Akhir Zaman
Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,
“Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”.
Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, “Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi. Konon kabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]
Hewan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia”. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]
* Pohon Kurma yang Menangis
Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur, “Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]
* Untaian Salam Batu Aneh
Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya, Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”.[HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)].
* Pengaduan Seekor Onta
Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan hewan pun memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mengungkapkan perasaannya. Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta. Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan tulang telinganya, maka tenanglah onta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta itu milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]
* Kesaksian Kambing Panggang
Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadits berikut:
Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian, karena kambing panggang ini mengabarkan kepadaku bahwa dia beracun”. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu”. Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]
* Batu yang Berbicara
Setelah kita mengetahu adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita pikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]
* Semut Memberi Komando
Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang hewan-hewan yang berbicara dengan hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya hewan yang berbicara kepada hewan yang lain, bahkan memberi komando, layaknya seorang komandan pasukan yang memberikan perintah. Hewan yang memberi komando tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS.An-Naml: 16-19).
Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh karena itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kokoh di hati kaum muslimin
Rabu, 01 Juli 2009
Sifat bidadari surga
Salam...
Udah lama ga nulis di blog nih jadi pengen nulis banyak, tapi ni bukan tulisan gw sepenuhnya tapi gw ambil dari arsip lama di komputer udah lama disimpen dari pada kena virus mendingan di share aja ke dunia maya buat yang nulis makasih ya inspirasinya jadi pengen jadi orang yang soleh lagi nih...yah dapet satu bidadari surga kan lumayan ya ga... silahkan baca ya ciri ciri bidadari surga tapi untuk ngedapetinnya ga gampang lho....
-->
-->
Sifat Hurul‘in (Bidadari)
1. Sebagai Istri yang Suci
2. Kepala dan Kerudung yang Dikenakannya
3. Wajahnya Putih dan Cantik Jelita
4. Sangat Indah Rupawan
5. Keindahan Matanya
6. Pandangannya Pendek (Tidak Liar)
7. Keindahan Hidung dan Kelembutannya
8. Pipinya Mulus, Bersih dan Ranum Kemerah-merahan
9. Mulutnya Manis dan Senyumnya Memancarkan Cahaya
10. Nyanyiannya
11. Suaranya Paling Merdu
12. Kekal Abadi
13. Selalu Berada dalam Keamanan dan Ketenangan
14. Selalu dalam Kesenangan
15. Selalu Rela dan Cinta
16. Senantiasa Menetap dan Mendampingi
17. Dipingit (Tidak Kemana-mana)
18. Berada dalam Tenda-Tenda
19. Selalu Memuji lagi Menyambut
20. Rambutnya Hitam Legam dengan Aromanya yang Harum Semerbak
21. Lehernya Halus dan Panjang
22. Dadanya Bidang dan Bening
23. Buah Dadanya Padat
24. Pinggangnya Indah
25. Perutnya Indah
26. Hatinya Menjadi Cermin bagi Suaminya
27. Pergelangan Tangan, Tapak Tangan dan Cincinnya Sangat lembut
28. Disucikan
29. Mereka Adalah Perawan
30. Tidak Membosankan Suami dan Selalu Memuaskan
31. Betisnya Bening, Tumitnya Putih Mulus
32. Aroma dan Perhiasannya
33. Wanita yang Baik
34. Cerah Memancarkan Cahaya
35. Kedudukannya Tinggi
36. Berlimpah Kecintaan
37. Sebaya dan Sama
38. Benar-Benar Suci, dan sebelumnya tidak pernah Disentuh oleh Manusia maupun Jin
39. Luput (Terbebas) dari Akhlak Tercela
40. Diciptakan oleh Dzat Yang Maha Bijaksana Secara Langsung
Karena itulah mari semua saudaraku muslim berlomba-lomba dalam mencari pahala ALLAH SWT agar bisa masuk surga.
apa pada ga kepengen punya istri bidadari.........
Jumat, 19 Agustus 2005
motivasi
MERASAKAN ANUGRAH HIDUP YANG DITUAI SETIAP HARI
….bersama orang orang aaterdekat yang senantiasa mengingatkan bahwa kualitas kehidupan tidak berasal dari kesuksesan bisnis semata.
MELIHAT SETIAP PELUANG SEBAGAI POTENSI UNTUK BERKEMBANG
...berdasarkan pemahaman bahwa setiap individu adalah pribadi yang istimewa.
MENDENGARKAN SUARA YANG MEMBANGUN
… Sekaligus membuat setiap menit yang dilalui menjadi bermakna.
MENGENALI SAAR5 UNTUK MENJAGA RITME KEHIDUPAN
… Bermuara pada keseimbangan, hingga pada akhirnya seseorang dapat mensyukuri semua yang telah lalu dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.
Kompas, Mei 2008
….bersama orang orang aaterdekat yang senantiasa mengingatkan bahwa kualitas kehidupan tidak berasal dari kesuksesan bisnis semata.
MELIHAT SETIAP PELUANG SEBAGAI POTENSI UNTUK BERKEMBANG
...berdasarkan pemahaman bahwa setiap individu adalah pribadi yang istimewa.
MENDENGARKAN SUARA YANG MEMBANGUN
… Sekaligus membuat setiap menit yang dilalui menjadi bermakna.
MENGENALI SAAR5 UNTUK MENJAGA RITME KEHIDUPAN
… Bermuara pada keseimbangan, hingga pada akhirnya seseorang dapat mensyukuri semua yang telah lalu dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.
Kompas, Mei 2008
Selasa, 07 Juni 2005
Wahai Para Istri Jangan Gunakan nama Suamimu di belakang namamu!!!
Assalamualaikum,
Ustadz, benarkah memakai nama selain nama ayah di belakang nama kita (sekalipun tidak mengganti ataupun mengurangi sedikitipun nama kita), hukumnya haram?
Saya mendengar tentang hukum haram memakai nama suami bagi istri, namun masih ragu dengan kebenarannya. Bila memang haram, apakah itu juga berlaku bagi orang yang menamakan anaknya dengan nama orang tuanya (anak memakai nama kakeknya)?
Terima kasih.
Wassalamualaikum.
Riana
Jawaban
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Riana yang dimuliakan Allah swt
Tidak diperbolehkan menasabkan seseorang dengan selain nama ayahnya termasuk menggandengkan nama seorang istri dengan nama suaminya sebagaimana banyak terjadi di negeri-negeri barat. Seperti seorang wanita —misalnya— yang bernama Siti menikah dengan Ahmad lalu wanita itu dipanggil dengan Siti Ahmad.
Perbuatan di atas termasuk menasabkan kepada bukan ayahnya yang dilarang Allah swt berdasarkan firman-Nya :
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ
“Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka.” (QS. Al-Ahzab [33] : 5)
Markaz al Fatwa didalam fatwanya No. 17398 menyebutkan bahwa menyandarkan nama istri kepada nama suaminya atau keluarga suaminya dan mencukupkan dengannya daripada nama ayahnya tidaklah diperbolehkan. Hal itu termasuk di antara kebiasaan orang-orang kafir.
Allah swt berfirman :
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ فَإِن لَّمْ تَعْلَمُوا آبَاءهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَمَوَالِيكُمْ
“Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; Itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, Maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu.” (QS. Al Ahzab [33] : 5)
Allah juga berfirman :
“Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya,” (QS. Al Ahzab [33] : 12)
Begitu juga dengan nama para istri Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah dinasabkan kepadanya meski agungnya kedudukan beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam di sisi Allah dan di sisi manusia. Akan tetapi mereka dipanggil dengan Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Jahsy begitu pula yang lainnya.
Dan jika seorang istri disandarkan kepada suaminya dengan penyandaran suami istri bukan nasab, sebagaimana didalam ayat :
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا اِمْرَأَةَ نُوحٍ وَاِمْرَأَةَ لُوطٍ
“Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir.” (QS. At Tahrim [66] : 10)
Maka haruslah disebutkan Fulanah istri Fulan atau Istri Fulan sementara didalam nasab dan surat-surat dokumen tidakla disebut kecuali dengan Fulanah binti Fulan. (ayahnya).
Adapun sebab mengapa penggandengan nama istri dengan suaminya termasuk kedalam penggantian nasabnya kepada selain nama ayahnya maka menurut Syeikh Muhammad Sheleh al Munjid karena besarnya pengaruh barat didalam pemberian nama.
Diantaranya adalah apa yang banyak terjadi di masyarakat sekarang dengan menghilangkan lafazh “bin” atau “binti” diantara nama-nama mereka dan nama bapak-bapak mereka. Sebab —awalnya— adalah pengadopsian anak-anak yang banyak dilakukan oleh. sebagian keluarga lalu mereka menggandengkan nama-nama mereka (anak-anak itu) kepada nama-nama mereka sehingga mereka dipanggil dengan “Fulan Fulan” sedangkan terhadap anak-anak mereka yang sebenarnya dipanggil dengan Fulan bin Fulan.
Lalu secara perlahan —pada abad ke-14— mereka menghilangkan lafazh “bin” dan “binti” dan ini ditolak baik dari aspek bahasa, kebiasaan maupun syar’i.
Beliau juga menambahkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara suami dan istri lantas bagaimana bisa digandengkan kepada nasabnya lalu bagaimana jika dia diceraikan atau suaminya meninggal dunia atau wainta itu menikah dengan lelaki lain maka apakah nasabnya terus dirubah setiap kali wanita menikah dengan lelaki lain? (al Islam Sual wa Jawab)
Sungguh telah datang ancaman yang keras bagi orang yang menisbatkan kepada selain ayahnya. Maka dari itu tidak boleh seorang wanita menisbatkan dirinya kepada suaminya sebagaimana adat yang berlaku pada kaum kuffar dan yang menyerupai mereka dari kaum muslimin.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
al-Lajnah ad-Da’imah lil Buhutsil Ilmiyyah wal Ifta’
Ketua : Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Wakil : Abdul Aziz Alu Syaikh
Anggota :
Abdulloh bin ghudayyan Sholih al-Fauzan Bakr Abu Zaid
فتاوى اللجنة الدائمةالسؤال الثالث من الفتوى رقم ( 18147 ) س3: قد شاع في بعض البلدان نسبة المرأة المسلمة بعد الزواج إلى اسم زوجها أو لقبه، فمثلا تزوجت زينب زيدا، فهل يجوز لها أن تكتب: (زينب زيد)، أم هي من الحضارة الغربية التي يجب اجتنابها والحذر منها؟ ج3: لا يجوز نسبة الإنسان إلى غير أبيه، قال تعالى: { ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ } (1) وقد جاء الوعيد الشديد على من انتسب إلى غير أبيه. وعلى هذا فلا يجوز نسبة المرأة إلى زوجها كما جرت العادة عند الكفار، ومن تشبه بهم من المسلمين وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم. اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء عضو … عضو … عضو … نائب الرئيس … الرئيس بكر أبو زيد … صالح الفوزان … عبد الله بن غديان … عبد العزيز آل الشيخ … عبد العزيز بن عبد الله بن باز Adapun menamakan anak dengan nama ayahnya atau nama kakekanya, seperti Ahmad bin Ahmad atau Ahmad bin Zaid bin Ahmad maka dibolehkan.
Wallahu A’lam.
Ustadz, benarkah memakai nama selain nama ayah di belakang nama kita (sekalipun tidak mengganti ataupun mengurangi sedikitipun nama kita), hukumnya haram?
Saya mendengar tentang hukum haram memakai nama suami bagi istri, namun masih ragu dengan kebenarannya. Bila memang haram, apakah itu juga berlaku bagi orang yang menamakan anaknya dengan nama orang tuanya (anak memakai nama kakeknya)?
Terima kasih.
Wassalamualaikum.
Riana
Jawaban
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Riana yang dimuliakan Allah swt
Tidak diperbolehkan menasabkan seseorang dengan selain nama ayahnya termasuk menggandengkan nama seorang istri dengan nama suaminya sebagaimana banyak terjadi di negeri-negeri barat. Seperti seorang wanita —misalnya— yang bernama Siti menikah dengan Ahmad lalu wanita itu dipanggil dengan Siti Ahmad.
Perbuatan di atas termasuk menasabkan kepada bukan ayahnya yang dilarang Allah swt berdasarkan firman-Nya :
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ
“Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka.” (QS. Al-Ahzab [33] : 5)
Markaz al Fatwa didalam fatwanya No. 17398 menyebutkan bahwa menyandarkan nama istri kepada nama suaminya atau keluarga suaminya dan mencukupkan dengannya daripada nama ayahnya tidaklah diperbolehkan. Hal itu termasuk di antara kebiasaan orang-orang kafir.
Allah swt berfirman :
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ فَإِن لَّمْ تَعْلَمُوا آبَاءهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَمَوَالِيكُمْ
“Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; Itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, Maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu.” (QS. Al Ahzab [33] : 5)
Allah juga berfirman :
“Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya,” (QS. Al Ahzab [33] : 12)
Begitu juga dengan nama para istri Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah dinasabkan kepadanya meski agungnya kedudukan beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam di sisi Allah dan di sisi manusia. Akan tetapi mereka dipanggil dengan Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Jahsy begitu pula yang lainnya.
Dan jika seorang istri disandarkan kepada suaminya dengan penyandaran suami istri bukan nasab, sebagaimana didalam ayat :
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا اِمْرَأَةَ نُوحٍ وَاِمْرَأَةَ لُوطٍ
“Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir.” (QS. At Tahrim [66] : 10)
Maka haruslah disebutkan Fulanah istri Fulan atau Istri Fulan sementara didalam nasab dan surat-surat dokumen tidakla disebut kecuali dengan Fulanah binti Fulan. (ayahnya).
Adapun sebab mengapa penggandengan nama istri dengan suaminya termasuk kedalam penggantian nasabnya kepada selain nama ayahnya maka menurut Syeikh Muhammad Sheleh al Munjid karena besarnya pengaruh barat didalam pemberian nama.
Diantaranya adalah apa yang banyak terjadi di masyarakat sekarang dengan menghilangkan lafazh “bin” atau “binti” diantara nama-nama mereka dan nama bapak-bapak mereka. Sebab —awalnya— adalah pengadopsian anak-anak yang banyak dilakukan oleh. sebagian keluarga lalu mereka menggandengkan nama-nama mereka (anak-anak itu) kepada nama-nama mereka sehingga mereka dipanggil dengan “Fulan Fulan” sedangkan terhadap anak-anak mereka yang sebenarnya dipanggil dengan Fulan bin Fulan.
Lalu secara perlahan —pada abad ke-14— mereka menghilangkan lafazh “bin” dan “binti” dan ini ditolak baik dari aspek bahasa, kebiasaan maupun syar’i.
Beliau juga menambahkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara suami dan istri lantas bagaimana bisa digandengkan kepada nasabnya lalu bagaimana jika dia diceraikan atau suaminya meninggal dunia atau wainta itu menikah dengan lelaki lain maka apakah nasabnya terus dirubah setiap kali wanita menikah dengan lelaki lain? (al Islam Sual wa Jawab)
Sungguh telah datang ancaman yang keras bagi orang yang menisbatkan kepada selain ayahnya. Maka dari itu tidak boleh seorang wanita menisbatkan dirinya kepada suaminya sebagaimana adat yang berlaku pada kaum kuffar dan yang menyerupai mereka dari kaum muslimin.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
al-Lajnah ad-Da’imah lil Buhutsil Ilmiyyah wal Ifta’
Ketua : Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Wakil : Abdul Aziz Alu Syaikh
Anggota :
Abdulloh bin ghudayyan Sholih al-Fauzan Bakr Abu Zaid
فتاوى اللجنة الدائمةالسؤال الثالث من الفتوى رقم ( 18147 ) س3: قد شاع في بعض البلدان نسبة المرأة المسلمة بعد الزواج إلى اسم زوجها أو لقبه، فمثلا تزوجت زينب زيدا، فهل يجوز لها أن تكتب: (زينب زيد)، أم هي من الحضارة الغربية التي يجب اجتنابها والحذر منها؟ ج3: لا يجوز نسبة الإنسان إلى غير أبيه، قال تعالى: { ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ } (1) وقد جاء الوعيد الشديد على من انتسب إلى غير أبيه. وعلى هذا فلا يجوز نسبة المرأة إلى زوجها كما جرت العادة عند الكفار، ومن تشبه بهم من المسلمين وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم. اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء عضو … عضو … عضو … نائب الرئيس … الرئيس بكر أبو زيد … صالح الفوزان … عبد الله بن غديان … عبد العزيز آل الشيخ … عبد العزيز بن عبد الله بن باز Adapun menamakan anak dengan nama ayahnya atau nama kakekanya, seperti Ahmad bin Ahmad atau Ahmad bin Zaid bin Ahmad maka dibolehkan.
Wallahu A’lam.
Kamis, 03 Maret 2005
ZAKAT PROFESI
Pengertian
Zakat profesi adalah zakat atas pendapatan yang diperoleh dari aktifitas atau pekerjaan muzakki, baik karyawan, pekerja mandiei atau pengusaha/wirsawasta dan investor Hasil dari profesi berupa harta dapat dikategorikan ke dalam zakat harta (simpanan/kekayaan dengan demikian hasil profesi seseorang apabila telah memenuhi wajib zakat mala wajib baginya untuk menunaikan zakat.
Dasar hukum
Firman Allah SWT. : “ dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak dapat bagian(QS.Adz-Dzariat:19)
“Wahai orang –orang yang beriman, infakkan (zakat)sebagian dari hasil usahamuy yang baik baik(QS.Al Baqoroh:267)
Hadist Nabi SAW : Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta itu (HR.Al Bazar dan Baihaqi)
Perhitungan Nishab
Nisab zakat pendapatan/profesi mengambil rujukan kepada nisab zakat tanaman dan buah-buahan sebesar 5 wasaq atau 652,8 kg gabah setara dengan 520 kg beras. Hal ini berarti bila harga beras adalah Rp 4.000/kg maka nisab zakat profesi adalah 520 dikalikan 4000 menjadi sebesar Rp 2.080.000. Namun mesti diperhatikan bahwa karena rujukannya pada zakat hasil pertanian yang dengan frekuensi panen sekali dalam setahun, maka pendapatan yang dibandingkan dengan nisab tersebut adalah pendapatan selama setahun
Kadar Zakat
Penghasilan profesi dari segi wujudnya berupa uang. Dari sisi ini, ia berbeda dengan tanaman, dan lebih dekat dengan emas dan perak. Oleh karena itu kadar zakat profesi yang diqiyaskan dengan zakat emas dan perak, yaitu 2,5% dari seluruh penghasilan kotor. Hadits yang menyatakan kadar zakat emas dan perak adalah: “Bila engkau memiliki 20 dinar emas, dan sudah mencapai satu tahun, maka zakatnya setengah dinar (2,5%)” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Al-Baihaqi).
Perhitungan Zakat
Menurut Yusuf Qardhawi perhitungan zakat profesi dibedakan menurut dua cara:
1. Secara langsung, zakat dihitung dari 2,5% dari penghasilan kotor seara langsung, baik dibayarkan bulanan atau tahunan. Metode ini lebih tepat dan adil bagi mereka yang diluaskan rezekinya oleh Allah. Contoh: Seseorang dengan penghasilan Rp 3.000.000 tiap bulannya, maka wajib membayar zakat sebesar: 2,5% X 3.000.000=Rp 75.000 per bulan atau Rp 900.000 per tahun.
2. Setelah dipotong dengan kebutuhan pokok, zakat dihitung 2,5% dari gaji setelah dipotong dengan kebutuhan pokok. Metode ini lebih adil diterapkan oleh mereka yang penghasilannya pas-pasan. Contoh: Seseorang dengan penghasilan Rp 1.500.000,- dengan pengeluaran untuk kebutuhan pokok Rp 1.000.000 tiap bulannya, maka wajib membayar zakat sebesar : 2,5% X (1.500.000-1.000.000)=Rp 12.500 per bulan atau Rp 150.000,- per tahun. Waktu Pengeluarannya
Berikut adalah beberapa perbedaan pendapat ulama mengenai waktu pengeluaran dari zakat profesi:
1. Pendapat As-Syafi'i dan Ahmad mensyaratkan haul (sudah cukup setahun) terhitung dari kekayaan itu didapat
2. Pendapat Abu Hanifah, Malik dan ulama modern, seperti Muh Abu Zahrah dan Abdul Wahab Khalaf mensyaratkah haul tetapi terhitung dari awal dan akhir harta itu diperoleh, kemudian pada masa setahun tersebut harta dijumlahkan dan kalau sudah sampai nisabnya maka wajib mengeluarkan zakat.
3. Pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, Umar bin Abdul Aziz dan ulama modern seperti Yusuf Qardhawi tidak mensyaratkan haul, tetapi zakat dikeluarkan langsung ketika mendapatkan harta tersebut. Mereka mengqiyaskan dengan Zakat Pertanian yang dibayar pada setiap waktu panen. (haul:lama pengendapan harta)
Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat_Profesi
Zakat profesi adalah zakat atas pendapatan yang diperoleh dari aktifitas atau pekerjaan muzakki, baik karyawan, pekerja mandiei atau pengusaha/wirsawasta dan investor Hasil dari profesi berupa harta dapat dikategorikan ke dalam zakat harta (simpanan/kekayaan dengan demikian hasil profesi seseorang apabila telah memenuhi wajib zakat mala wajib baginya untuk menunaikan zakat.
Dasar hukum
Firman Allah SWT. : “ dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak dapat bagian(QS.Adz-Dzariat:19)
“Wahai orang –orang yang beriman, infakkan (zakat)sebagian dari hasil usahamuy yang baik baik(QS.Al Baqoroh:267)
Hadist Nabi SAW : Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta itu (HR.Al Bazar dan Baihaqi)
Perhitungan Nishab
Nisab zakat pendapatan/profesi mengambil rujukan kepada nisab zakat tanaman dan buah-buahan sebesar 5 wasaq atau 652,8 kg gabah setara dengan 520 kg beras. Hal ini berarti bila harga beras adalah Rp 4.000/kg maka nisab zakat profesi adalah 520 dikalikan 4000 menjadi sebesar Rp 2.080.000. Namun mesti diperhatikan bahwa karena rujukannya pada zakat hasil pertanian yang dengan frekuensi panen sekali dalam setahun, maka pendapatan yang dibandingkan dengan nisab tersebut adalah pendapatan selama setahun
Kadar Zakat
Penghasilan profesi dari segi wujudnya berupa uang. Dari sisi ini, ia berbeda dengan tanaman, dan lebih dekat dengan emas dan perak. Oleh karena itu kadar zakat profesi yang diqiyaskan dengan zakat emas dan perak, yaitu 2,5% dari seluruh penghasilan kotor. Hadits yang menyatakan kadar zakat emas dan perak adalah: “Bila engkau memiliki 20 dinar emas, dan sudah mencapai satu tahun, maka zakatnya setengah dinar (2,5%)” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Al-Baihaqi).
Perhitungan Zakat
Menurut Yusuf Qardhawi perhitungan zakat profesi dibedakan menurut dua cara:
1. Secara langsung, zakat dihitung dari 2,5% dari penghasilan kotor seara langsung, baik dibayarkan bulanan atau tahunan. Metode ini lebih tepat dan adil bagi mereka yang diluaskan rezekinya oleh Allah. Contoh: Seseorang dengan penghasilan Rp 3.000.000 tiap bulannya, maka wajib membayar zakat sebesar: 2,5% X 3.000.000=Rp 75.000 per bulan atau Rp 900.000 per tahun.
2. Setelah dipotong dengan kebutuhan pokok, zakat dihitung 2,5% dari gaji setelah dipotong dengan kebutuhan pokok. Metode ini lebih adil diterapkan oleh mereka yang penghasilannya pas-pasan. Contoh: Seseorang dengan penghasilan Rp 1.500.000,- dengan pengeluaran untuk kebutuhan pokok Rp 1.000.000 tiap bulannya, maka wajib membayar zakat sebesar : 2,5% X (1.500.000-1.000.000)=Rp 12.500 per bulan atau Rp 150.000,- per tahun. Waktu Pengeluarannya
Berikut adalah beberapa perbedaan pendapat ulama mengenai waktu pengeluaran dari zakat profesi:
1. Pendapat As-Syafi'i dan Ahmad mensyaratkan haul (sudah cukup setahun) terhitung dari kekayaan itu didapat
2. Pendapat Abu Hanifah, Malik dan ulama modern, seperti Muh Abu Zahrah dan Abdul Wahab Khalaf mensyaratkah haul tetapi terhitung dari awal dan akhir harta itu diperoleh, kemudian pada masa setahun tersebut harta dijumlahkan dan kalau sudah sampai nisabnya maka wajib mengeluarkan zakat.
3. Pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, Umar bin Abdul Aziz dan ulama modern seperti Yusuf Qardhawi tidak mensyaratkan haul, tetapi zakat dikeluarkan langsung ketika mendapatkan harta tersebut. Mereka mengqiyaskan dengan Zakat Pertanian yang dibayar pada setiap waktu panen. (haul:lama pengendapan harta)
Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat_Profesi
Minggu, 19 Agustus 2001
Ketika Allah berkata “TIDAK”
Ya Allah ambillah kesombongan dari diriku
Allah berkata “ Tidak, bukan aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya”
Ya Allah sempuranakan kekurangan diriku
Allah berkata “ Tidak, jiwamu telah sempurna, tubuhmu hanyalah sementara”
Ya Allah beri aku kesabaran
Allah berkata “ Tidak, kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan kau harus meraihnya”
Ya Allah beri aku kebahagiaan
Allah berkata “ Tidak, kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepada dirimu sendiri untuk menghargai keberkahaan itu”
Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan
Allah berkata “ Tidak, penderitaan menjauhkanmu dari jeratan duniawi dan mendekatkan mu pada-Ku”
Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat
Allah berkata “ Tidak, namun aku memberimu hidup untuk menikmati segala hal”
Ya Allah Bantu aku utuk mencintai orang lain, sebesar cinta-Mu kepadaku
Allah berkata “ Akhirnya kau mengerti !”
(dari sumber lain)
Allah berkata “ Tidak, bukan aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya”
Ya Allah sempuranakan kekurangan diriku
Allah berkata “ Tidak, jiwamu telah sempurna, tubuhmu hanyalah sementara”
Ya Allah beri aku kesabaran
Allah berkata “ Tidak, kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan kau harus meraihnya”
Ya Allah beri aku kebahagiaan
Allah berkata “ Tidak, kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepada dirimu sendiri untuk menghargai keberkahaan itu”
Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan
Allah berkata “ Tidak, penderitaan menjauhkanmu dari jeratan duniawi dan mendekatkan mu pada-Ku”
Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat
Allah berkata “ Tidak, namun aku memberimu hidup untuk menikmati segala hal”
Ya Allah Bantu aku utuk mencintai orang lain, sebesar cinta-Mu kepadaku
Allah berkata “ Akhirnya kau mengerti !”
(dari sumber lain)
Langganan:
Postingan (Atom)