Penulis : JB.Awwaly
Iyan sedang bingung kenapa kejadian seperti ini
bisa terjadi, padahal Iyan tau semua akan berakhir sia sia tapi sungguh rasa
sayang itu benar benar tumbuh dengan suburnya didalam hatinya. Tria, nama yang
membuat dia selalu membuat hari harinya terasa lebih berwarna.tapi nama itu
juga yang membiaskan makna sayang yang ada dalam kamus hatinya. Kata sayang
yang tak bisa dipungkiri oleh Iyan untuk nama itu padahal Iyan bukan lah orang
yang mudah jatuh hati pada wanita manapun tapi kenapa ia merasakan hal yang
berbeda pada makhluk indah satu ini, meski saat ini rasanya sulit untuk
mewujudkan keinginan yang lama telah meraja di hati Iyan. Hari ini dari sudut
kampus Iyan mulai membaca hariannya, menyelami arus waktu yang telah mengalir
dibelakang..
###
Hari pertama kuliah tidak ada yang istimewa buat Iyan
seperti dua tahun lalu ketika dia menjadi mahasiswa baru yang masuk kampus ini
tapi hari ini dia benar benar gak bisa melupakan pertemuan itu, masuk jam
delapan di mata kuliah bahasa inggris membuat mata tidak bisa menahan kantuknya
tapi lima belas menit sejak bel berbunyi seorang mahasiswi baru yang sedikit
tomboy izin masuk ke kelas dan tiba tiba saja duduk di samping Iyan yang memang
duduk dibangku belakang.
“Hai nama saya Tria dari bahasa prancis dua ribu
empat nama kamu siapa?” kata makhluk manis itu menyapa
Dengan terkejut Iyan menatap wajah tirus itu sejenak dan ketika
kesadarannya kembali dia berujar pendek
“Ian disain grafis dua ribu satu…”
“Wah hebat kapan kapan ajarin ya ntar sebagai
bayaranya gw bayar pake bahas prancis mau?”
Aneh ni cewek baru kenal kok dah sok akrab sih kata Iyan dalam hati
“Gimana mau ga..?”
“Iya deh..” dalam hati Iyan agak terhibur dengan
hadirnya cewek ini hitung hitung ngilangin BT.
Akhirnya waktu satu setengah jampun berlalu dengan
obrolan antara Iyan dan Tria, mereka ngobrol tentang banyak hal tentang jurusan
masing masing angakatan tahun berapa ,anak siapa dan tinggal dimana ya biasa semua
hal yang bisa dibuat bahan obrolan diobrolin sebenarnya Iyan malas ngobrol
dengan anak baru itu, yang ternyata sedikit bawel tapi Iyan sadar mahluk bernama
Tria ini benar benar enak diajak ngobrol wawasannya luas dan dia pandai
mengarahkan pembicaraan sehingga akhirnya Iyan mencoba mengimbangi obrolan
keduanya. tanpa terasa waktu kuliah pun habis keduanya baru menyadarinya
ketika dosen keluar bersamaan dengan
keluarnya mahasiswa yang ada di kelas tersebut
“Eh ia ka Iyan boleh minta nomor telepon?”
“Jangan panggil kakak panggil aj Iyan biar lebih
akrab okeh..”
“Hi..hi… aneh ya masa Tria yang lebih muda manggil
namanya saja ga sopan dunk”
“Ga papa ko Tri santai aja”
“Ya udah kalau maunya begitu mana no telphonnya??”
“0876 9419 823”
“Kamu sendiri berapa no telepon mu?”tanpa sadar
kalimat Tanya itu terlontar begitu saja dari mulut Iyan.
“Oia catet ya 0818 33 17 83 09”
“makacih ya dah ka eh Yan ampe ketemu lagi. .
belum sempat ian menjawab tria sudah kabur
meninggalkan dirinya
“da..” ucap Iyan lirih.
Mata kuliah bahasa inggris memang di wajibkan
untuk semua mahasiswa semua jurusan di
kampus ini termasuk buat Tria dan Iyan yang memang lebih sering ketemu di ruang
kelas bahasa kesukaan Tria meski ia anak
prancis tapi bahasa inggrisnya juga oke, kebalikan dengan ian yang biasa biasa
saja dalam bahasa inggris Ian lebih tertarik pada pada buku filsafat. Iyan akhirnya
hanya menganggap jam kuliah ini sebagai ajang bertemu dengan tria, hari ini
dengan lancarnya tria mempresentasikan sebuah karya Shakshephere dengan bahasa
Inggris Iyan mengagumi kefasihan Tria dalam berkata kata.
“Wah..tri kamu hebat ya ngomong inggrisnya belajar
dimana dulu?” Ujar Ian setelah kuliah. Akhir akhir ini mereka sering
menghabiskan waktu istirahat setelah kuliah sebelum akhirnya mereka kembali
pada kesibukan masing masing.
“Hm..dulu pernah ikut kursus sih, lagian mang aku
suka bahasa ko yan, tau ga ibuku juga guru bahasa Inggris jadi biasa aj tuhh..mang
kenapa?”
“Pantesan,Ya aku bisa sih tapi ga jago kayak
kamu..”
“He..he..jadi enak ni.”
“Hu..Ge Er.”
Mereka pun tertawa bersama.ian menatap wajah tria yang memang periang tidak
seperti dirinya yang jarang merasakan kebahagiaan selama hidupnya. Ian merasa
setiap bersama tria hari itu akan penuh warna meski hanya sehari.
@@@
Jam tiga belas tepat ian menyelesaikan sholat Zhuhur
dikosannya, Jakarta hari itu rasanya panas sekali tidak seperti biasanya, untung
hari sabtu jadi Ian bisa istirahat di kos-annya sambil main computer iseng
iseng mencoba mencari ide ide baru yang ada di kepalanya. Tiba tiba ponselnya
bernyanyi …one messege recived. Ian membuka sms baru itu, sebuah nama yang
sudah ia kenal terpampang disitu.
“tumben nih anak siang siang sms pikir ian ada apa
ya..” gumamnya
Tria
Ian anterin aku ke toko buku yuk aku mau
cari kamus bahasa prancis tapi males kalo jalan sendiri ni bisa kan??
In melihat jam dinding menunjukan jam yang
menunjukan jam tiga belas lewat 30 menit dalam hati ia berkata
“Dari pada bengong lebih baik jalan jalan nemenin
makhluk manis deh..”
Ian
Ok ketemuan dimana nih non?
Beberapa menit kemudia tria membalas
dirumahku aja jemput ya, masih bawa
gatotkoco kan??jangan pake lama ya
Ok balas ian
Tak lama ian sudah meniti jalanan yang panas dengan gatotkoco alias vespa
keluaran 80-an yang dibelinya dari hasil pemotretan selama ini.
Sampai dirumah tria yang cukup besar
“Ko lama banget yan??”
“Sori tri tadi gatot ngambek dijalan katanya kok
jalanan panas amat sih, jadi ngadat de di jalan he..he.”.
“Ya udah jalan yuk ntar kita kesorean nih”
“Nih pake helmnya aku dah sediain “
“Ok. “
Setelah beberapa waktu kamus yang di cari tria
akhirnya ketemu dan setelah membayar di kasir tria mengajak ian ke gerai pizza
yang terletak tak jauh dari took buku
“Kita kesana yuk Yan??”
“Wah kamu tadi ga bilang kalo kita juga mau
makan..”
“Ye..dimana mana kalau pergi keluar rumah itu ya
harus jajan dunk “
Seperti memahami kegelisahan ian, Tria melanjutkan kata katanya
“Kenapa ga ada fulus ya? udah tenang aj aku
bayaran kan mahasiswa yang ngajak dia yang bayar lupa?”
Duh ni anak ko ngerti amat sih pikir ian. Sebagai
anak kost Iyan harus bisa mengatur keuangannya sendiri, seandainya ada yang
kejadian tak terduga seperti ini keki juga ian dibuatnya.
“Udah cepetan laper nih..” Tria langsung menarik
tangan Iyan masuk ke resto italia itu.
“Mang kenapa sih tri harus makan disini inikan mahal” kata Iyan setelah tria memesan
satu porsi chesse corn ukuran sedang untuk mereka berdua.
“Hm.. aku emang suka banget makan pizza.lagian ga
rugi kok yan rasanya enak dan harganya juga cukup terjangkau lagian mang ini
resto tempat mangkal waktu aku smu jadi sambil makan aku bisa nostalgia jamn
dulu he..”
Iyan bengong jadi dia biasa makan disini?? ia
menatap dalam kepada Tria menemukan kenyataan bahwa Tria bukan orang seperti
dirinya yang terbiasa makan di warteg dekat kosannya yang kadang bisa dihutangi,
Melihat harga makanan disini sudah cukup membuat Iyan mengelus dada karena
harga pizza yang dipesan Tria tadi sama dengan bisaya makan dirinya selama dua
hari. Ian tahu bahwa Tria hidup kecukupan dikeluarganya, sedang dirinya bisa
melanjutkan hidup jika ada orderan foto atau membuat disain dari perusahaan
yang membutuhkan tenaganya..
“Uda jangan bengong ayo di coba dong “
Ucapan tria membuyarkan lamunan ian, sore itu adalah awal ian mengenal tria
lebih jauh dari sebelumnya..
Hari hari berikutnya Tria tidak segan lagi menceritakan
siapa dirinya pada Iyan, begitu juga dengan Iyan dan mereka lama kelamaan
saling mengenal satu sama lain,meski awalnya mereka jarang bertemu tapi
komunikasi diantara keduanya yang seakan tak pernah putus membuat mereka
akhirnya sering bertemu. Sesekali mereka berbicara topik yang ringan ringan
seperti kuliah namun adakalnya mereka
membahas hal hal yang berat seperti politik dan agama. Teman teman merekapun
melihat keduanya sudah seperti saudara yang memahami satu sama lain dalam suka
maupun duka seperti siang itu mereka bertemu diwarung kebun disamping gedung
disain
“Gimana kuliah mu hari ini Tri?? “ tanya Iyan
“Asik sih tadi kita belajar conversation dengan
bahasa prancis tentang keluarga..”
“Trus kamu cerita apa?”
“Ya ampun Yan kamu kaya ga kenal aku aja, ya aku
cerita kalo bokap kerja di pemda dan nyokap guru bahasa inggris dong”
“Trus teh Via dan bang Ardi?”
“Ya iya lah kakaku yang ganteng, mereka juga aku
certain atuh..” ujar tria manja.
“Oh kirain ga di ceritain..nah kakakmu yang
ganteng ini ga di ceritain??”
“Yee..mang situ abang dari mana daari hongkong
he…he…”
Dalam hati Iyan terkadang tersentak setiap tria
memanggil dirinya abang dia bertanya
Tanya apa iya selama ini Tria hanya menganggap dirinya sebagai kakak bukan yang
lain namun buru buru ian menyingkirkan perasaan itu jauh jauh dia tidak ingin
persahabatannya rusak hanya karena masalah itu.
Sore itu merekapun terlihat asik menceritakan kegiatan masing masing.
@@@
“eh Yan liat hotel itu ga??”tria menunujuk sebuah hotel yang megah sebuh
nama terpampang jelas disana METROPOLIGHT HOTEL.
“Mang kenapa” tanya Iyan.
“Hmm aku punya cita cita pengen married disana nanti “
“Kenapa di hotel tri kan masih banyak gedung gedung yang lain?” Iyan mau
tau apa yang ada di hati tria
“Karena deket rumah titik mas gitu aja ga ngeh sih”
“Upss iyan baru sadar kalo hotel itu dekat dengan rumah tria”
“Mang udah ada calonnya?”
“Belum sih abis laki laki sekarang ga bisa dipercaya sih..”
“O ya…” iyan mencibir
“De…tersinggung ni ye..”
“Biasa aja tuh”
“Ih..sama ademu yang manis ini jangan ngambek dong “
“Ye..ge er emang kamu mau punya cowok yang kaya gimana tri”
“Cowok ?? siapa yang pengen punya cowok aku maunya punya suami tau..”
“Oo …”
“Aku maunya punya cowok yang kaya dan tentunya baik hati dan…”
“Dan apa...”
“romantis dong “
“Emang ada cowok yang ideal kaya gitu “
“Makanya belum ada cowok yang berani deketin tria soale pada mundur pas aku
bilang criteria calon suamiku itu…”
“Lagian matre sih aduh..
tiba tiba lengan iyan di cubit tria.
“ko nyubit sih”
“Lagian orang dibilang matre, bukannya matre tapi hari gini masih ngarepin
cinta doang trus mau nyekolahain anak pake cinta apa?”
“Ha..ha..bener juga ya, tapi kalo ada cowok kaya trus romantis baik hati
pula tapi mukanya ancur gimana tri??”
“Ih iyan becanda terus sih”
“Ye ini ga becanda sih ini serius bisa jawab ga?”
“Buat tria wajah tampan ga terlalu penting yang penting dia bersih dan satu
lagi tria harus merasa nyaman deket dia.getho..”
Dalam hati iyan berfikir kalo dirinya tidak akan pernah jadi cowok yang
diimpikan tria. Kaya..hm kayaknya untuk yang satu ini sulit sekali untuk
diwujudkan buat iyan melihat kondisi keluarganya yang pas pasan, romantis
sampai sekarang iyan belum pernah jadi remeo buat seseorang, tapi iyan bisa
berbangga kalau soal penampilan dan wajah nya yang tidak buruk. banyak klien
fotonya yang bilang kalau dirinya lebih baik jadi model dari pada jadi
fotografer.bagi iyan itu adalah sebuah pujian.nyaman, untuk yang satu ini Iyan
tidak bisa menilai dirinya karena orang lainlah yang menilai termasuk tria.tapi
selama ini iyan merasa tria tidak merasa canggung atau merasa bosan bila dekat
dengan dirinya.
Waktu pun
berjalan menemani hari hari mereka seperti biasa,
@@@
Iyan menutup hariannya sudah dari siang dia baca buku yang setia menemani
hari harinya selama ini,sejak tadi siang iyan memang menghabiskan harinya untuk
membaca buku itu dan malam itu iyan tidak bisa memejamkan matanya dia sudah
membulatkan tekadnya untuk mengungkapakan apa yang ada dalam hatinya tadi sore.
Sudah Dua minggu setelah wisuda dirinya menjadi sarjana Disain, iyan sudah
memiliki langkah untuk hari hari berikutnya setelah ia menjadi seorang sarjana
dan mendapat perkjaan sebagai fotografer di studio kecil hasil patungan dengan
teman teman seprofesi dikota Bandung, hal initu pula yang membuatnya
memberanikan diri untuk membuat janji
dengan tria untuk bertemu esok hari setelah tria kuliah ditempat biasa mereka
bertemu,sebuah kafe kecil disamping danau buatan dikompleks tempat tria
tinggal.
“Tri besok pulang kuliah bareng yuk..”
“Tumben neh ade apa abang..”
“Ga mau traktir aja kemarin aku dapet orderan foto nih sekalian mau
tasyakuran sarjana sama kamu”
“Asik boleh ajak temen gak”
Deg..iyan
terkejut
“Ga deng becanda jangan dimasukan perut ya ntar wc penuh ha..ha..aku keluar
jam setengah tiga jemput aja ke jurusan ku ya yan,BTW mang mau traktir kemana?”
“Tempat biasa kafe pinggir danau ywd cu 2morow y..”
“CU2 tria membalas”
Tanpa sadar iyan tertidur juga setelah Sms yang iyan kirim ke tria
mengantarkan ke hari esok.
Sore itu burung
burung berkicau dengan riangnya air danau yang tenangpun seakan ikut dalam
kesyahduan senja yang mengantarkan si raja siang beristirahat pukul lima sore
memang waktu yang tenang buat setiap orang dikompleks udara yang tidak terlalu
panas membuat suasana yamg menyenangkan. Tria sedang suapan terakhir potongan
pizza kesukaannya sedang Iyan berusaha setenag mungkin menenangkan pikiran dan
hatinya untuk mengungkapkan isi hatinya dia pun menyeruput susu soda
kegemarannya.
“Akhirnya abis juga nih pizza kenyang..” ujar tria sambil bersandar pada
kursi yang didudukinya.diapun tersenyum pada iyan.
“Dasar kalau makan ga liat laiat kiri kanan sampe yang didepan mata
dicuekin.”
“He..he..lagian pizza disini mang enak lagian pake bumbu Ge lagi”
“Bumbu Ge??”
“Gratis tau..”
“Dasar Ce Ge “
“Apaan tuh “
“Cewek gratisan”
Merekapun tertawa
tanpa dikomando
Tiba tiba iyan
terdiam tria bengong meliahat perubahan dimuka iyan
“Ada apa mas kesambet ya..”
“Iyan hanya diam menatap mata tria yang memang indah”
“Tri boleh ga aku ngomong sesuatu??”
“Ya ampun ngomong ngomong aja kenapa harus minta izin sih aneh..”
Iyan menelan ludahnya untuk membasahi kerongkongannya yang tidak kering
Kamu sadar ga
kenapa kita bisa sedekat ini?kita sering jalan bareng, ngobrol bareng, makan
bareng, bahkan kita udah ga canggung satu sama lain sejak pertama akli bertemu
padahal kita sebelumnya ga saling kenal .
“Ya mang kenapa?”
“Tri mungkin yang aku sampaikan ini akan merubah hubungan kita
selanjutnya..sebab..
Iyan tidak
sanggup melanjutkan kata katanya
“Sebab kenapa yan”
“Sebab aku ingin kamu jadi pacarku...”
Glek Iyan menelan
ludahnya sekan ia ingin menghapuskan kalimat yang baru saja keluar dari
mulutnya itu Tria agak terkejut mendengar pernyataan polos Iyan yang tidak
disangkanya.merekapun sama sama membisu sibuk dengan pikiran masing masing
“...dan aku mau kamu mau komentar dari kamu.”
Tria tidak bisa berkata kata selama ini dia sangat dekat dengan iyan
dibandingkan cowok cowok lain dalam hidupnya menurutnya laki laki yang dekat
dengan dirinya tidak punya pendirian, seenaknya saja menjalani hidup, mau
menang sendiri tapi tria merasa iyan berbeda dengan mereka iyan memang punya
prinsip dalam hidupnya, iyan juga orang yang mandiri menjalani hidupnya, iyan
juga orang yang berprestasi dalam pendidikannya, hanya saja iyan tidak punya
raasa percaya diri yang cukup untuk menunjukan kelebihan kelibihannya pada
orang lain.itulah kenapa tria merasa nyaman dekat dengan cowok yang satu ini
tapi tria tidak menyangka kedekatan dirinya dianggap lain oleh iyan memang sih
tria sempet kagum dan suka pada iyan tapi dia merasa dirinya masih terlalu muda untuk memikirkan hubungan
serius dengan laki laki manapun.maka triapun hanya bisa diam saat itu.
“Bagaimana tri...?”ucapan iyan menyadarkan tria dari lamunannya.
“Maafkan tria..Yan. aku enggak bisa ngejawab permintaan kamu sekarang,aku
butuh waktu..”
“Baiklah yang penting aku sudah mengatakan hal ini padamu dan kamu sudah
tau apa yang ada dalam hatiku, lebih baik sekarang kita pulang hari sudah gelap
dan besok kita punya kesibukan masing masing kan..” iyan mengatakan hal itu
dengan menguatkan hatinya sekuat kuatnya
“Dan aku mohon kamu jawabanmu tiga hari lagi bisakan”
Tria berfikir sejenak, sebenarnya tanpa mengulurkan waktu selama itu dia
bisa saja menjawab hari itu juga tapi niat itu di urungkan demi menjaga
perasaan Iyan yang telah baik padanya selama ini.
“Oke jawabannya tiga hari lagi di kafe ini jam lima sore”
Iyan mengangguk tanda setuju
Akhirnya mereka
pulang kerumah masing masing membawa badai dihati masing masing akibatnya
perjalanan pulang merekapun seakan kehilangan makna.
@@@
Hari ini Iyan menunggu jawaban dari tria, sejak pagi waktu seakan berjalan
amat lambat membuat jantungnya seakan akan enggan berdetak, sudah hampir lima
belas menit iyan menunggu di kafe tidak biasanya Tria terlambat seperti ini
dalam hati kecil Iyan merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan tiga hari
lalu tapi sungguh Iyan tidak bisa menahan lebih lama lagi, dia sudah menyiapkan
segalanya hari ini rencana rencanapun sudah ada dalam hatinya apapun jawaban
dari Tria, menolak artinya iyan akan menerima tria apa adanya seperti sahabat
dan adiknya, dia tetap akan menjadikan tria salah satu orang yang dekat dengan dirinya,
dan Iyan siap menjaga Tria hingga Tria memiliki orang yang benar benar ia
cintai sebagai kekasihya, diterima berarti dia akan menjadi lelaki beruntung
yang memiliki kekasih yang cerdas, baik hati, cantik dan perhatian, tentu saja
Iyan rela melakukan apapun untuk Tria melebihi apa yang ia akan lakukan jika
seandainya tria menolak perasaannya.
Tiba tiba seorang
menepuk bahunya dari belakang
“Maaf mas, nama mas Iyan ya..??”
Iyan mengumpat
dalam hati. sialan bikin kaget aja ni orang
“Iya kenapa mbak” ujarnya kepada seorang yang ternyata waitres kafe
“Ini ada titipan buat mas katanya dari Tria”
Iyan langsung
celingukan mencari sosok yang sudah iya kenal selama ini
“Orangnya mana mbak?”
“Oh orangnya tadi sih ada tapi dia bilang buru buru kayanya sih udah pulang
mas ini mas titipannya permisi mas”
“Oh iya..iya mbak trimakasih “
Iyan memandangi amplop putih itu
Tria meet iyan
at place begitulah yang
tertulis diamplop depan.
Perlahan Iyan
membuka surat itu, lalu iyan mulai menyusuri kalimat kalimat yang tertulis di
kertas biru muda, warna kesukaan tria.
To Insan Kresna
Buat “Kakak”
ku yang aku sayangi.
Sebelumnya tri minta maaf karena Tria tidak menemui Iyan secara langsung
face to face, Tria sungguh tidak kuat Yan. Semoga Iyan mengerti. Lewat tulisan
ini Tria ingin menjawab permohonan iyan untuk menjadi orang yang spesial di
hati iyan, awalnya tri kaget mendengar pernyataan iyan tempo hari, tapi sungguh
tri mengerti perasaan Iyan, sangat
mengerti bahkan . setelah tiga tahun kita bersahabat dan melewati banyak suka
duka, Tria pun merasa menemukan pribadi yang punya karakter kuat seperti kamu
tidak seperti laki laki lain Iyan terlihat lebih dewasa mengahadapi hidup tidak
seperti aku yang masih kekanakan,Tria merasa ada kedamaian setiap ada Iyan,
memang Tri akui Tria memang sayang Iyan tapi Tria hampir tidak memikirkan lebih
dari itu, Tri masih ingin kebebasan dalam hidup ini yan, buktinya setiap dari
kita selalu jika yang lain membutuhkan bukan? (inget waktu kamu menjemput aku
dijogja karena ketinggalan bis pulang KKL dan ingetkan siapa yang nungguin
ketika kamu di rumah sakit kan?). aku fikir selama ini kita sudah menjadi
seorang yang spesial satu sama lain tanpa harus menjadi sepasang kekasih.
Iyan kakakku
yang ganteng,
Aku bangga punya seorang yang memperhatikan aku selama ini, sesorang yang
menginpirasi ku menghadapi masa depan, seorang yang berarti dalam hidup ku, dan
orang itu adalah kamu yan. Aku yakin kamu pun merasakan hal yang sama. Maka
selama ini akupun tidak merasa sungkan dengan kamu bagaimana pun keadaannya
semua aku jalani biasa saja tanpa ada basa basi tanpa ada beban dn tanpa ada topeng
antara kita itu semua karena tri merasa iyan pasti orang yang sangat pengertian
tehadap tri, dan jujur tri merasa nyaman kalau kita sedang bersama. Dan sampai
saat ini belum ada orang seperti kamu dalam hidup tri.
Ka..
Tri belum siap untuk jadi pacar atau apalah namanya untuk seorang Iyan yang
Tria hormati, hidup ini kita masih panjang untuk mencapai cita cita kita masing
masing. Kesimpulannya Tria minta maaf karena Tri tidak bisa meluluskan
permintaan Iyan tempo hari. Namun Tria harap kita masih bisa menjadi seperti
apa adanya kita dulu, tidak lebih atau kurang tri yakin iyan menghargai
pendapatku ini. Tria tidak pandai berkata kata untuk menjelaskan semua ini,
maka Tria mohoo...n kakak mengerti perasaanTria seperti Tria mengerti perasaan
Iyan.
Salam hormat
dan sayang.
Astria
Ezzeldine
Jangan
menangis yan kamu lelaki jangan menagis ini hanya maslah cinta teriak hati kecil iyan dan memang mata
iyan sukses tidak menagis, namun keperihan hatinya melelehkan airmata hatinya.Iyan
sadar manusia hanya bisa berencana tapi hasilnya hanya Tuhan yang berkuasa menentukan,
dia menerima jawaban Tria meski lewat surat, tapi seminggu lagi ia mesti pindah
ke Bandung untuk mulai melanjutkan hidupnya di kota tersebut, rencananya hari
ini ia akan mengabarkan kepindahannya pada Tria selain mendengarkan jawaban Tria
tapi rencana itu tidak bisa terwujud. Iyan hanya bisa menegarkan hatinya. di
tempat lain tanpa Iyan ketahui tria tidak dapat menahan isak tangis didalam
kamarnya.
@@@
mohon perhatian kereta menuju
bandung di jalur satu akan diberangkatkan segera kepada seluruh penumpang yang
akan berangkat dimohon untuk memasuki gerbong masing masing
suara pengumuman dicorong itu sudah dinanti nantikan iyan dia pun bersiap
untuk pergi, pergi untuk meninggalkan kota jakarta yang penuh kenangan kota
yang memberinya arti hidup sesungguhnya untuk berjuang dan belajar dari
kehidupan.iyan menarik nafasnya dalam dalam dalam hati ia bergumam
Tri maafin aku ya aku pergi untuk mengejar cita citaku mungkin suatu hari
nanti kita bisa bertemu lagi pada saatnya sudah tepat seperti yang kamu
harapkan
Iyan masuk
kedalam gerbong dan duduk di bangku dekat jendela dia memandang keluar
Ting.. tong..
ting.. tong.. bunyi peron
menandakan kereta akan berangkat
Iyan melihat
pemandangan stasiun yang berlahan lahan menjauh dari dirinya semakin lama
semakin cepat dan akhirnya pemandangan jakarta sore itupun mulai ikut berlari.
Di stasiun sesosok wanita berdiri mematung memandangi kereta yang semakin
kecil dan semakin kecil dan akhirnya
menghilang. Wanita itu yang bernama Tria itu hanya bisa tersenyum getir.
Teryata dia tidak bisa mengucapkan selamat jalan untuk orang yang baru dia
sadari ternyata sangat dekat di hatinya, sepucuk surat tergenggam di tangannya.Tria
mendapatkan surat itu tadi pagi
Untuk Astria
Ezzeldine
Mudah mudahan hati kita masih bisa bertemu
meski lewat surat ku ini, meski mata kita tidak bisa lagi saling memandang
seperti dulu...
De
terimakasih atas suratmu buatku kemarin dan kakakmu ini mengerti mengapa kamu
belum bisa menerima kakak dalam hidup yang lain. tak mengapa mungkin kita
memang tidak ditakdirkan bersama dalam hubungan khusus hanya sebagai kakak dan
adi, tak mengapa aku pun sudah berjanji dalam hati utuk menerima dan
menjalankan apapun keputusanmu. Aku menghargai sikapmu dek, hari ini kakak akan
ke bandung untuk menjalani hidup baru karena ada tawaran menjadi fotografer
disana, mungkin disana kakak bisa lebih bisa merajut kembali hati kita yang
pernah retak, mungkin jarak bisa mengajarkan arti hidup lebih jauh lagi untuk kita
berdua.
Doakan kakak supaya kakak bisa menjadi
seseorang yang lebih baik lagi. Kapan ada waktu kita mudah mudahan bisa bertemu
lagi ya..kakak pasti akan merindukan senyum manismu de.
Salam buat mama dan ayah ya dek
Ur brother
Insan Kresna
“Yang kita pulang yuk dah sore”
Seorang lelaki tampan menghampiri tria, tria melipat surat itu dan
memasukannya kedalam tasnya,lelaki itu menggandeng tangannya erat.dan mengajak
Tria pulang.sore itu tria tidak tahu apa yang bisa ia katakan pada iyan jika
bertemu nanti. Karena pria yang menggandengnya adalah tunangannya sejak beberapa
bulan yang lalu. Kota Jakarta berlahan menjadi gelap menjemput malam yang mulai
menggeliat dan satu episode kehidupan berakhir.
Tangerang, Januari 2007
To
my best friend banyak inspirasi yang kudapat dari mu, merci!
Penulis
adalah Alumni Univ.Negri Jakarta, Jur.Bahasa Prancis. Saat ini sedang
mendirikan Bimbel untuk masyarakat di sekitar rumahnya, kumpulan cerpennya sedang dikumpulkan untuk dipublikasikan, sedang menyelesaikan novel pertamanya, ayah dari satu orang
putra dan suami dari Desy Ayu S. Seorang Blogger yang sudah bosan menjadi penikmat sastra dan mulai menyenangi menulis isi
kepalanya agar karyanya juga bisa dinikmati dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar